Harga Minyak Dunia Dalam Jalur Tertinggi di Tengah Ketegangan Timur Tengah
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak mentah dunia berada dalam jalur level tertinggi satu bulan usai melompat lebih dari 7% sepanjang pekan ini. Pada perdagangan awal, Jumat (20/9/2019) terpantau harga minyak memperpanjang kenaikan di tengah ketegangan Timur Tengah setelah serangan drone terhadap fasilitas minyak terbesar milik Arab Saudi.
(Baca Juga: Pompeo: Serangan terhadap Kilang Minyak Saudi Aksi Perang IranKenaikan harga minyak hari ini ditopang oleh aksi koalisi yang dipimpin Saudi meluncurkan operasi militer di utara kota pelabuhan Yaman Hodeidah, dimana Amerika Serikat bersama dengan negara Timur Tengah dan Eropa membangun sebuah koalisi untuk menghalangi ancaman Iran setelah serangan Saudi.
Dilansir Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent bangkit sekitar 7,7% minggu ini, unruk menjadi kenaikan mingguan terbesar sejak Januari. Tercatat harga minyak Brent ada di posisi USD64,96 per barel dengan tambahan 56 sen. Sedangkan harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) naik 66 sen menjadi USD58,79 barel untuk melengkapi tren penguatan sepekan mencapai 7,1% dan menjadi kenaikan mingguan terbesar sejak Juni.
Produksi Arab Saudi turun hampir setengah setelah serangan drone melumpuhkan fasilitas pengolahan minyak utama Saudi. Menteri minyak Saudi telah berjanji untuk mengembalikan produksi yang hilang pada akhir bulan ini, dan membawa kapasitas kembali memproduksi 12.000.000 barel per hari pada akhir November.
Amerika Serikat dan Arab Saudi sendiri menyalahkan Iran untuk serangan terhadap Fasilitas minyak Saudi. Sedangkan Teheran menyangkal keterlibatan apapun. Pasar global juga mengawasi negosiasi perdagangan AS-China di Washington, ketika pejabat dari kedua belah pihak melanjutkan pembicaraan tatap muka untuk pertama kalinya dalam hampir dua bulan.
(Baca Juga: Pompeo: Serangan terhadap Kilang Minyak Saudi Aksi Perang IranKenaikan harga minyak hari ini ditopang oleh aksi koalisi yang dipimpin Saudi meluncurkan operasi militer di utara kota pelabuhan Yaman Hodeidah, dimana Amerika Serikat bersama dengan negara Timur Tengah dan Eropa membangun sebuah koalisi untuk menghalangi ancaman Iran setelah serangan Saudi.
Dilansir Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent bangkit sekitar 7,7% minggu ini, unruk menjadi kenaikan mingguan terbesar sejak Januari. Tercatat harga minyak Brent ada di posisi USD64,96 per barel dengan tambahan 56 sen. Sedangkan harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) naik 66 sen menjadi USD58,79 barel untuk melengkapi tren penguatan sepekan mencapai 7,1% dan menjadi kenaikan mingguan terbesar sejak Juni.
Produksi Arab Saudi turun hampir setengah setelah serangan drone melumpuhkan fasilitas pengolahan minyak utama Saudi. Menteri minyak Saudi telah berjanji untuk mengembalikan produksi yang hilang pada akhir bulan ini, dan membawa kapasitas kembali memproduksi 12.000.000 barel per hari pada akhir November.
Amerika Serikat dan Arab Saudi sendiri menyalahkan Iran untuk serangan terhadap Fasilitas minyak Saudi. Sedangkan Teheran menyangkal keterlibatan apapun. Pasar global juga mengawasi negosiasi perdagangan AS-China di Washington, ketika pejabat dari kedua belah pihak melanjutkan pembicaraan tatap muka untuk pertama kalinya dalam hampir dua bulan.
(akr)