Pemprov Sulawesi Utara Klaim Angka Kemiskinan Turun Tajam
A
A
A
MANADO - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Edwin Silangen, mengatakan tingkat kesejahteraan di Sulut terus meningkat. Indikasinya adalah data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, dimana per September 2018 lalu, angka kemiskinan turun menjadi 7,59%. Berbanding tiga tahun lalu alias tahun 2015, dimana tingkat kemiskinan mencapai 8,98%.
"Angka kemiskinan yang turun menjadi 7,59% ini merupakan yang terendah di Pulau Sulawesi," ujarnya dalam Kegiatan Bimbingan Peningkatan Kapasitas SDM Pelaksana Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten dan Kota se-Sulut yang dilaksanakan di Minahasa Utara, Sabtu (9/2/2019).
Sebagai rincian, per September 2018, jumlah penduduk miskin di Sulut mencapai 189,05 ribu orang (7,59%), berkurang 4,26 ribu orang dari kondisi Maret 2018 yang sebesar 193,31 ribu orang (7,80%).
Selama periode Maret hingga September 2018, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 1,77 ribu orang (dari 63,88 ribu orang turun menjadi 62,11 ribu orang). Sementara di daerah perdesaan turun sebanyak 2,50 ribu orang (dari 129,43 ribu orang turun menjadi 126,93 ribu orang).
Silangen mengakui tenaga pendamping PKH memiliki peranan besar dalam menurunkan angka kemiskinan Sulut. Menurut dia, SDM pelaksana PKH senantiasa saling bersinergi dan saling bahu membahu membangun dan memberdayakan masyarakat. Antara lain, dengan menggiring masyarakat untuk terus meningkatkan produktivitas dan kapasitas diri, serta mencintai dan melestarikan lingkungan.
Untuk itu, Silangen mengajak seluruh peserta untuk mengikuti sebaik mungkin kegiatan tersebut sebagai wahana peningkatan kualitas kerja, dengan memberikan fokus perhatian penuh terhadap setiap substansi materi yang disampaikan para narasumber.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemprov Sulut, Rinny Tamuntuan, menerangkan tujuan dilaksanakannya bimbingan peningkatan kapasitas SDM pelaksana Program PKH. "Kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia PKH termasuk kordinator PKH dalam rangka meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugasnya," kata Rinny.
"Angka kemiskinan yang turun menjadi 7,59% ini merupakan yang terendah di Pulau Sulawesi," ujarnya dalam Kegiatan Bimbingan Peningkatan Kapasitas SDM Pelaksana Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten dan Kota se-Sulut yang dilaksanakan di Minahasa Utara, Sabtu (9/2/2019).
Sebagai rincian, per September 2018, jumlah penduduk miskin di Sulut mencapai 189,05 ribu orang (7,59%), berkurang 4,26 ribu orang dari kondisi Maret 2018 yang sebesar 193,31 ribu orang (7,80%).
Selama periode Maret hingga September 2018, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 1,77 ribu orang (dari 63,88 ribu orang turun menjadi 62,11 ribu orang). Sementara di daerah perdesaan turun sebanyak 2,50 ribu orang (dari 129,43 ribu orang turun menjadi 126,93 ribu orang).
Silangen mengakui tenaga pendamping PKH memiliki peranan besar dalam menurunkan angka kemiskinan Sulut. Menurut dia, SDM pelaksana PKH senantiasa saling bersinergi dan saling bahu membahu membangun dan memberdayakan masyarakat. Antara lain, dengan menggiring masyarakat untuk terus meningkatkan produktivitas dan kapasitas diri, serta mencintai dan melestarikan lingkungan.
Untuk itu, Silangen mengajak seluruh peserta untuk mengikuti sebaik mungkin kegiatan tersebut sebagai wahana peningkatan kualitas kerja, dengan memberikan fokus perhatian penuh terhadap setiap substansi materi yang disampaikan para narasumber.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemprov Sulut, Rinny Tamuntuan, menerangkan tujuan dilaksanakannya bimbingan peningkatan kapasitas SDM pelaksana Program PKH. "Kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia PKH termasuk kordinator PKH dalam rangka meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugasnya," kata Rinny.
(ven)