Tetap Eksis dengan Asupan Pelumas Sintetis
A
A
A
JAKARTA - Matahari sudah menampakkan sinarnya, menghadirkan kehangatan dan membuka tirai dingin yang menyelimuti sebagian wilayah Jakarta pascahujan malam sebelumnya. Popo Mustofa (51) tampak serius mengutak atik mesin mobilnya di garasi tempat tinggalnya Jl Darmaputra Kebayoran Lama Jakarta Selatan. "Sedang periksa oli dan masih bagus," ujarnya kepada SINDOnews, Rabu (11/3/2020).
Sedan tua Mitsubishi Lancer Evolution 3 warna hitam lansiran 1994 itu merupakan mobil kesayangannya. Meskipun kondisinya tak mulus lagi dan banyak karat di sekujur bodinya, namun pria yang sehari-hari bekerja di perusahaan kontraktor pembangunan gedung dan perumahan itu tetap memperlakukannya layaknya mobil baru. Mobil itu dibelinya tiga tahun silam seharga Rp35 juta.
Popo mengaku, pemilik sebelumnya kurang menaruh perhatian terhadap mobil yang di era 1990-an menjadi mobil idaman anak muda itu. Alhasil, mobil berplat nomor B 8019 HC itu memiliki performa di bawah mobil yang dirawat secara rutin.
Meskipun sudah berusia tua, namun mobil dengan logo tiga berlian milik Popo masih memancarkan aura khas mobil dengan karakter sport. Tampilannya masih terlihat agresif dan sporty. Dengan bentuk bodi yang mengotak namun memiliki garis tegas pada bagian tengah bodi, membuat mobil sedan tua itu terlihat tetap berkarakter.
Di masanya, mobil itu mampu mengalahkan pesona kompetitornya seperti Toyota Great Corolla maupun Honda Civic Genio. Bahkan, Mitsubishi Lancer Evo 3 menjadi salah satu pilihan bagi para pencinta balap jalanan saat itu.
Menggendong dapur pacu 1.8 liter injeksi 4G93 GTi 4 silinder 16 katup DOHC, sesuai spesifikasi dari pabrikan, mobil ini sejatinya memiliki tenaga maksimal 140 Hp pada putaran mesin 6.500 rpm dan torsi 167 Nm pada putaran mesin 5.500 rpm.
Sejatinya, performa sebuah mobil tak akan jauh menurun dari sejak pertama kali diproduksi asalkan dilakukan perawatan secara berkala sesuai dengan buku panduan yang diterbitkan oleh pabrikan. Termasuk melakukan penggantian oli atau pelumas secara rutin dan teratur. "Untuk menghasilkan performa mobil yang baik kuncinya ya oli dan BBM yang memiliki kualitas bagus," ujarnya.
Mengingat usia mobilnya yang sudah tua, Popo tak melakukan servis rutin ke bengkel resmi, namun memilih bengkel langganannya di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Alasannya, biaya yang harus dikeluarkan jaauh lebih mahal jika harus melakukan servis di bengkel resmi. "Toh hanya sekadar ganti oli dan periksa sistem kelistrikan," ungkapnya.
Bagi Popo, menggunakan oli yang berkualitas adalah hal yang krusial. Mengingat oli memiliki peran yang sangat vital. Selain berfungsi melumasi mesin, oli juga memiliki fungsi sebagai pembersih mesin dari kerak. Selain bisa melindungi mesin, pelumas juga mampu meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar. Penggantian oli pun dia lakukan setiap 5.000 kilometer.
Karena mobil tua itu dia gunakan sehari-hari untuk bekerja. "Di Jakarta meskipun jarak tempuhnya pendek, tapi perjalanannya berat karena macet. Biarpun roda diam tapi komponen mesin kan terus bergerak, artinya oli juga tetap bekerja. Karena itu saya menggati oli secara rutin," tuturnya.
Dia mengatakan, memilih jenis oli yang tepat dan berkualitas menjadi salah satu aspek penting untuk menunjang kesehatan mesin mobil. Banyak kasus dinding silinder atau ring piston aus hanya karena kesalahan dalam memilih oli.
Karenanya, memilih oli yang tepat untuk mobil harus disesuaikan dengan spesifikasi dan teknologi mesin yang diusung. "Karena mobil tua ya harus dicari oli yang cocok. Mekanik di bengkel langganan memberikan rekomendasi Fastron, saya mencobanya. Beneran enggak nih oli itu cocok buat mobil tua ini," ungkapnya.
