Pembangunan Infrastruktur 2020-2024 Fokus pada 3 Kerangka Utama

Rabu, 02 Oktober 2019 - 18:01 WIB
Pembangunan Infrastruktur...
Pembangunan Infrastruktur 2020-2024 Fokus pada 3 Kerangka Utama
A A A
JAKARTA - Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan, pembangunan infrastruktur di 2020-2024 akan berfokus pada tiga kerangka utama, yaitu Infrastruktur Pelayanan Dasar, Infrastruktur Ekonomi, dan Infrastruktur Perkotaan.

"Pembangunan ini juga ditopang dengan pembangunan energi dan ketenagalistrikan, serta pelaksanaan transformasi digital. Hal ini telah tertuang dalam perencanaan teknokratis RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) untuk pemerintahan berikutnya," ujar Darmin di Jakarta, Rabu (2/10/2019).

Dia menambahkan pembangunan infrastruktur untuk pelayanan dasar ditujukan untuk pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia. "Pelayanan dasar yang akan dibangun mencakup hunian layak, peningkatan akses ketenagalistrikan, layanan telekomunikasi untuk fasilitas umum, pengembangan sistem keselamatan lalu lintas, layanan transportasi perintis serta pembangunan waduk multipurpose," jelasnya

Di sisi lain, pembangunan infrastruktur untuk pertumbuhan ekonomi akan difokuskan pada pembangunan sarana-prasarana transportasi, ketenagalistrikan dan energi, dan teknologi informatika untuk mendukung pengembangan Big Data, Internet of Things (IoT) maupun Artificial Intelligence (AI).

Sementara, pembangunan infrastruktur perkotaan akan mencakup peningkatan sarana dan prasarana yang menunjang kenyamanan hidup di kota, seperti pembangunan angkutan umum massal, pembangunan jaringan pipa gas kota, pipa air minum dan sanitasi, serta pengolahan dan pengelolaan limbah.

Pembangunan infrastruktur ke depan juga akan memberikan penekanan pada pengarusutamaan ketangguhan bencana, kesetaraan gender, tata kelola pemerintahan yang baik, pembangunan berkelanjutan, serta modal dan sosial budaya.

"Dampak pembangunan infrastruktur kini telah menuai hasil. Sektor konstruksi masuk dalam lima sektor tertinggi yang berkontribusi terhadap PDB, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada di angka 5,07%," ujar Darmin.

Hasil kebijakan ini juga diakui secara global. Bank Dunia melalui laporan daya saingnya menilai peringkat daya saing infrastruktur Indonesia berada di peringkat 52 pada 2018. Lalu, Logistic Performance Index juga menunjukkan peningkatan dari nilai indeks 2,7 di 2010 menjadi 3,1 di 2018.

Indonesia juga telah menjadi negara lima teratas untuk destinasi investasi di regional Asia Pasifik. Walaupun masih di bawah target, realisasi penanaman modal asing dan modal dalam negeri di kuartal pertama 2019 mencapai Rp195 triliun atau naik 5,3% year-on-year (yoy).

Namun tak dipungkiri jika masih ada sejumlah tantangan yang perlu diselesaikan, seperti tumpang tindihnya regulasi, rendahnya tingkat kemudahan berusaha, rendahnya kualitas dokumen penyiapan proyek, kurangnya akses ke pembiayaan infrastruktur terutama dari sisi ekuitas, lemahnya kualitas SDM, dan perencanaan pembangunan yang belum terintegrasi.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8987 seconds (0.1#10.140)