Pelindo II Cabang Palembang Kembangkan Pelabuhan Sungai Lais

Rabu, 19 Desember 2018 - 02:16 WIB
Pelindo II Cabang Palembang...
Pelindo II Cabang Palembang Kembangkan Pelabuhan Sungai Lais
A A A
PALEMBANG - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo II Cabang Palembang bakal mengembangkan Pelabuhan Sungai Lais seluas 200 hektare, untuk mengantisipasi peningkatan aktivitas perdagangan di Sumatra Selatan.

General Manager PT Pelindo II (Persero) Cabang Palembang, Agus Edi Santoso, mengatakan pihaknya telah menyiapkan alokasi sekitar Rp50 miliar untuk optimalisasi Pelabuhan Sungai Lais pada 2019.

"Investasi itu untuk membangun berbagai fasilitas dan infrastruktur seperti jetty, depo dan gudang hingga perbaikan akses jalan menuju pelabuhan," katanya saat media gathering, Selasa (18/12/2018).

Agus mengatakan Pelabuhan Sungai Lais merupakan masa depan dari pintu perdagangan di Sumsel karena memiliki potensi yang kuat untuk dikembangkan.

"Apalagi pertumbuhan ekonomi Sumsel diproyeksi mencapai 6% pada tahun depan atau lebih tinggi dibanding daerah lain dan tidak mungkin perekonomian Sumsel lepas dari pelabuhan," katanya.

Sementara, untuk Pelabuhan Boom Baru yang selama ini menjadi satu-satunya pelabuhan bongkar muat peti kemas maupun nonpeti kemas, dinilai sulit untuk dikembangkan karena terkendala lahan yang terbatas.

"Kalau Boom Baru memang masih menjadi pelabuhan utama di Palembang namun untuk pengembangan terbatas di lahan hanya 25 hektare, sementara Sungai Lais masih memiliki lahan yang luas," katanya.

Agus memaparkan saat ini, Sungai Lais sudah melayani beberapa pelanggan meski dengan fasilitas yang sederhana.

Adapun pengguna Pelabuhan Sungai Lais kebanyakan untuk komoditas curah cair, yakni PT Dinar Jaya Energy dan PT Petro Arta Indo untuk pengisian high speed diesel (HSD), serta PT Trimitra Palm Niaga untuk tangki minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).

Selain itu, dia menambahkan, perseroan juga melayani aktivitas bongkar muat antarpulau kapal kapasitas kecil di Sungai Lais.

"Komoditas yang bongkar antarpulau di Sungai Lais, seperti semen, pupuk, tepung terigu dan general kargo," katanya.

Nantinya, kata Agus, Pelabuhan Sungai Lais dirancang dapat melayani berbagai jenis komoditas, termasuk karet yang merupakan andalan Sumsel dengan adanya pembangunan depo di kawasan pelabuhan.

Perseroan mencatat terdapat lima komoditas andalan Sumsel yang selama ini diekspor melalui Pelabuhan Boom Baru.

"Karet masih menempati posisi terbatas dengan ekspor mencapai 898.563 ton sampai dengan November 2018," katanya.

Sementara untuk komoditas curah cair, yakni CPO tercatat mencapai 122.709 ton, inti sawit tercatat 93.135 ton, produk kayu sebanyak 61.926 ton dan kelapa sebanyak 125.506 ton.

Dia memaparkan pengembangan Pelabuhan Sungai Lais bakal dilakukan secara bertahap. Perseroan juga perlu memperpanjang dermaga untuk mengejar kedalaman sungai, sehingga kapal berkapasitas besar bisa berlabuh.

Agus menerangkan saat ini kedalaman kolam Pelabuhan Sungai Lais sekitar 1 meter-3 meter, jika diperdalam maka diharapkan kapal berkapasitas di atas 2.000 ton bisa bersandar di pelabuhan.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0997 seconds (0.1#10.140)