The Fit Company Raih Pendanaan Awal dari East Ventures

Selasa, 29 Januari 2019 - 18:53 WIB
The Fit Company Raih...
The Fit Company Raih Pendanaan Awal dari East Ventures
A A A
JAKARTA - The Fit Company, perusahaan yang fokus pada produk gaya hidup aktif dan sehat, hari ini mengumumkan telah mendapatkan pendanaan tahap awal (seed funding) dari East Ventures. Pendanaan ini akan mempercepat misi The Fit Company dalam membangun wellness ecosystem dan mempermudah proses seseorang dalam memulai gaya hidup yang aktif dan sehat melalui dukungan teknologi.

“Kami benar-benar bersemangat dengan dukungan dari East Ventures. Sebagai venture capital, East Ventures memiliki rekam jejak yang sempurna dalam menumbuhkan dan memperluas perusahaan. Kami tidak sabar untuk memulai perjalanan ini bersama dengan mereka.” ujar Jeff Budiman, CEO dari The Fit Company di hadapan media yang hadir pada acara Press Conference kerjasama East Ventures dan The Fit Company di Fitstop, Menara BTPN, CBD Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

Willson Cuaca selaku Managing Partner East Ventures mengungkapkan, Indonesia memiliki potensi karena banyaknya populasi konsumen muda. Hampir 60% masyarakat Indonesia berusia di bawah 30 tahun dan pengeluaran mereka untuk kebutuhan sekunder terus meningkat. "Perilaku konsumsi baru ini menghadirkan peluang yang besar untuk membangun ekosistem baru, terutama di kategori kesehatan dan wellness,” lanjutnya

Ia menambahkan, seiring kian kuatnya infrastruktur di Indonesia untuk layanan on-demand dan online-to-offline (O2O), hal tersebut bisa meningkatkan pertumbuhan di kategori ini dengan menawarkan produk dan layanan yang holistik, seperti aktivitas latihan, produk FMCG, perangkat kesehatan, dan makanan siap saji, dalam satu platform. "Kami percaya tim The Fit Company mempunyai visi yang tepat dan kemampuan eksekusi yang kuat untuk membuka potensi wellness economy di Indonesia," ungkapnya.

Perkembangan zaman yang semakin pesat turut mengubah perilaku dan kebiasaan masyarakat yang kini menginginkan segalanya serba cepat dan instan. Di saat yang sama, kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi kesehatan pun mulai tumbuh. Menurut Global Wellness Institute, potensi pasar untuk Wellness Economy (yang mencakup healthtech, fit-tech, dan makanan sehat) mencapai USD4,2 triliun, atau sekitar Rp59 kuadriliun pada tahun 2017.

Angka tersebut diprediksi dapat tumbuh sekitar 6,4% setiap tahunnya. Sadar akan pentingnya kehadiran ekosistem Wellness Technology yang menyeluruh di Indonesia, para founder The Fit Company pun mendapat ide untuk menggabungkan seluruh lini bisnis mereka dan menjadi startup Wellness Technology pertama dan satu-satunya di Indonesia.

Menurut CB Insights , Wellness Tech startup adalah perusahaan rintisan yang fokus pada gaya hidup sehat secara keseluruhan, yang berusaha memperbaiki kualitas hidup manusia baik dari sisi fisik, mental, sosial, maupun spiritual.

CEO dari The Fit Company Jeff Budiman menjelaskan, setelah sekian lama melakukan berbagai inovasi produk dan bisnis, kami sadar telah memiliki hampir seluruh aspek yang membentuk Wellness Economy. "Maka sudah sewajarnya kami menggabungkan semua bisnis tersebut menjadi satu ekosistem utuh. The Fit Company memanfaatkan teknologi sebagai enabler yang menghubungkan pengguna ke setiap elemen gaya hidup sehat, serta memberi panduan dan memenuhi kebutuhan mereka akan gaya hidup sehat," paparnya

The Fit Company memiliki 5 lini bisnis yang terdiri dari Kredoaum (Fitness tech distributor), 20Fit (MicroGym), Fitstop (Gym), Fit Lokal (makanan sehat), dan juga Fitmee (Mie Instan sehat terbuat dari konyaku jelly). Perjalanan mereka telah dimulai sejak tahun 2014 oleh Jeff Budiman, Prianka Bukit, dan Bambang Bukit pada saat mereka mendirikan Kredoaum dan 20Fit.

Saat itu, mimpi mereka adalah untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang menginginkan latihan olahraga yang efisien dengan metode khusus bagi kaum urban. Itulah mengapa kehadiran 20Fit dengan mesin Electro Muscle Stimulation (EMS) disambut positif oleh konsumen karena mampu memotong waktu olahraga menjadi hanya 20 menit saja, namun tetap memberi hasil seperti berolahraga 3 jam di gym konvensional. Hingga hari ini, 20Fit telah memiliki 16 studio yang tersebar di berbagai area di Jabodetabek.

Pada tahun 2017, para founder melihat adanya tantangan lebih besar dalam gaya hidup sehat, yakni pola makan. Dari situlah, ide mendirikan Fit Lokal muncul untuk menjadi restoran penyedia makanan sehat dan rendah kalori bagi masyarakat.

Selain makanan utama, para founder juga melihat adanya potensi pasar yang besar dan menantang pada industri mie instan. Sebagai negara kedua terbesar penikmat mie instan menurut WINA, Indonesia masih minim akan pilihan mie instan yang sehat dan rendah kalori. Untuk itulah, The Fit Company menghadirkan Fitmee, mie rendah kalori yang terbuat dari konyaku jelly.

Saat ini Fit Lokal memiliki 3 cabang restoran dalam waktu satu tahun beroperasi. Sementara untuk Fitmee, pertumbuhan penjualan mereka per bulan, baik online maupun offline mencapai 20%. Pada tahun 2018, The Fit Company mulai mengembangkan sayapnya ke gym konvensional dengan membuka Fitstop sebagai opsi bagi mereka yang menyukai gym konvensional. Saat ini Fitstop hadir perdana di Menara BTPN Kuningan.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0753 seconds (0.1#10.140)