Kembangkan Layanan Kesehatan Digital, BPJS Kesehatan Gandeng Halodoc

Sabtu, 12 Oktober 2019 - 13:12 WIB
Kembangkan Layanan Kesehatan...
Kembangkan Layanan Kesehatan Digital, BPJS Kesehatan Gandeng Halodoc
A A A
JAKARTA - Halodoc, aplikasi teknologi kesehatan terintegrasi berbasis online paling inovatif asal Indonesia, secara resmi menandatangani MoU (memorandum of understanding) dengan BPJS Kesehatan untuk mengembangkan layanan kesehatan berbasis digital.

Melalui kerjasama strategis ini, kedua belah pihak akan bersama-sama menggabungkan keahliannya guna memperluas akses dan layanan kesehatan secara digital bagi masyarakat, terutama peserta BPJS Kesehatan.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, kehadiran teknologi memberi peluang besar untuk mempercepat serta memperluas akses dan layanan bagi masyarakat. Pemerintah dan pelaku bisnis harus bahu-membahu berbuat sesuatu agar peluang ini tidak berlalu sia-sia.

“Kita harus menciptakan ekosistem digital di sektor kesehatan yang kondusif dan inklusif bagi berbagai lapisan masyarakat di seluruh penjuru Indonesia," kata Rudiantara usai menyaksikan MoU Halodoc-BPJS Kesehatan di Jakarta, Kamis (10/10/2019).

Rudiantara menyatakan sangat mendukung sinergi Halodoc sebagai perusahaan teknologi rintisan lokal terdepan di sektor kesehatan bersama dengan BPJS Kesehatan.

"Healthtech ini punya potensi besar setelah edutech. Apalagi bersinergi dengan BPJS Kesehatan yang pesertanya mencapai 200 juta orang," ucapnya.

Saat ini, Halodoc telah mampu memperluas akses dan layanan kesehatan berkualitas setara bagi masyarakat. Tercatat, lebih dari 50% pengguna Halodoc merupakan penduduk luar pulau Jawa, dan 74% diantaranya tinggal di luar Jakarta dan Surabaya. Hal ini membuktikan bahwa kehadiran teknologi mampu menghadirkan kesetaraan akses dan layanan kesehatan bagi masyarakat di berbagai penjuru wilayah Indonesia.

CEO Halodoc Jonathan Sudharta mengatakan, sejak didirikan, Halodoc berkomitmen dan fokus untuk memudahkan akses kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia melalui teknologi.

“Kerjasama bersama BPJS Kesehatan ini membuka kesempatan bagi kami guna memperluas akses dan layanan kesehatan yang tak hanya terpusat di kota-kota besar melainkan menjangkau masyarakat di daerah terpencil, terlebih mengingat BPJS Kesehatan memiliki basis pengguna terbesar di Indonesia,” ucapnya.

Menyoal potensi bisnis yang dihasilkan dari kemitraan ini, Jonathan mengaku belum ada pembahasan ke arah sana. "Sekarang ini fokus utama kami memudahkan akses kesehatan tanpa embel-embel bisnis dulu," tukasnya.

Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Wahyuddin Bagenda mengatakan, pemanfaatan teknologi dalam layanan telah menjadi fokus BPJS Kesehatan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya adalah Mobile JKN yang merupakan transformasi digital dari layanan administrasi kepesertaan yang selama ini dilakukan di kantor cabang.

“Melalui penggabungan keahlian dari Halodoc di bidang teknologi, kami berharap dapat melengkapi pengalaman pengguna akan fasilitas kesehatan dengan lebih inklusif, efisien, dan efektif,” sebutnya.

Sebagai catatan, per September 2019, jumlah peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah mencapai lebih dari 221 juta jiwa. Artinya, lebih dari 83% total populasi penduduk Indonesia sudah terlindungi program jaminan kesehatan.

Untuk menjawab kebutuhan peserta JKN-KIS, selain Mobile JKN, BPJS Kesehatan telah melakukan optimalisasi kanal Mobile Customer Service (MCS) guna memudahkan dan mendekatkan peserta mengakses pelayanan administrasi tanpa harus datang ke kantor cabang.

MCS ini bisa dimanfaatkan peserta maupun masyarakat yang ingin mendaftarkan atau ingin mendapatkan informasi lebih banyak tentang Program JKN-KIS.

Lebih lanjut, kerjasama strategis antara Halodoc dan BPJS Kesehatan ini akan menjadi langkah awal dari pengembangan teknologi di sektor kesehatan Indonesia, yang diharapkan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia.

Pada tahap awal kerjasama ini, peserta JKN-KIS akan mendapatkan akses dan layanan kesehatan secara digital Halodoc, seperti konten promosi kesehatan, yang terintegrasi dengan aplikasi Mobile JKN BPJS Kesehatan.

"Harapan kami kerjasama ini akan menambah mitra dalam kaitan program promotif dan preventif. Kita akan integrasikan Halodoc dengan Mobile JKN, dimana nanti ada fitur atau konten edukasi di dalamnya," ungkap Wahyuddin.

Kendati demikian, baik pihak Halodoc maupun BPJS Kesehatan menyatakan belum tahu kapan persisnya integrasi tersebut akan mulai direalisasikan. "Masih didetilkan. Dalam waktu dekat mungkin kita akan mulai dengan konten kesehatan," tambah Jonathan.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0962 seconds (0.1#10.140)