Alhasil, mobil Popo mendapatkan asupan oli Fastron SAE 20W-50 yang memiliki bahan dasar semi sintetis dengan kekentalan ganda (multigrade). Pelumas ini oleh produsennya diklaim mudah bersirkulasi pada temperatur rendah dan memberikan perlindungan optimal terhadap keausan komponen mesin pada suhu dan kecepatan tinggi.
Selain itu, memiliki kekentalan yang sangat stabil pada temperatur rendah dan tinggi. Juga memberikan perlindungan yang efektif terhadap piston dari pembentukan deposit, dan memiliki stabilitas oksidasi yang baik.
Kemampuan kerja pelumas itu telah mendapat approval dari API service kategori SJ (API Donut) untuk Fastron SAE 20W-50, selain itu memenuhi standar Eropa ACEA G5/PD-2 dan VW 501.01/505.00. "Sudah tiga tahun menggunakan pelumas Fastron, sejauh ini performanya cukup baik," paparnya.
Bahkan, Popo mengaku bisa eksis menggunakan oli semi sintetik itu dan tak canggung menggeber kendaraannya dengan kecepatan tinggi di jalan bebas hambatan. "Tak pernah ada overheat atau bunyi mesin ngelitik meskipun saya pacu hingga Yogyakarta tanpa berhenti. Tarikannya juga enteng, apalagi BBM-nya Pertamax," tuturnya.
Bagi pemilik mobil, apalagi yang digunakan harian, pemeriksaan rutin untuk mengecek kuantitas oli di ruang mesin harus rutin dilakukan. Umumnya, kegiatan ini dilakukan saat pagi hari sebelum mobil dinyalakan.
Mengikuti buku manual petunjuk perawatan berkala yang ditetapkan oleh pabrikan adalah hal wajib yang harus diikuti oleh pemilik mobil. Penggunaan oli yang sesuai dengan spesifiksi mobil sangat penting agar kendaraan bisa berumur panjang. Hal itulah yang membuat mobil Daihatsu Ayla milik Christian Subroto (35) masih bersuara halus meskipun mobil tersebut sudah berumur 9 tahun.
Mobil berwarna Silver Metalic dengan plat nomor B 1751 DYI itu merupakan generasi pertama Low Cost Green Car (LCGC) kolaborasi Daihatsu dan Toyota itu. Oto, sapaan Christian Subroto, mengugkapkan, performa mobilnya yang masih prima dikarenakan dia rutin melakukan servis dan penggantian pelumas.
"Setelah masa garansi mesin dari pabrikan habis, saya menggunakan pelumas bukan dari merek pabrikan. Karena untuk sekadar ganti pelumas sudah tidak di bengkel resmi lagi, kecuali saat servis besar," ujarnya.
Menurut Oto, beberapa merek pernah dia coba. Hingga pada akhir tahun lalu dia mencoba menggunakan Fastron Eco Green yang dia nilai cocok untuk mobil mungilnya itu. Pelumas sintetis itu diakui Oto membuat performa mobilnya menjadi lebih baik sehingga dirinya bisa tetap eksis mengikuti touting yang diselenggarakan komunitas yang diikutinya.
"Tarikannya rasanya lebih ringan dibandingkan dengan varian lain dari merek yang sama. Suara mesin juga jauh lebih halus," ujarnya. Oto bukanlah konsumen tipe price sensitive, yang memertimbangkan harga sebuah produk. Baginya, asalkaan pelumas tersebut bisa meningkatkaan performa kendaraannya serta sesuai dengan spesifikai yang ditetapkan pabrikan, dia akan menggunakannya.
"Sejauh ini Fastron Eco Green sudah pas. Harganya juga tidak terlalu mahal. Produknya juga ada yang digunakan Lamborghini juga kan, jadi ya kepingin mencoba meskipun mobil saya LCGC," tuturnya.
Pelumas Berpengaruh Pada Performa Mobil
Sebagai produsen mobil terbesar di Indonesia, Toyota konsisten memberikan edukasi kepada konsumennya tentang pentingnya melakukan penggantian oli. Menurut Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, setiap kendaraan yang diproduksi Toyota dibekali dengan buku panduan bagi pemilik kendaraan. "Jadi sudah ada jadwalnya kapan harus dilakukan servis berkala, kapan olinya harus diganti," ujarnya kepada SINDOnews.
