I-Bridge Permudah Pemerintah Cari Tenaga Ahli
A
A
A
JAKARTA - Database tenaga ahli saat ini sangat dibutuhkan oleh pemerintah pusat maupun daerah. Pasalnya, saat ini banyak pemerintah daerah yang mengalami kesulitan untuk mencari tenaga ahli.
Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan Bappenas Taufik Hanafi mengatakan, dengan database I-Bridge yang dikeluarkan Ikatan Konsultan Nasional Indonesia (Indonesia) dapat memberikan kemudahan bagi pemerintah pusat ataupun daerah untuk mendapatkan informasi tentang tenaga ahli, baik tenaga ahli konstruksi maupun non konstruksi.
Menurut dia, pada pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo mengatakan pentingnya suatu data, dimana data dinilai lebih berharga dari minyak. "Karenanya, Bappenas siap untuk turut mensosialisasikan I-Bridge," ujar Taufik pada acara launching I-Bridge, di Jakarta, baru-baru ini.
Sementara, Ketua Umum DPN Inkindo Peter Frans menjelaskan, diluncurkannya portal I-Bridge untuk memudahkan pemberi kerja mencari tenaga ahli atau badan usaha penyedia jasa konsultasi. "Portal ini sebagai jawaban terhadap keluhan teman-teman di daerah yang kesulitan mencari tenaga ahli," kata Peter.
Sebagai tahap awal, lanjut Peter, I-Bridge masih berbasis website, namun ke depannya tengah disiapkan untuk aplikasi baik android maupun ios agar layanan lebih mudah. Dia mengatakan di era industri 4.0 menuntut segala sesuatunya serba cepat dan perusahaan yang tidak mengantisipasi hal itu bakal tertinggal.
Peter optimistis I-Bridge akan berkembang karena tidak hanya tenaga ahli dan badan usaha konsultasi, namun kontraktor juga dapat memanfaatkan fasilitas ini. Pemilik pekerjaan dan badan usaha konsultan akan terbantu dengan fasilitas ini, karena tinggal menghubungi tenaga konsultasi yang terdapat dalam daftar I-Bridge. Sedangkan bagi tenaga ahli termasuk yang baru lulus kuliah wadah ini dapat dipergunakan untuk mencari pekerjaan.
Peter juga menyampaikan dalam I-Bridge ini tidak hanya tenaga konsultan tetapi juga penyedia konstruksi (kontraktor) juga ikut dilibatkan. "Saya optimistis akan ada 8.000 tenaga ahli yang ikut serta sampai dengan akhir tahun 2020, di antaranya satu juta tenaga ahli itu telah mengantongi sertifikat profesi," katanya
Managing Director PT Bit Zero Informatika Sandy Nasution menjelaskan, I-Bridge terinspirasi dari situs-situs pencari kerja karena formatnya hampir sama menawarkan tenaga ahli dapat dilihat dari lampiran ijazah dan keahlian yang dimiliki. Layanan ini juga akan memudahkan bagi perusahaan konsultan yang akan mengikuti lelang. (Rakhmat Baihaqi)
Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan Bappenas Taufik Hanafi mengatakan, dengan database I-Bridge yang dikeluarkan Ikatan Konsultan Nasional Indonesia (Indonesia) dapat memberikan kemudahan bagi pemerintah pusat ataupun daerah untuk mendapatkan informasi tentang tenaga ahli, baik tenaga ahli konstruksi maupun non konstruksi.
Menurut dia, pada pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo mengatakan pentingnya suatu data, dimana data dinilai lebih berharga dari minyak. "Karenanya, Bappenas siap untuk turut mensosialisasikan I-Bridge," ujar Taufik pada acara launching I-Bridge, di Jakarta, baru-baru ini.
Sementara, Ketua Umum DPN Inkindo Peter Frans menjelaskan, diluncurkannya portal I-Bridge untuk memudahkan pemberi kerja mencari tenaga ahli atau badan usaha penyedia jasa konsultasi. "Portal ini sebagai jawaban terhadap keluhan teman-teman di daerah yang kesulitan mencari tenaga ahli," kata Peter.
Sebagai tahap awal, lanjut Peter, I-Bridge masih berbasis website, namun ke depannya tengah disiapkan untuk aplikasi baik android maupun ios agar layanan lebih mudah. Dia mengatakan di era industri 4.0 menuntut segala sesuatunya serba cepat dan perusahaan yang tidak mengantisipasi hal itu bakal tertinggal.
Peter optimistis I-Bridge akan berkembang karena tidak hanya tenaga ahli dan badan usaha konsultasi, namun kontraktor juga dapat memanfaatkan fasilitas ini. Pemilik pekerjaan dan badan usaha konsultan akan terbantu dengan fasilitas ini, karena tinggal menghubungi tenaga konsultasi yang terdapat dalam daftar I-Bridge. Sedangkan bagi tenaga ahli termasuk yang baru lulus kuliah wadah ini dapat dipergunakan untuk mencari pekerjaan.
Peter juga menyampaikan dalam I-Bridge ini tidak hanya tenaga konsultan tetapi juga penyedia konstruksi (kontraktor) juga ikut dilibatkan. "Saya optimistis akan ada 8.000 tenaga ahli yang ikut serta sampai dengan akhir tahun 2020, di antaranya satu juta tenaga ahli itu telah mengantongi sertifikat profesi," katanya
Managing Director PT Bit Zero Informatika Sandy Nasution menjelaskan, I-Bridge terinspirasi dari situs-situs pencari kerja karena formatnya hampir sama menawarkan tenaga ahli dapat dilihat dari lampiran ijazah dan keahlian yang dimiliki. Layanan ini juga akan memudahkan bagi perusahaan konsultan yang akan mengikuti lelang. (Rakhmat Baihaqi)
(nfl)