Redakan Perang Dagang, AS-China Gelar Pembicaraan Bulan Depan

Kamis, 05 September 2019 - 14:59 WIB
Redakan Perang Dagang,...
Redakan Perang Dagang, AS-China Gelar Pembicaraan Bulan Depan
A A A
BEIJING - Amerika Serikat (AS) dan China sepakat untuk mengadakan pembicaraan perdagangan tingkat tinggi pada awal Oktober di Washington. Hal itu diungkapkan Kementerian Perdagangan China hari ini di tengah makin meningkatnya kekhawatiran bahwa perang dagang akan memicu resesi ekonomi global.

Pengumuman tersebut dikeluarkan setelah sebelumnya terjadi pembicaraan melalui telepon antara Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin. Gubernur bank sentral China Yi Gang pun disebut terlibat dalam pembicaraan melalui telepon tersebut.

"Kedua belah pihak sepakat bahwa mereka harus bekerja sama dan mengambil tindakan praktis untuk menciptakan kondisi yang baik untuk konsultasi," ungkap Kementerian Perdagangan China seperti dikutip Reuters, Kamis (5/9/2019).

Tim perdagangan dari kedua negara akan mengadakan pembicaraan pada pertengahan September sebelum pembicaraan tingkat tinggi bulan depan. Kedua belah pihak sepakat untuk mengambil tindakan untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan.

Seorang juru bicara kantor Perwakilan Dagang AS mengkonfirmasi bahwa Lighthizer dan Mnuchin berbicara dengan Liu melalui telepon dan mengatakan mereka setuju untuk mengadakan pembicaraan perdagangan tingkat menteri di Washington dalam beberapa minggu mendatang.

Seperti diketahui, Washington mulai mengenakan tarif 15% pada sejumlah barang impor asal China pada hari Minggu (1/9). Sementara China membalas dengan mengenakan bea baru pada minyak mentah AS. Amerika bahkan berencana untuk menaikkan tarif menjadi 30% dari bea 25% yang sudah ada pada impor Cina senilai USD250 miliar mulai 1 Oktober nanti.

Presiden AS Donald Trump memperingatkan pada hari Selasa (3/9) lalu bahwa ia akan lebih keras kepada Beijing dalam masa jabatan keduanya, jika pembicaraan perdagangan berlarut-larut. Hal itu semakin menambah kekhawatiran pasar bahwa perselisihan perdagangan yang sedang berlangsung antara kedua raksasa ekonomi itu akan memicu resesi.

Sementara itu, media pemerintah China menyebutkan, para pemimpin negara itu diperkirakan memiliki jadwal padat pada bulan depan, antara lain bersiap untuk perayaan Hari Nasional yang dijadwalkan 1 Oktober. Mereka juga akan mengadakan pertemuan penting pada bulan Oktober untuk membahas peningkatan tata pemerintahan dan penyempurnaan" sistem sosialis di negara itu.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6190 seconds (0.1#10.140)