Bob mengatakan, dalam hal pelumasan mesin kendaraan, penting bagi para pemilik mobil untuk memilih pelumas berkualitas. Toyota sendiri, telah melakukan kerjasama dengan PT Pertamina Lubricants untuk meghadirkan oli berkualitas. "Oli produksi anak bangsa tentu memiliki kualitas yang baik," cetusnya.
Menurut Bob, pelumas yang berkualitas akan memberikan dampak baik kepada performa mobil. Dengan pelumas yang berkualitas, keausan pada permukaan bagian-bagian mesin bisa dicegah. Penggunaan pelumas yang berkualitas juga membuat tiap celah di dalam mesin tertutupi dengan sempurna saat mesin bekerja dan terhindar dari potensi masuknya kotoran yang dapat mengakibatkan kerusakan pada mesin.
Di dalam negeri Toyota telah memproduksi beragam jenis mobil bermesin diesel maupun bermesin bensin. Seperti Toyota Yaris, Fortuner, Innova, Sienta, Vios, dan Limo. Sementara untuk Toyota Avanza dan Toyota Rush diproduksi oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM) bersamaan dengan Daihatsu Xenia dan Daihatsu Terios. Termasuk juga mobil-mobil LCGC seperti Toyota Agya, Toyota Calya, Daihatsu Ayla, dan Daihatsu Sigra.
Mobil-mobil tersebut sudah menerapkan teknologi terkini. Misalnya untuk mobil bermesin diesel, telah menggunakan mesin 2GD-FTV dengan teknologi VNT (Variable Nozzle Turbocharger). Sedangkan untuk mesin bensin menggunakan teknologi dual VVTi. Tentunya, mobil dengan teknologi canggih itu membutuhkan asupan pelumas yang berkualitas.
Menyikapi perkembangan teknologi mesin kendaraan, PT Pertamina Lubricants sebagai salah satu produsen pelumas di Tanah Air terus melakukan inovasi untuk menjawab kebutuhan pelumas produk otomotif masyarakat. Salah satunya menghadirkan pelumas sintetis Pertamina Fastron Eco Green yang khusus diformulasikan untuk kendaraan LCGC.
Mengutip publikasi yang disampaikan Pertamina Lubricants, pelumas ini menggunakan aditif yang diklaim lebih unggul dalam menjaga kestabilan kekentalan sehingga lebih baik dalam melindungi mesin. Formulasi baru yang dikembangkan untuk Fastron Eco Green juga lebih unggul dalam mencegah terjadinya deposit sisa pembakaran di dalam mesin.
Fastron Eco Green diformulasikan dengan Nano Guard teknologi yakni teknologi pelumas sintetis untuk mesin bensin terbaru dan dirancang dengan cermat untuk memenuhi persyaratan performa teratas yang terbukti efektif melindungi mesin dan membersihkannya secara menyeluruh hingga celah tersempit.
"Fastron Eco Green telah disesuaikan dengan kebutuhan mobil LCGC terbaru. Bahkan dapat digunakan untuk mesin mobil LCGC yang dilengkapi turbo (non direct injection) guna mendukung pengurangan emisi gas buang," ungkap Direktur Utama PT Pertamina Lubricants Ageng Giriyono beberapa waktu lalu.
Pertamina Lubricants yakin dengan Fastron Eco Green, pemilik mobil bisa merasakan berbagai keunggulan yang lebih. Yakni lebih irit, lebih lancar, lebih awet, lebih bersih, lebih bertenaga, lebih responsif dan lebih melindungi mesin kendaraan.
Fastron Eco Green hadir dengan ukuran 3,5 liter dan 2 spesifikasi, yaitu 0W-20 API SN dan 5W-30 API SN ILSAC GF 5 sehingga pelumas ini cocok untuk mesin mobil LCGC seperti Toyota (Agya, Calya), Honda (Brio), Daihatsu (Ayla, Sigra), Datsun (Go), Suzuki (Ertiga) yang digunakaan untuk aktivitas sehari-hari.
Saat ini, PT Pertamina Lubricants sudah memiliki 167 produk yang dijual untuk pasar ritel otomotif dan industri baik di dalam negeri maupun luar negeri, salah satunya adalah produk Fastron series. Varian Fastron Eco Green merupakan varian yang ke 1.382, yang dirilis market leader di pasar pelumas nasional itu.
