Program Sinergi BUMN Sambung Listrik Gratis Merambah ke Jatim

Jum'at, 01 Februari 2019 - 17:31 WIB
Program Sinergi BUMN...
Program Sinergi BUMN Sambung Listrik Gratis Merambah ke Jatim
A A A
MAGETAN - Sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membiayai program penyambungan listrik bagi Rumah Tangga Tidak Mampu kini telah merambah ke Jawa Timur (Jatim) setelah sebelumnya menyasar Jawa Barat (Jabar). Menteri BUMN Rini Soemarno melakukan simbolisasi penyalaan sambung listrik gratis pada Desa Mojopurno dan Desa Cepoko di Magetan.

Dalam kedua Desa tersebut, program ini telah terpasang di 24 rumah keluarga miskin dan rentan miskin00, yang sebelumnya menumpang listrik tetangga. Rencananya, di Jawa Timur program ini akan menyasar sebanyak 128.098 keluarga kurang mampu yang rumahnya belum tersambung listrik PLN. Angka tersebut diperoleh berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

"Dengan bantuan sambungan listrik melalui Sinergi BUMN kepada masyarakat, warga sepenuhnya akan menikmati listrik langsung dari PLN. Ini tentunya sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan akses listrik secara penuh dan menopang kegiatan ekonomi rumah tangganya," kata Menteri Rini, Jumat (1/2/2019).

Sebelumnya, program sinergi 35 BUMN ini telah berhasil melakukan sambungan listrik gratis bagi lebih dari 100 ribu keluarga miskin dan rentan miskin Jawa Barat. Sinergi BUMN ini bertujuan untuk mendorong percepatan program peningkatan rasio elektrifikasi.

Sebanyak 35 BUMN itu yakni PLN, BNI, BRI, Pertamina, Bank Mandiri, Telkom, Angkasa Pura II, Pelindo II, BTN, Pupuk Indonesia, Wijaya Karya, PT PP, PGN, Waskita Karya, Pegadaian, PTPN III, Antam, Jasa Marga, Jasa Raharja, Taspen, Airnav, Askrindo. Selain itu, Jasindo, ASDP Indonesia, Perum Bulog, Jamkrindo, Biofarma, Semen Indonesia, Hutama Karya, Kereta Api Indonesia, Dahana, Perhutani, Pindad, Pos Indonesia dan Jiwasraya.

Dalam mewujudkan program tersebut, BUMN sepakat untuk bersinergi sebagai upaya menjamin terlaksananya penyambungan listrik bagi masyarakat tidak mampu. Jumlah masyarakat kurang mampu yang dipilih untuk mendapatkan listrik tersebut ditetapkan berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8280 seconds (0.1#10.140)