Kunjungan Putra Mahkota Abu Dhabi Berbuah Kerja Sama Bisnis Rp136 Triliun

Rabu, 24 Juli 2019 - 20:58 WIB
Kunjungan Putra Mahkota Abu Dhabi Berbuah Kerja Sama Bisnis Rp136 Triliun
Kunjungan Putra Mahkota Abu Dhabi Berbuah Kerja Sama Bisnis Rp136 Triliun
A A A
BOGOR - Kunjungan kenegaraan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan ke Indonesia membuahkan kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) senilai Rp136 triliun. Dari total sembilan MoU dalam berbagai sektor, terdapat 3 MoU Business to Business yang ditandatangani Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA).

Pertama antara Pertamina dan Adnoc untuk pengembangan RDMP Balikpapan, Integrated Supply Chain, LNG Storage. Kemudian yang kedua antara PT Chandra Asri dan Mubadala untuk proyek new napta cracker dan petrochemical complex. Dari tiga MoU itu nilai totalnya kalau dirupiahkan sekitar Rp136 triliun atau USD9,7 miliar

“Yang ketiga adalah antara PT Maspion Indonesia dengan DP World Asia mengenai pengembangan terminal peti kemas dan kawasan di Jawa Timur,” kata Menlu kepada wartawan usai mendampingi Presiden Jokwi menerima Putra Mahkota Abu Dhabi/Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan di Istana Bogor, Rabu (24/7/2019).

Sementara keseluruhan yakni sembilan MoU itu adalah, MoU Peningkatan Perlindungan Investasi, MoU Penghindaran Pajak Berganda, MoU Industri, MoU Kepabeanan; MoU Pariwisata; MoU Kelautan dan Perikanan; MoU Pertahanan; MoU Kekonsuleran; dan MoU Kebudayaan.

Menlu mengingatkan, bahwa Uni Emirat Arab memiliki sovereign wealth fund atau dana investasi negara yang besar, sekitar USD1,3 triliun. Potensi-potensi seperti inilah, lanjut Menlu, yang ingin kita kerja samakan dengan Uni Emirat Arab.

“Dari sisi substansi, yang dibahas adalah pertama bagaimana kita bisa meningkatkan kerja sama ekonomi. Jadi pembahasan mengenai ekonomi sangat kental sekali dan kedua bagaimana dua negara muslim bisa melakukan kerja sama yang dapat membawa manfaat bagi umat, bagi masyarakat,” ungkap Menlu.

Dia menambahkan pada pertemuan itu juga membahas masalah keumatan. Dimana Indonesia dan UEA juga sepakat untuk bekerja sama di dalam memajukan toleransi dan moderasi. Untuk diketahui, UEA mendedikasikan tahun ini sebagai “Year of Tolerance” atau Tahun Toleransi. “Beliau (Pangeran Mohamed) adalah salah satu tokoh yang sangat mengarusutamakan toleransi di dalam masyarakat,” pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0912 seconds (0.1#10.140)