Tujuh Dampak Wabah Virus Corona ke Ekonomi Indonesia

Minggu, 26 Januari 2020 - 09:20 WIB
Tujuh Dampak Wabah Virus Corona ke Ekonomi Indonesia
Tujuh Dampak Wabah Virus Corona ke Ekonomi Indonesia
A A A
JAKARTA - Wabah virus corona yang merebak di China, telah memukul perekonomian negara tersebut dan berdampak ke beberapa negara Asia lainnya, termasuk Indonesia. Ekonom Indef mengatakan, pemerintah harus mengantisipasi dampak virus corona yang bisa menganggu stabilitas ekonomi Indonesia.

"Coronavirus membuat investor teringat akan kasus SARS yang memperlambat ekonomi Indonesia hingga 0,03%," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Minggu (26/1/2020). (Baca Juga: Horor Virus Corona: "Seperti Kiamat, Orang-orang Terus Sekarat....")
Dia mengigatkan agar pemerintah tidak menyepelekan dampak wabah ini dan segera mengambil langkah guna menjaga agar sektor perekonomian Indonesia terjaga. "Jangan sepelekan virus corona jadi sebelum menyebar ke Indonesia, alangkah baiknya kita segera mengantispasinya dengan cepat," jelasnya.
Berikut tujuh dampak dari virus corona terhadap Indonesia menurut sejumlah ekonom.

1. Penurunan sektor Pariwisata
Virus corona ini bisa membuat sektor pariwisata Indonesia menurun. Apalagi turis mancanegara asal China merupakan yang terbanyak yang berkunjung ke Indonesia.

"Ya pasti ada penurunan pariwisata karena kan biasanya menjelang liburan Imlek banyak turis China, tapi ini enggak karena ada larangan juga dari pemerintahan mereka," jelas pengamat ekonomi dari Indef Abra Talattov kepada SINDOnews.

2. Keluarnya modal asing
Ekonom Bhima Yudisthira mengatakan, aliran modal asing berpotensi banyak keluar dikarenakan kepanikan investor atas dampak virus corona. "Transmisi efek kedua di sisi pasar keuangan. Sepekan terakhir ada dana asing keluar Rp329 miliar dari pasar modal Indonesia," jelasnya.

3. Perdagangan Indonesia-China terganggu
Kerja sama dagang Indonesia dan China sejauh ini berjalan dengan baik di mana China merupakan salah satu pasar bagi produk eskpor nasional. Sebaliknya, barang impor asal China juga banyak masuk ke dalam negeri.

Namun, dengan merebaknya wabah virus corona, pemerintah Indonesia memperketat masuknya barang impor dari negeri Panda tersebut. "Perdagangan Indonesia-China berisiko terganggu karena pengawasan impor makanan minuman asal China akan diperketat," kata Bhima.

4. Penjualan energi akan menurun
Indonesia juga melakukan ekspor energi ke China sehingga jika wabah ini berkepanjangan, maka berpotensi mengganggu industri energi dalam negeri. "Misalnya pada penjualan avtur, dalam hal ini Pertamina juga berpotensi terganggu, karena mereka saling bekerja sama," kata Abrar.

5. Penurunan omzet perhotelan
Terganggunya industri pariwisata seiring dengan penyebaran virus ini ke beberapa negara di Asia Tenggara dipastikan membuat penurunan omzet perhotelan. "Efek negatifnya berbahaya bagi penurunan omzet sektor perhotelan, restoran dan suvenir serta transportasi," kata Bhima.

6. Terganggunya industri penerbangan
Beberapa maskapai lokal telah membatalkan penerbangan ke Wuhan dan bisa meluas beberapa daerah di China lainnya. Hal ini sesuai arahan pemerintah melalui Kemenhub agar maskapai untuk sementara waktu tidak melakukan penerbangan ke Kota Wuhan, China. Ini diberlakukan untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya wabah virus pneumonia melalui jalur penerbangan.

"Pasti ada juga penurunan pendapatan pada maskapai, mereka harus cari-cari rute lain untuk menutupi kerugian dari hal ini," kata Bhima.

7. Penuruna devisa
Akibat dampak-dampak sebelumnya, pada akhirnya wabah corona ini berpotensi membuat devisa menurun. "Devisa juga kena imbas karena kan devisa kita banyak dari sektor pariwisata, maka dari itu pemerintah harus segera mengambil langkah antisipasi agar tidak mengganggu ekonomi Indonesia," tegasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5997 seconds (0.1#10.140)