Janji Sandiaga Ekonomi Tumbuh 6,5% Diprediksi Indef Sulit Tercapai
A
A
A
JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai janji cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga ke level 6,5% selama dua tahun diyakini bakal sulit tercapai. Peneliti Indef Abra Talattov mengatakan, pada tahun pertama presiden baru akan membentuk program kerja.
Tentunya dalam pembuatan program kerja khususnya di bidang ekonomi harus dilihat dari faktor global ekonomi. "Tahun pertama belum bisa fokus, masih banyak proses politik. Menyiapkan program lima tahun kan juga di tahun pertama," ujar Abra di Jakarta, Kamis (11/4/2019).
Dia menyarankan agar cawapres 02 menjelaskan, kepada publik mengenai strategi dalam merealisasikan target pertumbuhan ekonomi di level 6,5%. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi nasional masih bertumpu pada konsumsi rumah tangga.
"Bagaimana strategi 02 kalau terpilih mendorong investasi tinggi dan jaga daya beli rumah tangga meningkat. Memang nggak mudah, cuma lebih penting strategi konkrit bagaimana," jelasnya.
Abra menegaskan dengan strategi yang konkret, janji meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5% pun akan dimengerti oleh masyarakat. Sebab, target tersebut menjadi rasional jika waktunya diubah menjadi satu periode atau selama lima tahun. "Dalam lima tahun mungkin realistis, tapi dalam satu tahun pertama kita nggak bisa yakin tercapai," jelasnya.
Sebelumnya Sandiaga meyakini 3 sektor yakni sektor pertanian, sektor manufaktur, dan sektor perumahan rakyat mampu menopang pertumbuhan ekonomi RI dan mengundang para investor. Dengan begitu, sebut dia, investasi mampu menggerakkan ekonomi yang berujung pada penciptaan lapangan kerja.
Tentunya dalam pembuatan program kerja khususnya di bidang ekonomi harus dilihat dari faktor global ekonomi. "Tahun pertama belum bisa fokus, masih banyak proses politik. Menyiapkan program lima tahun kan juga di tahun pertama," ujar Abra di Jakarta, Kamis (11/4/2019).
Dia menyarankan agar cawapres 02 menjelaskan, kepada publik mengenai strategi dalam merealisasikan target pertumbuhan ekonomi di level 6,5%. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi nasional masih bertumpu pada konsumsi rumah tangga.
"Bagaimana strategi 02 kalau terpilih mendorong investasi tinggi dan jaga daya beli rumah tangga meningkat. Memang nggak mudah, cuma lebih penting strategi konkrit bagaimana," jelasnya.
Abra menegaskan dengan strategi yang konkret, janji meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5% pun akan dimengerti oleh masyarakat. Sebab, target tersebut menjadi rasional jika waktunya diubah menjadi satu periode atau selama lima tahun. "Dalam lima tahun mungkin realistis, tapi dalam satu tahun pertama kita nggak bisa yakin tercapai," jelasnya.
Sebelumnya Sandiaga meyakini 3 sektor yakni sektor pertanian, sektor manufaktur, dan sektor perumahan rakyat mampu menopang pertumbuhan ekonomi RI dan mengundang para investor. Dengan begitu, sebut dia, investasi mampu menggerakkan ekonomi yang berujung pada penciptaan lapangan kerja.
(akr)