Harga Minyak Mentah Dunia Stabil Usai Anjlok Dua Hari Beruntun
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak mentah dunia bergerak stabil pada perdagangan, Rabu (20/11/2019) setelah sebelumnya jatuh dalam dua hari beruntun. Hal ini ketika stok persediaan Amerika Serikat (AS) terus meningkat di tengah keprihatinan tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang diproyeksi bisa mempengaruhi permintaan minyak mentah global.
Dilansir Reuters, harga minyak mentah berjangka AS yakni West Texas Intermediate (WTI) naik 11 sen yang setara dengan 0,2% hingga menyentuh level USD55,32 per barel pada pukul 02.52 GMT. Sebelumnya dalam dua sesi, WTI berakhir tertekan hingga jatuh mencapai sebesar 4,3%.
Sementara harga minyak mentah Brent berada pada posisi USD60,93 per barel atau meningkat 2 sen dimana mencapai 0,03%. Brent sebelumnya telah merosot tajam hingga 3,8% selama dua sesi kemarin.
Inventori minyak mentah AS tercatat naik 6 juta barel dalam satu pekan hingga 15 November, dibandingkan proyeksi analis hingga 1.5 juta barel berdasarkan data kelompok industri American Petroleum Institute. Peningkatan stok minyak Amerika Serikat, menambahkan kecemasan soal banjir pasokan menyusul laporan Rusia yang merupakan produsen terbesar kedua di dunia kemungkinan tidak akan ambil bagi dalam pemangkasan produksi yang dipimpin OPEC.
Rusia dan produsen minyak lainnya seperti diketahui telah sepakat dengan OPEC untuk memotong 1.200.000 barel per hari sebagai upaya untuk meningkatkan harga minyak dunia, sebagai sebuah kelompok produsen minyak atau yang dikenal sebagai OPEC +. "Minyak terasa berat setelah Rusia mengisyaratkan mereka tidak mungkin menyetujui pendalaman pengurangan produksi minyak pada pertemuan di Desember," kata Edward Moya, seorang analis di broker OANDA.
Dilansir Reuters, harga minyak mentah berjangka AS yakni West Texas Intermediate (WTI) naik 11 sen yang setara dengan 0,2% hingga menyentuh level USD55,32 per barel pada pukul 02.52 GMT. Sebelumnya dalam dua sesi, WTI berakhir tertekan hingga jatuh mencapai sebesar 4,3%.
Sementara harga minyak mentah Brent berada pada posisi USD60,93 per barel atau meningkat 2 sen dimana mencapai 0,03%. Brent sebelumnya telah merosot tajam hingga 3,8% selama dua sesi kemarin.
Inventori minyak mentah AS tercatat naik 6 juta barel dalam satu pekan hingga 15 November, dibandingkan proyeksi analis hingga 1.5 juta barel berdasarkan data kelompok industri American Petroleum Institute. Peningkatan stok minyak Amerika Serikat, menambahkan kecemasan soal banjir pasokan menyusul laporan Rusia yang merupakan produsen terbesar kedua di dunia kemungkinan tidak akan ambil bagi dalam pemangkasan produksi yang dipimpin OPEC.
Rusia dan produsen minyak lainnya seperti diketahui telah sepakat dengan OPEC untuk memotong 1.200.000 barel per hari sebagai upaya untuk meningkatkan harga minyak dunia, sebagai sebuah kelompok produsen minyak atau yang dikenal sebagai OPEC +. "Minyak terasa berat setelah Rusia mengisyaratkan mereka tidak mungkin menyetujui pendalaman pengurangan produksi minyak pada pertemuan di Desember," kata Edward Moya, seorang analis di broker OANDA.
(akr)