Harapan Kesepakatan Dagang AS-China Mengangkat Harga Minyak Dunia
A
A
A
TOKYO - Harga minyak mentah dunia bangkit pada perdagangan, Jumat (10/5/2018) usai mencetak kenaikan lebih dari 1% di tengah optimistis kesepakatan perdagangan dapat dicapai oleh Amerika Serikat (AS) dan China. Hal ini sedikit meredakan kekhawatiran bahwa perang dagang yang berlarut-larut antara Washington dan Beijing bisa membahayakan pertumbuhan ekonomi global.
Seperti dilansir Reuters hari ini, harga minyak mentah Brent yang menjadi patokan Internasional diperdagangkan pada level USD71,11 per barel atau menguat 72 sen yang setara dengan lebih dari 1% dari penutupan terakhir. Hingga Brent ditutup sedikit berubah di sesi sebelumnya. Selanjutnya harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) meningkat 68 sen atau 1,1% menjadi USD62,38 per barel dari sesi sebelumnya.
Analis dan para pelaku pasar mengatakan, bahwa laju harga minyak mentah dunia mendapatkan dukungan dari harapan pembicaraan dagang AS dan China yang memasuki hari pertama bisa membuahkan kesepakatan. Hal ini setelah Presiden AS Donald Trump mengaku telah menerima "Surat indah" dari Presiden China Xi Jinping. Dikutip Trump terkait soal surat tersebut, mengatakan: "Mari bekerja sama dan kita lihat apakah bisa mendapatkan sesuatu yang dilakukan."
Kepala Strategi Pasar CMC Markets yang berpusat di Sydney yakni Michael McCarthy mengungkapkan, pasar saat ini membutuhkan dorongan. Dia mencatat bahwa volume perdaganan sekitar dua kali lipat dari rata-rata untuk sesi perdagangan Asia yang biasanya cenderung sepi. Kebanyakan komoditas lebih tinggi, sementara bursa saham China dan Yuan ditopang optimisme yang mengalir ke perdagangan Asia.
Namun, para para pelaku pasar masih sepi saat Washington bersiap untuk maju dengan rencana kenaikan tarif senilai ratusan miliar dolar terhadap produk-produk impor asal China pada hari Jumat. Optimisme perdagangan mencuat di tengah upaya oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) dalam pengetatan pasokan global.
Sentimen selanjutnya datang dari perkiraan peningkatan permintaan minyak setelah triwulan pertama tahun ini. Administrasi informasi energi AS memberika prediksi bahwa permintaan minyak global dapat meningkat mencapai sebesar 1.400.000 barel per hari tahun ini.
Seperti dilansir Reuters hari ini, harga minyak mentah Brent yang menjadi patokan Internasional diperdagangkan pada level USD71,11 per barel atau menguat 72 sen yang setara dengan lebih dari 1% dari penutupan terakhir. Hingga Brent ditutup sedikit berubah di sesi sebelumnya. Selanjutnya harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) meningkat 68 sen atau 1,1% menjadi USD62,38 per barel dari sesi sebelumnya.
Analis dan para pelaku pasar mengatakan, bahwa laju harga minyak mentah dunia mendapatkan dukungan dari harapan pembicaraan dagang AS dan China yang memasuki hari pertama bisa membuahkan kesepakatan. Hal ini setelah Presiden AS Donald Trump mengaku telah menerima "Surat indah" dari Presiden China Xi Jinping. Dikutip Trump terkait soal surat tersebut, mengatakan: "Mari bekerja sama dan kita lihat apakah bisa mendapatkan sesuatu yang dilakukan."
Kepala Strategi Pasar CMC Markets yang berpusat di Sydney yakni Michael McCarthy mengungkapkan, pasar saat ini membutuhkan dorongan. Dia mencatat bahwa volume perdaganan sekitar dua kali lipat dari rata-rata untuk sesi perdagangan Asia yang biasanya cenderung sepi. Kebanyakan komoditas lebih tinggi, sementara bursa saham China dan Yuan ditopang optimisme yang mengalir ke perdagangan Asia.
Namun, para para pelaku pasar masih sepi saat Washington bersiap untuk maju dengan rencana kenaikan tarif senilai ratusan miliar dolar terhadap produk-produk impor asal China pada hari Jumat. Optimisme perdagangan mencuat di tengah upaya oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) dalam pengetatan pasokan global.
Sentimen selanjutnya datang dari perkiraan peningkatan permintaan minyak setelah triwulan pertama tahun ini. Administrasi informasi energi AS memberika prediksi bahwa permintaan minyak global dapat meningkat mencapai sebesar 1.400.000 barel per hari tahun ini.
(akr)