Ekonomi 2020, Sri Mulyani: Banyak Hal Menegangkan di Awal Tahun
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memperkirakan perkembangan ekonomi pada tahun 2020 bakal lebih tegang dari sebelumnya. Hal ini ketika banyak isu global yang bisa berdampak ke nasional, bahkan ketika ketidakpastian global mulai reda ketika Amerika Serikat (AS) dan China capai kesepakatan dagang. Ekonomi dunia kemudian dihantam oleh merebaknya Virus Corona dari Wuhan, China.
"Banyak hal-hal yang menegangkan terjadi di 2020, pada awal Januari aja kita melihat isu perkembangan ekonomi yang baru," ujar Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Dia pun melanjutkan, akan tetap waspada mengenai isu atau tekanan global yang bakal membuat ekonomi nasional tertekan. Dia pun berkaca pada perkembangan ekonomi di tahun 2019 yang mana pemerintah Indonesia terus melakukan kebijakan dalam melindungi ekonomi.
"Karena kalau kita lihat 2019 pattern pola ketidakpastian itu apakah ada polanya, no. Kalau ketidakpastian tidak berpola itu menimbulkan multiple implocation karena yang enggak bisa dikelola dalam ketidakpastian adalah ketidakpastian yang tidak berpola sehingga orang tidak mau mengambil keputusan, " jelasnya.
Masih pada awal 2020, ekonomi dunia juga dikagetkan dengan konflik Amerika Serikat dan Iran. Kedua negara ini berseteru akibat dibunuhnya Mayor Jenderal Qasem Soleimani yang merupakan jenderal dengan posisi cukup tinggi di Iran.
"Memasuki Januari, langsung terjadi hubungan volatile antara Amerika dengan Iran. Dengan dibunuhnya jenderal yang cukup tinggi posisinya di Iran. Ini jadi salah satu yang haunting kondisi di middle east dan potensi politik di AS juga meningkat karena ada impeachment Trump," paparnya.
Ke depan, mantan Direktur Bank Dunia itu mengungkapkan pihaknya akan terus mencermati situasi ekonimi global. Ditambah serta memberikan kebijakan fiskal dengan berpedoman pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020. "Makanya instrumen APBN kita tingkatkan dan kita jalani," ungkap Menkeu.
"Banyak hal-hal yang menegangkan terjadi di 2020, pada awal Januari aja kita melihat isu perkembangan ekonomi yang baru," ujar Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Dia pun melanjutkan, akan tetap waspada mengenai isu atau tekanan global yang bakal membuat ekonomi nasional tertekan. Dia pun berkaca pada perkembangan ekonomi di tahun 2019 yang mana pemerintah Indonesia terus melakukan kebijakan dalam melindungi ekonomi.
"Karena kalau kita lihat 2019 pattern pola ketidakpastian itu apakah ada polanya, no. Kalau ketidakpastian tidak berpola itu menimbulkan multiple implocation karena yang enggak bisa dikelola dalam ketidakpastian adalah ketidakpastian yang tidak berpola sehingga orang tidak mau mengambil keputusan, " jelasnya.
Masih pada awal 2020, ekonomi dunia juga dikagetkan dengan konflik Amerika Serikat dan Iran. Kedua negara ini berseteru akibat dibunuhnya Mayor Jenderal Qasem Soleimani yang merupakan jenderal dengan posisi cukup tinggi di Iran.
"Memasuki Januari, langsung terjadi hubungan volatile antara Amerika dengan Iran. Dengan dibunuhnya jenderal yang cukup tinggi posisinya di Iran. Ini jadi salah satu yang haunting kondisi di middle east dan potensi politik di AS juga meningkat karena ada impeachment Trump," paparnya.
Ke depan, mantan Direktur Bank Dunia itu mengungkapkan pihaknya akan terus mencermati situasi ekonimi global. Ditambah serta memberikan kebijakan fiskal dengan berpedoman pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020. "Makanya instrumen APBN kita tingkatkan dan kita jalani," ungkap Menkeu.
(akr)