AP II Gandeng PT DI Kembangkan Usaha Perawatan Pesawat Propeller
A
A
A
JAKARTA - PT Angkasa Pura II (AP/Persero) berencana ekspansi usaha mengembangkan bisnis Maintenance Repairing and Overhaul (MRO) atau perawatan suku cadang pesawat propeller. Pengembangannya akan dipusatkan di Bandara Husain Sastranegara Bandung dengan menggandeng BUMN PT Dirgantara Indonesia (PT DI).
Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, rencana tersebut merupakan inovasi bisnis mengingat peluang atau pasar perawatan pesawat propeller juga besar d Indonesia. Awaluddin mencontohkan, Lion Group saja memiliki sekitar 60 armada pesawat propeller bermesin ATR.
“Perawatannya selama ini belum bisa ditampung semua di dalam negeri. Makanya untuk Lion mereka merawat sebagian pesawat propeller mereka di Thailand. Kita melihat ada potensi di sektor ini. Pemusatannya ya di Bandara Husain Sastranegara itu,” ungkapnya pada media ekspose di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Minggu (22/12/2019).
Dia membeberkan alasan menggandeng PT DI, sebab PT DI sudah memiliki hanggar di Bandara Husain Sastranegara. “Saya kira dengan aset yang sudah ada melalui PT DI, tinggal updet SDM saja yang dibutuhkan,” ujarnya.
Pemusatan MRO mesin propeller di Bandara Husain Sastranegara juga bukan tanpa alasan. Bandara Keertajati sendiri akan dipusatkan untuk pesawat-pesawat bermesin jet (Boeing dan Airbus). “Sedangkan Husain Sastranegara itu tepat untuk pesawat jarak pendek atau bermesin propeller,” ucapnya.
PT AP II mengaku sudaj mengajukan rencana tersebut berkaitan dengan perizinan ke Kementerian Perhubungan. “Saya kira dalam satu dua tahun mendatang bisa kita wujudkan,” pungkas Awaluddin.
Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, rencana tersebut merupakan inovasi bisnis mengingat peluang atau pasar perawatan pesawat propeller juga besar d Indonesia. Awaluddin mencontohkan, Lion Group saja memiliki sekitar 60 armada pesawat propeller bermesin ATR.
“Perawatannya selama ini belum bisa ditampung semua di dalam negeri. Makanya untuk Lion mereka merawat sebagian pesawat propeller mereka di Thailand. Kita melihat ada potensi di sektor ini. Pemusatannya ya di Bandara Husain Sastranegara itu,” ungkapnya pada media ekspose di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Minggu (22/12/2019).
Dia membeberkan alasan menggandeng PT DI, sebab PT DI sudah memiliki hanggar di Bandara Husain Sastranegara. “Saya kira dengan aset yang sudah ada melalui PT DI, tinggal updet SDM saja yang dibutuhkan,” ujarnya.
Pemusatan MRO mesin propeller di Bandara Husain Sastranegara juga bukan tanpa alasan. Bandara Keertajati sendiri akan dipusatkan untuk pesawat-pesawat bermesin jet (Boeing dan Airbus). “Sedangkan Husain Sastranegara itu tepat untuk pesawat jarak pendek atau bermesin propeller,” ucapnya.
PT AP II mengaku sudaj mengajukan rencana tersebut berkaitan dengan perizinan ke Kementerian Perhubungan. “Saya kira dalam satu dua tahun mendatang bisa kita wujudkan,” pungkas Awaluddin.
(ind)