IHSG Rontok Karena Corona, Dirut BEI: Itu Bersifat Jangka Pendek
A
A
A
JAKARTA - Wabah virus corona memukul pasar saham Asia, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan. IHSG pada Selasa (28/1/2020) memperpanjang pelemahan dengan dibuka turun 22,99 poin atau 0,37% ke level 6.110,22.
Bahkan pada pukul 10.55 WIB, IHSG terus terkoreksi sebanyak 63,41 poin atau 1,03% ke posisi 6.069,79.
Terkait pelemahan ini, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi, mengatakan pelemahan IHSG imbas wabah virus corona hanya berjangka pendek.
"Memang keduanya ada pengaruhnya secara jangka pendek, tapi secara jangka panjang, belum ada wabah global yang berpengaruh terhadap Investasi," ujar Inarno di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Virus corona yang merebak di China selama bulan Januari ini, telah mempengaruhi portofolio di pasar saham global dan domestik. Kekhawatiran ini membuat investor memilih aset safe haven.
Inarno mengatakan pihaknya telah meminta investor tidak perlu khawatir dalam menghadapi virus corona. Menurut dia, virus global seperti corona tidak memiliki dampak jangka panjang terhadap investasi portofolio.
"Kita berkaca di kasus-kasus sebelumnya, virus global seperti flu burung dan SARS tidak memiliki dampak jangka panjang terhadap investasi portofolio," jelasnya.
Bahkan pada pukul 10.55 WIB, IHSG terus terkoreksi sebanyak 63,41 poin atau 1,03% ke posisi 6.069,79.
Terkait pelemahan ini, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi, mengatakan pelemahan IHSG imbas wabah virus corona hanya berjangka pendek.
"Memang keduanya ada pengaruhnya secara jangka pendek, tapi secara jangka panjang, belum ada wabah global yang berpengaruh terhadap Investasi," ujar Inarno di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Virus corona yang merebak di China selama bulan Januari ini, telah mempengaruhi portofolio di pasar saham global dan domestik. Kekhawatiran ini membuat investor memilih aset safe haven.
Inarno mengatakan pihaknya telah meminta investor tidak perlu khawatir dalam menghadapi virus corona. Menurut dia, virus global seperti corona tidak memiliki dampak jangka panjang terhadap investasi portofolio.
"Kita berkaca di kasus-kasus sebelumnya, virus global seperti flu burung dan SARS tidak memiliki dampak jangka panjang terhadap investasi portofolio," jelasnya.
(ven)