IHSG dan Pasar Saham Asia Rontok Akibat Wabah Virus Corona
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (30/1/2020), ditutup terjungkir balik 55,45 atau 0,91% ke posisi 6.057,60.
Sesi pembukaan, IHSG meneruskan penguatan dengan bertambah 17,06 poin atau 0,28% ke level 6.130,10. Hari ini, IHSG diperdagangkan di 6.048,88-6.130,80.
Seluruh 10 indeks sektoral memerah membuat IHSG rontok pada Kamis petang ini. Sektor saham dengan pelemahan terdalam adalah aneka industri yang jatuh 2,40%, industri dasar turun 1,39% dan manufaktur melemah 1,33%.
Dari 580 saham yang diperdagangkan, 297 saham tertekan, 141 stabil, dan 142 menguat. Nilai transaksi saham Rp5,26 triliun dari 6,05 miliar unit saham. Transaksi bersih asing -Rp315,67 miliar, dengan aksi jual asing Rp2,29 triliun berbanding aksi beli asing Rp1,98 triliun.
Senada pasar saham Asia ditutup terkulai pada Kamis ini, setelah bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve mempertahankan suku bunga. Selain itu, investor terus mengawasi perkembangan wabah virus corona. Komisi Nasional Kesehatan China melaporkan hingga 29 Januari, jumlah korban meninggal sebanyak 170 orang dan lebih 7.700 orang terinfeksi.
Melansir dari CNBC, kekhawatiran tersebut membuat indeks Hang Seng Hong Kong jatuh 2,62% menjadi 26.449,13. Saham perusahaan penerbangan Hong Kong menurun, dimana saham China Southern Airlines turbulensi 3,34% dan Cathay Pacific tergelincir 2,13%.
Di Taiwan, indeks Taiex anjlok 5,75% menjadi 11.421,74, setelah kembali dari libur Imlek. Saham raksasa manufaktur Taiwan yang dikenal sebagai pemasok utama Apple, Hon Hai Precision Industry, juga dikenal sebagai Foxconn, ambruk 9,97%.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 tergelincir 1,72% ke posisi 22.977,75 dan indeks Topix turun 1,48% untuk mengakhiri hari perdagangannya di 1.674,77. Kospi Korea Selatan ditutup lebih rendah 1,71% ke 2.148,00. ASX 200 Australia melemah 0,33% menjadi 7.008,40. Pasar saham China masih tutup libur Imlek.
Sesi pembukaan, IHSG meneruskan penguatan dengan bertambah 17,06 poin atau 0,28% ke level 6.130,10. Hari ini, IHSG diperdagangkan di 6.048,88-6.130,80.
Seluruh 10 indeks sektoral memerah membuat IHSG rontok pada Kamis petang ini. Sektor saham dengan pelemahan terdalam adalah aneka industri yang jatuh 2,40%, industri dasar turun 1,39% dan manufaktur melemah 1,33%.
Dari 580 saham yang diperdagangkan, 297 saham tertekan, 141 stabil, dan 142 menguat. Nilai transaksi saham Rp5,26 triliun dari 6,05 miliar unit saham. Transaksi bersih asing -Rp315,67 miliar, dengan aksi jual asing Rp2,29 triliun berbanding aksi beli asing Rp1,98 triliun.
Senada pasar saham Asia ditutup terkulai pada Kamis ini, setelah bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve mempertahankan suku bunga. Selain itu, investor terus mengawasi perkembangan wabah virus corona. Komisi Nasional Kesehatan China melaporkan hingga 29 Januari, jumlah korban meninggal sebanyak 170 orang dan lebih 7.700 orang terinfeksi.
Melansir dari CNBC, kekhawatiran tersebut membuat indeks Hang Seng Hong Kong jatuh 2,62% menjadi 26.449,13. Saham perusahaan penerbangan Hong Kong menurun, dimana saham China Southern Airlines turbulensi 3,34% dan Cathay Pacific tergelincir 2,13%.
Di Taiwan, indeks Taiex anjlok 5,75% menjadi 11.421,74, setelah kembali dari libur Imlek. Saham raksasa manufaktur Taiwan yang dikenal sebagai pemasok utama Apple, Hon Hai Precision Industry, juga dikenal sebagai Foxconn, ambruk 9,97%.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 tergelincir 1,72% ke posisi 22.977,75 dan indeks Topix turun 1,48% untuk mengakhiri hari perdagangannya di 1.674,77. Kospi Korea Selatan ditutup lebih rendah 1,71% ke 2.148,00. ASX 200 Australia melemah 0,33% menjadi 7.008,40. Pasar saham China masih tutup libur Imlek.
(ven)