Sinergi Fintech-Bank, Dorong Solusi Inklusi Finansial

Selasa, 08 Oktober 2019 - 12:03 WIB
Sinergi Fintech-Bank, Dorong Solusi Inklusi Finansial
Sinergi Fintech-Bank, Dorong Solusi Inklusi Finansial
A A A
JAKARTA - Sinergi antara financial technology (fintech) dan perbankan di Indonesia dapat menjadi salah satu solusi masa depan bagi industri finansial di Indonesia. Sinergi tersebut dapat menjawab tantangan inklusi finansial di negeri ini yang masih relatif rendah dibanding negara lain.

Director Risk and Sustainability Amartha Aria Widyanto menilai kolaborasi dan sinergi antara fintech dan perbankan tidak bisa dihindari. Menurutnya, fintech lebih fleksibel dalam memahami kebutuhan dan pelayanan customer. Dengan dukungan teknologi, fintech bisa beradaptasi cepat sesuai customer experience.

“Sementara bank seperti sebuah entitas besar, yang sangat konservatif dan tidak mampu mengejar perubahan customer experience. Karena itu, di masa depan sinergi keduanya tidak mungkin dihindari,” kata Aria saat menghadiri diskusi panel bertajuk ‘Preparing Technology Disruption for Future Financial Industry 2020 & Beyond’ di Jakarta, kemarin.

Dia menilai, trend penurunan net interest margin (NIM) perbankan dari rata-rata 12% pada 10 tahun lalu menjadi rata-rata 5% saat ini juga menuntut perbankan untuk berinovasi serta berkolaborasi dengan fintech. “Di masa depan, fee based income akan menjadi inovasi bank untuk menghasilkan revenue, sehingga kolaborasi dengan fintech sulit dihindari,” ujarnya.

Menurut dia, fintech merupakan terobosan dan inovasi baru dalam sistem finansial yang didukung teknologi digital. Di saat yang sama, teknologi digital yang digunakan fintech berperan sangat penting untuk membangun seamless customer experience. “Peran dari fintech itu untuk memudahkan kehidupan masyarakat. Dan di sinilah peran teknologi,” ujarnya.

Chief Product and Services Officer Telkomtelstra, Agus F Abdillah menambahkan dengan dukungan teknologi digital, fintech bisa lebih fleksibel (agile) dalam melayani customer di industri finansial. “Di sisi lain, perbankan sangat prudent, dan fintech tidak se-prudent perbankan. Ini yang menjadi kekhawatiran perbankan bahwa mereka bisa tergerus oleh fintech. Nah, ke depan bank akan lebih berkolaborasi dengan fintech,” katanya.

Dari sisi teknologi digital, lanjut dia, Telkomtelstra yang menyediakan solusi teknologi terdepan seperti Managed Network Services, Managed Security Services, dan Managed Cloud Services, akan mendukung kolaborasi fintech dan perbankan.

“Amartha merupakan salah satu customer kami. Telkomtelstra membantu dari sisi cloud untuk face recognition. Sistem tersebut dipakai untuk lender supaya dana yang dipakai Amartha lebih aman karena identitas lender dapat dipertanggungjawabkan. Dengan sistem itu bukan hanya foto, tapi video juga sehingga jika terjadi apa-apa bisa jadi bukti,” kata dia.

PwC Indonesia Advisor Ravi Ivaturi juga menilai kolaborasi antara fintech dan perbankan menjadi salah satu solusi bagi industri finansial di masa depan. Kolaborasi itu bisa menjawab tantangan inklusi finansial di Indonesia yang masih relatif rendah. Saat ini sekitar 70% dari populasi masyarakat di Indonesia belum tersentuh akses finansial.

“Indonesia juga memiliki GDP per kapita yang tergolong rendah. Kita harus melakukan upaya untuk mengembangkan nilai ekonomi dari masyarakat.” (Heru Febrianto)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5934 seconds (0.1#10.140)