Tim Ekonomi Kurang Greget, IHSG Mengerut ke 6.222
A
A
A
JAKARTA - Setelah menguat selama tujuh hari beruntun, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terhenti pada Selasa ini. Pada sesi siang, IHSG mengerut 2,80 poin atau 0,04% ke level 6.222,70.
Awal perdagangan, IHSG dibuka di zona merah dengan tergelincir 1,08 poin atau 0,02% ke level 6.224,42.
Adapun lima dari 10 indeks sektoral bergerak di zona hijau berbanding lima lainnya terkurung di zona merah. Sektor dengan kenaikan terbesar adalah perkebunan yang bertambah 1,86%, sektor konstruksi naik 0,46% dan sektor keuangan naik 0,22%.
Sedangkan sektor-sektor dengan pelemahan terdalam adalah sektor perdagangan yang turun 0,87%, sektor konsumer turun 0,45% dan sektor aneka industri berkurang 0,42%.
Dari 562 saham yang diperdagangkan, 213 tertekan, 193 menguat, dan 156 stagnan. Nilai transaksi saham Rp4,56 triliun dari 11,63 miliar unit saham. Transaksi bersih asing minus Rp184,83 miliar, dengan aksi jual asing Rp951,30 miliar dan aksi beli asing Rp766,46 miliar.
IHSG melemah karena pengumuman menteri-menteri ekonomi dalam Kabinet Indonesia Maju kurang greget, dimana beberapa diantara pos strategis datang dari Partai Politik, sehingga direspon negatif oleh pasar.
Awal perdagangan, IHSG dibuka di zona merah dengan tergelincir 1,08 poin atau 0,02% ke level 6.224,42.
Adapun lima dari 10 indeks sektoral bergerak di zona hijau berbanding lima lainnya terkurung di zona merah. Sektor dengan kenaikan terbesar adalah perkebunan yang bertambah 1,86%, sektor konstruksi naik 0,46% dan sektor keuangan naik 0,22%.
Sedangkan sektor-sektor dengan pelemahan terdalam adalah sektor perdagangan yang turun 0,87%, sektor konsumer turun 0,45% dan sektor aneka industri berkurang 0,42%.
Dari 562 saham yang diperdagangkan, 213 tertekan, 193 menguat, dan 156 stagnan. Nilai transaksi saham Rp4,56 triliun dari 11,63 miliar unit saham. Transaksi bersih asing minus Rp184,83 miliar, dengan aksi jual asing Rp951,30 miliar dan aksi beli asing Rp766,46 miliar.
IHSG melemah karena pengumuman menteri-menteri ekonomi dalam Kabinet Indonesia Maju kurang greget, dimana beberapa diantara pos strategis datang dari Partai Politik, sehingga direspon negatif oleh pasar.
(ven)