Pertamina Makin Agresif Eksplorasi Ringankan Beban Kebutuhan BBM
A
A
A
JAKARTA - PT. Pertamina yang semakin agresif dalam melakukan eksloprasi sumur, dinilai positif oleh Anggota Komisi VII DPR Hary Poernomo. Hal itu terbukti dari keberhasilan BUMN tersebut dalam merealisasikan pengeboran 77 sumur minyak dan gas (migas).
Sambung dia mengatakan, upaya tersebut, dapat meringankan beban kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri yang mencapai 1,5 juta barel per hari. "Sangat meringankan beban kebutuhan dalam negeri. Makanya, proses eksploitasi dan eksplorasi sumur milik Pertamina tersebut patut diapresiasi,” kata Hary di Jakarta, Senin (20/5/2019).
Menurutnya kekurangan BBM dalam negeri mencapai sebesar 1 juta liter per hari. Sedangkan produksi minyak sebesar 800.000 barel per hari. " Ini sinyal positif untuk menguatkan ketahanan energi nasional. Sehingga wajar jika keberhasilan pengeboran 77 sumur tersebut diberi apresiasi," kata Harry.
Dalam perspektif itulah Hary juga berharap, agar Pertamina bisa menemukan cadangan-cadangan migas besar yang baru. Karena jika tidak, maka sulit untuk bisa menutup keran impor guna menutupi kekurangan kebutuhan BBM. “Dan terkait hal itu, untuk masalah pengoperasian, Pertamina bisa menggait pihak atau perusahaan lain,” lanjutnya.
Pertamina memang fokus terhadap upaya eksplorasi hulu migas. Terbukti, dari total 98 proyek ekplorasi hulu migas, 77 sumur di antaranya terealisasi dalam pemboran sumur milik Pertamina. Sedangkan dari 77 sumur yang terealisasi, 72 di antaranya merupakan sumur eksploitasi dan 5 sumur eksplorasi di wilayah kerja (WK) eksisting.
Pada tahun 2019, Pertamina berencana menyelesaikan 311 sumur pemboran eksplorasi dan eksploitasi di Indonesia, termasuk sekitar 38% yang berada di wilayah kerja Mahakam. Realisasi pemboran Pertamina juga mendominasi realisasi pemboran migas di seluruh Indonesia.
Komitmen pemboran adalah yang terbesar di Indonesia, dalam rangka menjaga keberlangsungan produksi dari aset-aset eksisting. Selain itu, sebagai bagian dari upaya menahan laju penurunan alamiah produksi, Pertamina juga melakukan program work over dan well intervention serta predictive maintenance yang dapat mengurangi potensi unplanned shutdown.
Sambung dia mengatakan, upaya tersebut, dapat meringankan beban kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri yang mencapai 1,5 juta barel per hari. "Sangat meringankan beban kebutuhan dalam negeri. Makanya, proses eksploitasi dan eksplorasi sumur milik Pertamina tersebut patut diapresiasi,” kata Hary di Jakarta, Senin (20/5/2019).
Menurutnya kekurangan BBM dalam negeri mencapai sebesar 1 juta liter per hari. Sedangkan produksi minyak sebesar 800.000 barel per hari. " Ini sinyal positif untuk menguatkan ketahanan energi nasional. Sehingga wajar jika keberhasilan pengeboran 77 sumur tersebut diberi apresiasi," kata Harry.
Dalam perspektif itulah Hary juga berharap, agar Pertamina bisa menemukan cadangan-cadangan migas besar yang baru. Karena jika tidak, maka sulit untuk bisa menutup keran impor guna menutupi kekurangan kebutuhan BBM. “Dan terkait hal itu, untuk masalah pengoperasian, Pertamina bisa menggait pihak atau perusahaan lain,” lanjutnya.
Pertamina memang fokus terhadap upaya eksplorasi hulu migas. Terbukti, dari total 98 proyek ekplorasi hulu migas, 77 sumur di antaranya terealisasi dalam pemboran sumur milik Pertamina. Sedangkan dari 77 sumur yang terealisasi, 72 di antaranya merupakan sumur eksploitasi dan 5 sumur eksplorasi di wilayah kerja (WK) eksisting.
Pada tahun 2019, Pertamina berencana menyelesaikan 311 sumur pemboran eksplorasi dan eksploitasi di Indonesia, termasuk sekitar 38% yang berada di wilayah kerja Mahakam. Realisasi pemboran Pertamina juga mendominasi realisasi pemboran migas di seluruh Indonesia.
Komitmen pemboran adalah yang terbesar di Indonesia, dalam rangka menjaga keberlangsungan produksi dari aset-aset eksisting. Selain itu, sebagai bagian dari upaya menahan laju penurunan alamiah produksi, Pertamina juga melakukan program work over dan well intervention serta predictive maintenance yang dapat mengurangi potensi unplanned shutdown.
(akr)