Konflik Natuna, Nelayan Indonesia Aman dari China Jika Ada SKPT

Rabu, 08 Januari 2020 - 18:14 WIB
Konflik Natuna, Nelayan...
Konflik Natuna, Nelayan Indonesia Aman dari China Jika Ada SKPT
A A A
JAKARTA - Nelayan Indonesia dipastikan akan aman dari China untuk berlabuh di Natuna bagian utara, setelah pemerintah akan segera membangun fasilitas Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT). Pembangunan SKPT sendiri baru akan dimulai pada 2021 mendatang, dimana kini prosesnya masih tahap pematangan rencana.

"Sekarang perencanaannya paling selesai tiga sampai enam bulan selesai untuk di utara, pembangunan fasilitas pelabuhannya, habis itu mungkin 2021 baru mulai," ungkap Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Agus Suherman di Jakarta, Rabu (8/1/2020).

Sambung dia menambahkan, KKP memastikan dengan adanya SKPT ini , nelayan yang berlabuh di Natuna bagian utara akan aman dan tidak akan diusir oleh pihak coast guard China yang mengklaim bahwa perairan tersebut adalah milik mereka. "Aman lah kalau kita masuk di utara Natuna," ucapnya.

Dia pun melanjutkan, pembentukan SKPT ini yang berada di perairan Kabupaten Natuna bagian utara, Kepulauan Riau bertujuan untuk memudahkan nelayan dalam menangkap hasil produksi ikan. Ke depannya akan dibangun fasilitas buat nelayan, seperti pelabuhan, perumahan nelayan, serta fasilitas industri cold storage di utara

"Utara itu ada potensi pembangunan pelabuhan perikanan. Itu yang lagi kita coba segera untuk bahas dengan tim bersama sehingga Natuna Utara yang punya potensi ikan yang banyak bisa kita optimalkan sumber daya ikannya," jelasnya

Diperkirakan olehnya proses pembangunan SKPT akan tuntas pada tahun 2023. "Kalau kita lihat dari kontruksi segala macam, paling satu sampai dua tahun selesai. Tapi sekarang nelayan sudah bisa fasilitasi di Selatan, tapi untuk mendekatkan utara kita bangun satu lagi," ujarnya.

Pembangunan fasilitas perumahan, pelabuhan, dan lemari pendingin (cold storage) itu, lanjut Agus, agar dapat memenuhi kebutuhan nelayan yang selama ini masih dijangkau di SKPT Selat Lampa Natuna. "Nelayan kita butuh fasilitas. Fasilitas untuk pelabuhan untuk isi BBM pembekalan untuk mendaratkan ikan, industri itu pasti dibutuhkan," katanya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1611 seconds (0.1#10.140)