Garap TOD, Urban Jakarta Propertindo Bidik Kaum Milenial
A
A
A
JAKARTA - PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) menyatakan, bakal fokus menggarap proyek Transit Oriented Development (TOD). Perusahaan membidik kaum milenial yang belum punya rumah dengan budget terbatas.
(Baca Juga: Dua Saham Perdana Ini Dibuka MelesatDirektur Urban Jakarta Propertindo Tri Rachman Batara mengatakan, optimistis terhadap pasar properti hingga akhir tahun. Perubahan signifikan melalui relaksasi aturan di perbankan dinilai sangat membantu.
"Kami paham masyarakat di Jakarta dan sekitarnya tahu persis yang mereka butuhkan. Kami yakin TOD jawaban yang tepat bagi kebutuhan mereka," ujarnya di Jakarta, Senin (10/12/2018).
Menurut Tri Rachman, momentum ini jadi kesempatan bagi perusahaan untuk melaju melalui akuisisi lahan yang diincar di Jabodetabek. Saat ini ada 15 hektare (ha), termasuk kerja sama dengan PT Adhi Commuter Properti.
Perusahaan, lanjutnya, juga mendukung proyek Down Payment (DP) 0%. DP 0% dilihat sebagai salah satu peluang Urban Jakarta Propertindo bisa jadi salah satu unggulan. "Namun, bagi kami kendala (DP 0%) masuk di biaya perolehan seperti lahan. Ini gimana kami cari solusinya ketika mempertimbangkan ini," katanya.
Saat ini, Urban Jakarta Propertindo sedang membangun empat proyek berkonsep TOD yang berada pada lintasan jaringan LRT Jabodetabek. Total nilai keempat proyek sekitar Rp10,2 triliun selama kurang lebih lima tahun. Dua di antaranya merupakan Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Adhi Commuter Properti yaitu Gateway Park Rp3,7 triliun dan Urban Signature Rp3,77 triliun.
Sementara dua proyek lainnya yaitu Urban Sky Rp1,41 triliun dan Urban Suites Rp1,58 triliun dikembangkan sendiri oleh Urban Jakarta Propertindo. "Kami rasa milenial sebagai target kita. Harga yang kita tawarkan dibawah Rp500 juta," pungkas Tri Rachman.
(Baca Juga: Dua Saham Perdana Ini Dibuka MelesatDirektur Urban Jakarta Propertindo Tri Rachman Batara mengatakan, optimistis terhadap pasar properti hingga akhir tahun. Perubahan signifikan melalui relaksasi aturan di perbankan dinilai sangat membantu.
"Kami paham masyarakat di Jakarta dan sekitarnya tahu persis yang mereka butuhkan. Kami yakin TOD jawaban yang tepat bagi kebutuhan mereka," ujarnya di Jakarta, Senin (10/12/2018).
Menurut Tri Rachman, momentum ini jadi kesempatan bagi perusahaan untuk melaju melalui akuisisi lahan yang diincar di Jabodetabek. Saat ini ada 15 hektare (ha), termasuk kerja sama dengan PT Adhi Commuter Properti.
Perusahaan, lanjutnya, juga mendukung proyek Down Payment (DP) 0%. DP 0% dilihat sebagai salah satu peluang Urban Jakarta Propertindo bisa jadi salah satu unggulan. "Namun, bagi kami kendala (DP 0%) masuk di biaya perolehan seperti lahan. Ini gimana kami cari solusinya ketika mempertimbangkan ini," katanya.
Saat ini, Urban Jakarta Propertindo sedang membangun empat proyek berkonsep TOD yang berada pada lintasan jaringan LRT Jabodetabek. Total nilai keempat proyek sekitar Rp10,2 triliun selama kurang lebih lima tahun. Dua di antaranya merupakan Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Adhi Commuter Properti yaitu Gateway Park Rp3,7 triliun dan Urban Signature Rp3,77 triliun.
Sementara dua proyek lainnya yaitu Urban Sky Rp1,41 triliun dan Urban Suites Rp1,58 triliun dikembangkan sendiri oleh Urban Jakarta Propertindo. "Kami rasa milenial sebagai target kita. Harga yang kita tawarkan dibawah Rp500 juta," pungkas Tri Rachman.
(akr)