Kisah Alan Sugar, dari Bocah Miskin Jadi Orang Terkaya di Inggris

Jum'at, 25 Januari 2019 - 11:50 WIB
Kisah Alan Sugar, dari...
Kisah Alan Sugar, dari Bocah Miskin Jadi Orang Terkaya di Inggris
A A A
LONDON - Alan Sugar merupakan salah satu pebisnis paling terkenal di Inggris. Dia memulai bisnisnya dengan modal seadanya sebelum akhirnya mampu meraup kekayaan hingga 770 juta poundsterling.

Bahkan, pada masa awal, dia tidak memiliki lapak untuk berjualan dan menjajakan barang dagangannya di tepi jalan. Sugar memperoleh keuntungan tidak seberapa. Namun, karena dituntut ke butuhan sehari-hari, dia tetap melakoni apa saja yang bisa dia lakukan.

Dengan metode bisnis efektif, Sugar tumbuh dari bocah miskin yang tinggal di rumah sempit menjadi salah satu orang terkaya di Inggris, termasuk saat ini. Sugar baru mendirikan Amstrad pada 1968.

Dia berhasil mengembangkannya menjadi salah satu perusahaan elektronik terbesar di Inggris. Dengan kekayaan melimpah, pria yang dikenal sebagai bos komputer itu aktif dalam sejumlah kegiatan sosial dan menyumbangkan dana ke beberapa badan amal.

Sugar kemudian membeli klub sepak bola Tottenham Hotspurs pada 1991. Namun, di bawahnya, Tottenham tidak memberikan kesuksesan nyata, kecuali Piala Liga yang dimenangkan pada 1999.

Semasa di Spurs, Sugar terlibat perselisihan dengan para penggemar dan menilai hal itu sebagai aktivitas sia-sia. Sugar sudah mulai belajar berdagang sejak masih muda. Seperti dilansir bbc.com, penghasilan Sugar dari bisnisnya yang dioperasikannya sepulang sekolah jauh melampaui penghasilan ayahnya, Nathan, yang hanya bekerja di sebuah toko pakaian.

Ams trad sendiri didirikan pada saat Sugar masih berusia sekitar 21 tahun. Sugar melihat peluang bisnis di pasar penutup meja putar. Dia mencatat masyarakat menginginkan produk yang bisa membantu melindungi meja putar dari debu.

Dia juga mengamati produk yang sudah ada dipasaran dan membuat produk dengan biaya jauh lebih rendah sehingga harga jualnya terjangkau. Sugar memproduksi penutup meja putar dari plastik, bukan per spex. Dia berani menanamkan modal sebesar 2800 poundsterling untuk membeli mesin cetak injeksi dan membuat penutupnya sendiri.

Prosesnya meliputi pengubahan semprotan bubuk plastik menjadi sebuah penutup di dalam cetakan logam. Keunggulan itu membuat Sugar mampu berkompetisi dengan para pesaing. Produknya banyak diminati para pembeli dan laku keras.

Begitu bisnis penutup meja putar menghasilkan respons positif, Sugar menambah barang dagangannya, seperti amplifier dan tuner, juga dengan biaya rendah dan harga murah. Dengan ekspansi dan pemasaran sistematis pada 1980-an, perusahaan Alan Sugar berhasil membangun merek bagus dan dikenal luas di Eropa.

Ketika Amstrad terdaftar di bursa saham, Sugar mendadak menjadi multijutawan. Pada tahap ini, dia tidak terhentikan dan tidak lagi puas dengan kesuksesan serta bisnis. Memasuki tahun 1984, Sugar bertekad merevolusi komputer di dunia.

Setelah melalui penelitian dan konsultasi ekstensif, dia mulai menjual komputer rumah CPC. Di bawah kepemimpinannya, Amstrad juga berhasil mengembangkan bisnis ke sektor komunikasi dan membeli sejumlah firma telekomunikasi lokal.

Amstrad menjadi pemasok utama ke stasiun televisi berbasis satelit, Sky. Sugar kemudian menjual perusahaannya kepada Sky UK senilai 125 juta pounds terling tahun 2007. Meski demi kian, selain dikenal sebagai pebisnis ulung, Sugar juga dikenal sebagai pelopor komputer Inggris yang memiliki cita-cita tinggi. (Muh Shamil)
(poe)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0849 seconds (0.1#10.140)