Fastron Eco Green memiliki kualitas lebih dengan harga yang terjangkau dan berbahan baku sintetik yang telah didesain untuk perlindungan maksimal terhadap keausan mesin, konsumsi BBM, dan akselerasi optimal untuk aktivitas dalam kota. Agar mudah dijangkau oleh masyarakat, Pertamina menghadirkan Fastron Eco Green di general outlet, bengkel own channel seperti Olimart dan SPBU Pertamina.
Produk pelumas Pertamina telah mendapatkan pengakuan dari dunia internasional. Salah satunya dibuktikan dengan menjadi technical partner Automobili Lamborghini. Dengan kerjasama ini, produk pelumas Pertamina Fastron Platinum, SAE 10W-60, VW 504.00/507.00 menjadi produk resmi yang akan digunakan Automobili Lamborghini untuk setiap event motorsport yang akan ditangani tim Lamborghini Squadra Corse.
Pertamina Lubricants juga menggandeng Petro Products Company, anak usaha Intraco Group of Companies sebagai distributor untuk menjual dan memasarkan produk pelumas dan specialities di Bangladesh. "Semoga partnership ini bisa berjalan dengan optimal dan dapat semakin membawa nama pelumas Pertamina mendunia," ungkap Direktur Sales & Marketing PT Pertamina Lubricants Andria Nusa.
Sebagai distributor resmi Pertamina Lubricants, Petro Products Company akan mengembangkan pasar untuk produk-produk pelumas industri dan specialties. Seperti turbine oil, compressor oil, gas engine oil, marine diesel oil, rubber processing oil, transformers oil, dan industrial gear oil.
Saat ini, PT Pertamina Lubricants sudah memasarkan produknya di lebih dari 17 negara di dunia dan terus berinovasi untuk menjawab tantangan teknologi saat ini dan di masa yang akan datang. Selain menjadi technical partner Automobili Lamborghini untuk divisi motorsports Lamborghini Squadra Corse, Pertamina Lubricants juga mengantongi sertifikasi dan approval dari pabrikan mobil dan mesin dunia seperti Toyota, BMW, Mercedes Benz, General Motors (GM), Volvo, Daihatsu, Mitsubishi Motors, dan lainnya.
Sedan tua Mitsubishi Lancer Evolution 3 warna hitam lansiran 1994 itu merupakan mobil kesayangannya. Meskipun kondisinya tak mulus lagi dan banyak karat di sekujur bodinya, namun pria yang sehari-hari bekerja di perusahaan kontraktor pembangunan gedung dan perumahan itu tetap memperlakukannya layaknya mobil baru. Mobil itu dibelinya tiga tahun silam seharga Rp35 juta.
Popo mengaku, pemilik sebelumnya kurang menaruh perhatian terhadap mobil yang di era 1990-an menjadi mobil idaman anak muda itu. Alhasil, mobil berplat nomor B 8019 HC itu memiliki performa di bawah mobil yang dirawat secara rutin.
Meskipun sudah berusia tua, namun mobil dengan logo tiga berlian milik Popo masih memancarkan aura khas mobil dengan karakter sport. Tampilannya masih terlihat agresif dan sporty. Dengan bentuk bodi yang mengotak namun memiliki garis tegas pada bagian tengah bodi, membuat mobil sedan tua itu terlihat tetap berkarakter.
Di masanya, mobil itu mampu mengalahkan pesona kompetitornya seperti Toyota Great Corolla maupun Honda Civic Genio. Bahkan, Mitsubishi Lancer Evo 3 menjadi salah satu pilihan bagi para pencinta balap jalanan saat itu.
Menggendong dapur pacu 1.8 liter injeksi 4G93 GTi 4 silinder 16 katup DOHC, sesuai spesifikasi dari pabrikan, mobil ini sejatinya memiliki tenaga maksimal 140 Hp pada putaran mesin 6.500 rpm dan torsi 167 Nm pada putaran mesin 5.500 rpm.
Sejatinya, performa sebuah mobil tak akan jauh menurun dari sejak pertama kali diproduksi asalkan dilakukan perawatan secara berkala sesuai dengan buku panduan yang diterbitkan oleh pabrikan. Termasuk melakukan penggantian oli atau pelumas secara rutin dan teratur. "Untuk menghasilkan performa mobil yang baik kuncinya ya oli dan BBM yang memiliki kualitas bagus," ujarnya.
