Investasi Pembangunan Transportasi di Ibu Kota Baru Tidak Besar
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa pembangunan transportasi di ibu kota baru di Kalimantan Timur, tidak akan menghabiskan investasi yang besar. JK mengatakan pembangunan transportasi hanya ditekankan pada transportasi darat, yaitu kereta.
"Kita tidak perlu investasi besar-besaran karena sudah ada tiga bandara di sana. Paling pembangunan kereta di Samarinda," ujar JK dalam acara Sinergi Pemerintah dan Swasta Mendukung Pembangunan Transportai di Indonesia, Jakarta Convention Center, Jumat (13/9/2019).
JK menambahkan bahwa kereta yang akan dibangun menggunakan energi ramah lingkungan, yaitu menggunakan listrik. "Jadi kita akan membangun kereta listrik," jelasnya.
Terkait pembangunan di ibu kota negara yang baru, pemerintah menegaskan tidak membuat berpaling dari masalah-masalah yang timbul di Jakarta. Pemerintah berencana menganggarkan dana Rp571 triliun mengatasi masalah-masalah di Jakarta dalam bentuk regenerasi urban (urban regeneration).
Sebagai rincian sebanyak Rp214 triliun untuk pembangunan jalur MRT dari 16 Km ke 223 Km, serta Rp60 triliun untuk pembangunan jalur LRT dari 5,8 Km ke 16 Km. Selain itu, anggaran Rp27 triliun untuk meningkatkan 27 Km inner city railroad dan Rp4 triliun untuk revitalisasi 20.000 kendaraan transportasi publik.
Regenerasi urban ini akan melewati beberapa tahap pengembangan, yakni jangka pendek (2019-2022), jangka menengah (2022-2025) dan jangka panjang (2025-2030).
Selain itu, pemerintah menargetkan manajemen air bersih yang mencakup 100% coverage layanan air bersih untuk penduduk Jakarta, dengan pengerahan dana sebesar Rp27 triliun. Untuk manajemen limbah air disiapkan dana sebesar Rp69 triliun.
"Kita tidak perlu investasi besar-besaran karena sudah ada tiga bandara di sana. Paling pembangunan kereta di Samarinda," ujar JK dalam acara Sinergi Pemerintah dan Swasta Mendukung Pembangunan Transportai di Indonesia, Jakarta Convention Center, Jumat (13/9/2019).
JK menambahkan bahwa kereta yang akan dibangun menggunakan energi ramah lingkungan, yaitu menggunakan listrik. "Jadi kita akan membangun kereta listrik," jelasnya.
Terkait pembangunan di ibu kota negara yang baru, pemerintah menegaskan tidak membuat berpaling dari masalah-masalah yang timbul di Jakarta. Pemerintah berencana menganggarkan dana Rp571 triliun mengatasi masalah-masalah di Jakarta dalam bentuk regenerasi urban (urban regeneration).
Sebagai rincian sebanyak Rp214 triliun untuk pembangunan jalur MRT dari 16 Km ke 223 Km, serta Rp60 triliun untuk pembangunan jalur LRT dari 5,8 Km ke 16 Km. Selain itu, anggaran Rp27 triliun untuk meningkatkan 27 Km inner city railroad dan Rp4 triliun untuk revitalisasi 20.000 kendaraan transportasi publik.
Regenerasi urban ini akan melewati beberapa tahap pengembangan, yakni jangka pendek (2019-2022), jangka menengah (2022-2025) dan jangka panjang (2025-2030).
Selain itu, pemerintah menargetkan manajemen air bersih yang mencakup 100% coverage layanan air bersih untuk penduduk Jakarta, dengan pengerahan dana sebesar Rp27 triliun. Untuk manajemen limbah air disiapkan dana sebesar Rp69 triliun.
(ven)