CEO Lentera Nusantara Azizah Assattari, Membawa Game Indonesia Mendunia

JAKARTA - Cerdas, cantik, dan termotivasi dengan mimpi besar untuk membawa game buatan anak Indonesia mendunia. CEO Lentera Nusantara Azizah Assattari dibekali pendidikan yang sangat relevan untuk merealisasikan mimpinya.

Wanita yang lahir 12 April 1988, di Padang, Sumatera Barat, itu menempuh pendidikan S1 jurusan Multimedia di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan S2 jurusan game dan teknologi.

Berbekal tekad dan kemampuannya, Azizah mendirikan Lentera Nusantara, perusahaan startup yang bergerak dalam pengembangan konten digital dan budaya berbasis teknologi seperti game yang bertema lokal Indonesia.

Azizah yang menjadi salah satu nominator 7 Millennial Heroes ini memang bukan perempuan sembarangan. Sebelum mendirikan Lentera Nusantara, ia pernah bekerja di Microsoft Innovation Center dan juga dosen pengajar di ITB.

(Baca: 7 Millennial Heroes, Ajang Generasi Milenial Menentukan Pahlawannya)

November 2019 Lentera Nusantara akan meluncurkan Game berjudul "Ghost Parade" untuk PlayStation 4 dan Nintendo Switch. Game Ghost Parade bergenre horor namun tidak menakutkan karena merupakan game sidescrolling 2D yang menceritakan petualangan Suri, seorang siswi yang melewati hutan keramat Svaka sepulang dari sekolah. Dalam perjalananya, Suri menjumpai berbagai jenis makhluk halus lalu berteman dengannya dan bersama-sama menjaga kelestarian alam dari tangan oknum yang berniat merusak hutan tersebut.

Pesan positif itulah yang ingin Lentera Nusantara bagikan kepada pengguna game tersebut untuk menyosialisasikan isu kerusakan lingkungan. Game ini akan dirilis di berbagai platform, seperti Nintendo Switch, PlayStation 4, dan PC via Steam.

Melalui produknya Lentera Nusantra telah berpartisipasi dalam berbagai pameran dan penghargaan, baik dalam dan luar negeri seperti Pekan Produk Kreatif 2010, Festival Media Digital Indonesia, Inaicta, Game Show Indonesia, Teknologi SOI Asia, Tech in Asia, dan Web Summit Dublin.