Hari Ini Rupiah Berkinerja Buruk, Ini Jawaban Bank Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Awal Maret ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah. Indeks Bloomberg mencatat, rupiah pada Jumat (1/3/2019) ditutup jatuh 51 poin atau 0,36% ke level Rp14.120 per USD, menjadikan salah satu mata uang berkinerja buruk di Asia.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI), Nanang Hendarsah, menerangkan melemahnya nilai tukar rupiah hari ini disebabkan oleh faktor eksternal, yaitu rilis data ekonomi AS.
"Pelemahan rupiah dan seluruh mata uang emerging market, lebih disebabkan oleh kenaikan yield (imbal hasil) USD Treasury Bond. Hal ini dipicu rilis data ekonomi AS yang menunjukkan perekonomian mereka cukup solid," terang Nanang kepada SINDOnews di Jakarta, Jumat (1/3/2019).
Data PDB Amerika Serikat pada kuartal IV-2018 tumbuh 2,6%, lebih tinggi dari perkiraan sebesar 2,2%. Ini menyebabkan data core Core Personal Consumption Expenditures (PCE) naik 1,7% di kuartal IV-2018.
"Jadi karena PDB kuartal IV menguat (2,6%) dan data Chicago Purchasing Manager Index naik ke level 64,7, dari sebelumnya 56,7," terangnya.
Meski demikian, Bank Indonesia terus memonitor dan mengambil langkah-langkah yang terukur untuk memastikan tekanan pelemahan rupiah tidak terlalu tajam.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI), Nanang Hendarsah, menerangkan melemahnya nilai tukar rupiah hari ini disebabkan oleh faktor eksternal, yaitu rilis data ekonomi AS.
"Pelemahan rupiah dan seluruh mata uang emerging market, lebih disebabkan oleh kenaikan yield (imbal hasil) USD Treasury Bond. Hal ini dipicu rilis data ekonomi AS yang menunjukkan perekonomian mereka cukup solid," terang Nanang kepada SINDOnews di Jakarta, Jumat (1/3/2019).
Data PDB Amerika Serikat pada kuartal IV-2018 tumbuh 2,6%, lebih tinggi dari perkiraan sebesar 2,2%. Ini menyebabkan data core Core Personal Consumption Expenditures (PCE) naik 1,7% di kuartal IV-2018.
"Jadi karena PDB kuartal IV menguat (2,6%) dan data Chicago Purchasing Manager Index naik ke level 64,7, dari sebelumnya 56,7," terangnya.
Meski demikian, Bank Indonesia terus memonitor dan mengambil langkah-langkah yang terukur untuk memastikan tekanan pelemahan rupiah tidak terlalu tajam.
(ven)