Mengingat usia mobilnya yang sudah tua, Popo tak melakukan servis rutin ke bengkel resmi, namun memilih bengkel langganannya di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Alasannya, biaya yang harus dikeluarkan jaauh lebih mahal jika harus melakukan servis di bengkel resmi. "Toh hanya sekadar ganti oli dan periksa sistem kelistrikan," ungkapnya.
Bagi Popo, menggunakan oli yang berkualitas adalah hal yang krusial. Mengingat oli memiliki peran yang sangat vital. Selain berfungsi melumasi mesin, oli juga memiliki fungsi sebagai pembersih mesin dari kerak. Selain bisa melindungi mesin, pelumas juga mampu meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar. Penggantian oli pun dia lakukan setiap 5.000 kilometer.
Karena mobil tua itu dia gunakan sehari-hari untuk bekerja. "Di Jakarta meskipun jarak tempuhnya pendek, tapi perjalanannya berat karena macet. Biarpun roda diam tapi komponen mesin kan terus bergerak, artinya oli juga tetap bekerja. Karena itu saya menggati oli secara rutin," tuturnya.
Dia mengatakan, memilih jenis oli yang tepat dan berkualitas menjadi salah satu aspek penting untuk menunjang kesehatan mesin mobil. Banyak kasus dinding silinder atau ring piston aus hanya karena kesalahan dalam memilih oli.
Karenanya, memilih oli yang tepat untuk mobil harus disesuaikan dengan spesifikasi dan teknologi mesin yang diusung. "Karena mobil tua ya harus dicari oli yang cocok. Mekanik di bengkel langganan memberikan rekomendasi Fastron, saya mencobanya. Beneran enggak nih oli itu cocok buat mobil tua ini," ungkapnya.
Alhasil, mobil Popo mendapatkan asupan oli Fastron SAE 20W-50 yang memiliki bahan dasar semi sintetis dengan kekentalan ganda (multigrade). Pelumas ini oleh produsennya diklaim mudah bersirkulasi pada temperatur rendah dan memberikan perlindungan optimal terhadap keausan komponen mesin pada suhu dan kecepatan tinggi.
Selain itu, memiliki kekentalan yang sangat stabil pada temperatur rendah dan tinggi. Juga memberikan perlindungan yang efektif terhadap piston dari pembentukan deposit, dan memiliki stabilitas oksidasi yang baik.
Kemampuan kerja pelumas itu telah mendapat approval dari API service kategori SJ (API Donut) untuk Fastron SAE 20W-50, selain itu memenuhi standar Eropa ACEA G5/PD-2 dan VW 501.01/505.00. "Sudah tiga tahun menggunakan pelumas Fastron, sejauh ini performanya cukup baik," paparnya.
Bahkan, Popo mengaku bisa eksis menggunakan oli semi sintetik itu dan tak canggung menggeber kendaraannya dengan kecepatan tinggi di jalan bebas hambatan. "Tak pernah ada overheat atau bunyi mesin ngelitik meskipun saya pacu hingga Yogyakarta tanpa berhenti. Tarikannya juga enteng, apalagi BBM-nya Pertamax," tuturnya.
Bagi pemilik mobil, apalagi yang digunakan harian, pemeriksaan rutin untuk mengecek kuantitas oli di ruang mesin harus rutin dilakukan. Umumnya, kegiatan ini dilakukan saat pagi hari sebelum mobil dinyalakan.
Mengikuti buku manual petunjuk perawatan berkala yang ditetapkan oleh pabrikan adalah hal wajib yang harus diikuti oleh pemilik mobil. Penggunaan oli yang sesuai dengan spesifiksi mobil sangat penting agar kendaraan bisa berumur panjang. Hal itulah yang membuat mobil Daihatsu Ayla milik Christian Subroto (35) masih bersuara halus meskipun mobil tersebut sudah berumur 9 tahun.
Mobil berwarna Silver Metalic dengan plat nomor B 1751 DYI itu merupakan generasi pertama Low Cost Green Car (LCGC) kolaborasi Daihatsu dan Toyota itu. Oto, sapaan Christian Subroto, mengugkapkan, performa mobilnya yang masih prima dikarenakan dia rutin melakukan servis dan penggantian pelumas.
