Akuisisi Anak Usaha PNM, BTN Incar Dana Kelola Tapera Rp50 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) mengincar dana Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang lebih besar lagi pasca akuisisi anak usaha dari PT Permodalan Negara Madani (PNM) yakni PT Permodalan Nasional Madani Investment Management (PNM IM). Dimana PNM IM akan dimanfaatkan BTN untuk menambah produk yang ditawarkan ke nasabah mulai dari reksa dana, saham hingga mengelola dana Tapera mencapai sebesar Rp50 triliun.
Direktur utama Bank BTN Maryono menjelaskan, bagaimana Bank BTN bisa mendapatkan dana kelola Tapera dari akuisisi ini. Menurutnya dengan akuisisi ini maka Bank BTN memiliki anak usaha dari PNM yakni PNM Investment Management (PNMIM). PNMIM sendiri saat ini sudah berjalan dan performancenya pun cukup menjanjikan dengan peringkat 26 dandana kelola mencapai Rp 8 triliun.
"Hitungan kasar dana Tapera Rp 114 triliun. Kalau kita punya investment management kita bisa mendapat dana kelolaan kurang lebih Rp 50 triliun. Dana ini bisa untuk untuk mendanai pembangunan perumahan yang lebih banyak lagi," jelas Maryono saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (22/4/2019).
Lebih lanjut Ia menjelaskan, dari dana kelola sebesar Rp50 triliun itu bisa untuk membiayaai KPR subsidi maupun non subsidi. Jika dalam satu rumah adalah seharga Rp150 miliar saja, maka sudah 3 juta rumah lebih yang bisa dibackup. "Ya tergantung rumahnya, kalau rumahnya Rp150 miliar, itu bisa 3 jutaan unit," tandasnya.
Dengan diambilnya PNMIM oleh Bank BTN, maka produknya akan semakin luas. "Dengan adanya BTN masuk, maka nanti produk produknya akan lebih luas lagi. Terutama yang dibilang Pak Gatot, pertama bisa mengelola dana yang dikelola Tapera yang jumlahnya begitu banyak sehingga kalau kita punya IM sendiri potensi IM PNM ini akan lebih cepat berkembangnya," jelasnya.
Direktur utama Bank BTN Maryono menjelaskan, bagaimana Bank BTN bisa mendapatkan dana kelola Tapera dari akuisisi ini. Menurutnya dengan akuisisi ini maka Bank BTN memiliki anak usaha dari PNM yakni PNM Investment Management (PNMIM). PNMIM sendiri saat ini sudah berjalan dan performancenya pun cukup menjanjikan dengan peringkat 26 dandana kelola mencapai Rp 8 triliun.
"Hitungan kasar dana Tapera Rp 114 triliun. Kalau kita punya investment management kita bisa mendapat dana kelolaan kurang lebih Rp 50 triliun. Dana ini bisa untuk untuk mendanai pembangunan perumahan yang lebih banyak lagi," jelas Maryono saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (22/4/2019).
Lebih lanjut Ia menjelaskan, dari dana kelola sebesar Rp50 triliun itu bisa untuk membiayaai KPR subsidi maupun non subsidi. Jika dalam satu rumah adalah seharga Rp150 miliar saja, maka sudah 3 juta rumah lebih yang bisa dibackup. "Ya tergantung rumahnya, kalau rumahnya Rp150 miliar, itu bisa 3 jutaan unit," tandasnya.
Dengan diambilnya PNMIM oleh Bank BTN, maka produknya akan semakin luas. "Dengan adanya BTN masuk, maka nanti produk produknya akan lebih luas lagi. Terutama yang dibilang Pak Gatot, pertama bisa mengelola dana yang dikelola Tapera yang jumlahnya begitu banyak sehingga kalau kita punya IM sendiri potensi IM PNM ini akan lebih cepat berkembangnya," jelasnya.
(akr)