Setelah Bekasi, Angkot Online TRON Ekspansi ke Malang
A
A
A
JAKARTA - Aplikasi pemesanan angkutan kota (angkot) inovasi PT Teknologi Rancang Olah Nusantara (TRON) makin berkembang. Setelah Bekasi, kini Pemerintah Kota Malang setuju untuk menerapkan aplikasi TRON bagi angkutan kota di Kota Malang.
Direktur Utama TRON David Santoso menegaskan, kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan aplikasinya untuk penumpang dapat membantu angkutan kota di Malang kembali diminati oleh masyarakat, setelah sebelumnya agak terpinggirkan oleh kehadiran ojek online.
Ke depan, kata dia, aplikasi TRON bisa mengintegrasikan seluruh layanan angkutan umum. Mulai dari informasi perjalanan, sampai dengan booking dan pembayaran bisa dilakukan dalam satu aplikasi. Cara penggunaannya pun cukup mudah, yaitu pengguna cukup mengunduh aplikasi di iOS dan Play Store, selanjutnya mendaftarkan diri. Saat melakukan pemesanan, pengguna akan langsung diarahkan ke halte virtual terdekat sehingga tidak perlu menunggu lama.
"Dengan angkot TRON, si driver ini bergerak sesuai dengan permintaan dari penumpang kemudian dia akan mengantarkan. Jadi, tidak ada lagi namanya ngetem," papar David dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/9/2019).
Cara kerjanya pun sudah diatur dengan memanfaatkan algoritma yang bisa membaca dan memberi instruksi kepada driver mengenai lokasi penjemputan dan rute perjalanan. Terdapat fitur dynamic routes yaitu rute kustom di luar rute biasanya, tapi masih satu zona dalam trayek tersebut sehingga tidak bersinggungan dengan angkot lain.
Dia menjelaskan, TRON juga memiliki inovasi yang memudahkan pengguna, yaitu dengan penggunaan chatbot melalui Telegram. Melalui chatbot pengguna juga bisa melakukan pemesanan layanan kendaraan seperti angkot, bus/bajaj, dan charter.
"Nanti pengguna tinggal memilih memesan kendaraan apa, halte terdekat, lalu melakukan pemesanan. Ke depan kita juga akan gunakan Facebook Messenger, WhatsApp, dan LINE," katanya.
TRON mulai diluncurkan pertama kalinya di Bekasi, Jawa Barat pada Mei 2019, melalui percobaan dua trayek, yaitu jurusan Rawalumbu dan Narogong menuju ke Terminal Bekasi. Dalam waktu dekat ini, TRON akan menambah ke beberapa trayek lagi di Bekasi dan ekspansi ke beberapa kota seperti Bandung, Tasikmalaya, Solo dan Purwokerto. TRON juga akan berfokus untuk meng-onlinekan angkot di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang.
"Responsnya cukup baik. Artinya penumpang selain kita kasih promo untuk meningkatkan minat naik transportasi umum, mereka juga merasakan kemudahan dengan kehadiran kami," jelasnya.
Pada awal peluncurannya, TRON mengalami sedikit kesulitan saat melakukan literasi kepada pada driver angkot. Kebanyakan dari mereka belum melek terhadap pemanfaatan teknologi. TRON lalu menyediakan tim customer service yang bertugas memantau transaksi dari aplikasi dan tim operasional di lapangan bertugas untuk memantau dan memberikan literasi kepada para driver maupun pengguna. "Misal ada penumpang yang belum dijemput atau belum diselesaikan, itu mereka langsung menelepon ke driver atau penumpang," tuturnya.
Saat ini, angkot yang sudah menjadi mitra berjumlah lebih dari 50 angkot dan 20 bus. TRON juga ingin melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan layanannya. "Saat ini memang kita menggunakan pembayaran tunai, dalam waktu dekat kita akan luncurkan juga fitur cashless dan bekerja sama dengan e-wallet," pungkasnya.
Direktur Utama TRON David Santoso menegaskan, kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan aplikasinya untuk penumpang dapat membantu angkutan kota di Malang kembali diminati oleh masyarakat, setelah sebelumnya agak terpinggirkan oleh kehadiran ojek online.
Ke depan, kata dia, aplikasi TRON bisa mengintegrasikan seluruh layanan angkutan umum. Mulai dari informasi perjalanan, sampai dengan booking dan pembayaran bisa dilakukan dalam satu aplikasi. Cara penggunaannya pun cukup mudah, yaitu pengguna cukup mengunduh aplikasi di iOS dan Play Store, selanjutnya mendaftarkan diri. Saat melakukan pemesanan, pengguna akan langsung diarahkan ke halte virtual terdekat sehingga tidak perlu menunggu lama.
"Dengan angkot TRON, si driver ini bergerak sesuai dengan permintaan dari penumpang kemudian dia akan mengantarkan. Jadi, tidak ada lagi namanya ngetem," papar David dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/9/2019).
Cara kerjanya pun sudah diatur dengan memanfaatkan algoritma yang bisa membaca dan memberi instruksi kepada driver mengenai lokasi penjemputan dan rute perjalanan. Terdapat fitur dynamic routes yaitu rute kustom di luar rute biasanya, tapi masih satu zona dalam trayek tersebut sehingga tidak bersinggungan dengan angkot lain.
Dia menjelaskan, TRON juga memiliki inovasi yang memudahkan pengguna, yaitu dengan penggunaan chatbot melalui Telegram. Melalui chatbot pengguna juga bisa melakukan pemesanan layanan kendaraan seperti angkot, bus/bajaj, dan charter.
"Nanti pengguna tinggal memilih memesan kendaraan apa, halte terdekat, lalu melakukan pemesanan. Ke depan kita juga akan gunakan Facebook Messenger, WhatsApp, dan LINE," katanya.
TRON mulai diluncurkan pertama kalinya di Bekasi, Jawa Barat pada Mei 2019, melalui percobaan dua trayek, yaitu jurusan Rawalumbu dan Narogong menuju ke Terminal Bekasi. Dalam waktu dekat ini, TRON akan menambah ke beberapa trayek lagi di Bekasi dan ekspansi ke beberapa kota seperti Bandung, Tasikmalaya, Solo dan Purwokerto. TRON juga akan berfokus untuk meng-onlinekan angkot di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang.
"Responsnya cukup baik. Artinya penumpang selain kita kasih promo untuk meningkatkan minat naik transportasi umum, mereka juga merasakan kemudahan dengan kehadiran kami," jelasnya.
Pada awal peluncurannya, TRON mengalami sedikit kesulitan saat melakukan literasi kepada pada driver angkot. Kebanyakan dari mereka belum melek terhadap pemanfaatan teknologi. TRON lalu menyediakan tim customer service yang bertugas memantau transaksi dari aplikasi dan tim operasional di lapangan bertugas untuk memantau dan memberikan literasi kepada para driver maupun pengguna. "Misal ada penumpang yang belum dijemput atau belum diselesaikan, itu mereka langsung menelepon ke driver atau penumpang," tuturnya.
Saat ini, angkot yang sudah menjadi mitra berjumlah lebih dari 50 angkot dan 20 bus. TRON juga ingin melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan layanannya. "Saat ini memang kita menggunakan pembayaran tunai, dalam waktu dekat kita akan luncurkan juga fitur cashless dan bekerja sama dengan e-wallet," pungkasnya.
(fjo)