"Setelah masa garansi mesin dari pabrikan habis, saya menggunakan pelumas bukan dari merek pabrikan. Karena untuk sekadar ganti pelumas sudah tidak di bengkel resmi lagi, kecuali saat servis besar," ujarnya.
Menurut Oto, beberapa merek pernah dia coba. Hingga pada akhir tahun lalu dia mencoba menggunakan Fastron Eco Green yang dia nilai cocok untuk mobil mungilnya itu. Pelumas sintetis itu diakui Oto membuat performa mobilnya menjadi lebih baik sehingga dirinya bisa tetap eksis mengikuti touting yang diselenggarakan komunitas yang diikutinya.
"Tarikannya rasanya lebih ringan dibandingkan dengan varian lain dari merek yang sama. Suara mesin juga jauh lebih halus," ujarnya. Oto bukanlah konsumen tipe price sensitive, yang memertimbangkan harga sebuah produk. Baginya, asalkaan pelumas tersebut bisa meningkatkaan performa kendaraannya serta sesuai dengan spesifikai yang ditetapkan pabrikan, dia akan menggunakannya.
"Sejauh ini Fastron Eco Green sudah pas. Harganya juga tidak terlalu mahal. Produknya juga ada yang digunakan Lamborghini juga kan, jadi ya kepingin mencoba meskipun mobil saya LCGC," tuturnya.
Pelumas Berpengaruh Pada Performa Mobil
Sebagai produsen mobil terbesar di Indonesia, Toyota konsisten memberikan edukasi kepada konsumennya tentang pentingnya melakukan penggantian oli. Menurut Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, setiap kendaraan yang diproduksi Toyota dibekali dengan buku panduan bagi pemilik kendaraan. "Jadi sudah ada jadwalnya kapan harus dilakukan servis berkala, kapan olinya harus diganti," ujarnya kepada SINDOnews.
Bob mengatakan, dalam hal pelumasan mesin kendaraan, penting bagi para pemilik mobil untuk memilih pelumas berkualitas. Toyota sendiri, telah melakukan kerjasama dengan PT Pertamina Lubricants untuk meghadirkan oli berkualitas. "Oli produksi anak bangsa tentu memiliki kualitas yang baik," cetusnya.
Menurut Bob, pelumas yang berkualitas akan memberikan dampak baik kepada performa mobil. Dengan pelumas yang berkualitas, keausan pada permukaan bagian-bagian mesin bisa dicegah. Penggunaan pelumas yang berkualitas juga membuat tiap celah di dalam mesin tertutupi dengan sempurna saat mesin bekerja dan terhindar dari potensi masuknya kotoran yang dapat mengakibatkan kerusakan pada mesin.
Di dalam negeri Toyota telah memproduksi beragam jenis mobil bermesin diesel maupun bermesin bensin. Seperti Toyota Yaris, Fortuner, Innova, Sienta, Vios, dan Limo. Sementara untuk Toyota Avanza dan Toyota Rush diproduksi oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM) bersamaan dengan Daihatsu Xenia dan Daihatsu Terios. Termasuk juga mobil-mobil LCGC seperti Toyota Agya, Toyota Calya, Daihatsu Ayla, dan Daihatsu Sigra.
Mobil-mobil tersebut sudah menerapkan teknologi terkini. Misalnya untuk mobil bermesin diesel, telah menggunakan mesin 2GD-FTV dengan teknologi VNT (Variable Nozzle Turbocharger). Sedangkan untuk mesin bensin menggunakan teknologi dual VVTi. Tentunya, mobil dengan teknologi canggih itu membutuhkan asupan pelumas yang berkualitas.
Menyikapi perkembangan teknologi mesin kendaraan, PT Pertamina Lubricants sebagai salah satu produsen pelumas di Tanah Air terus melakukan inovasi untuk menjawab kebutuhan pelumas produk otomotif masyarakat. Salah satunya menghadirkan pelumas sintetis Pertamina Fastron Eco Green yang khusus diformulasikan untuk kendaraan LCGC.
Mengutip publikasi yang disampaikan Pertamina Lubricants, pelumas ini menggunakan aditif yang diklaim lebih unggul dalam menjaga kestabilan kekentalan sehingga lebih baik dalam melindungi mesin. Formulasi baru yang dikembangkan untuk Fastron Eco Green juga lebih unggul dalam mencegah terjadinya deposit sisa pembakaran di dalam mesin.
Fastron Eco Green diformulasikan dengan Nano Guard teknologi yakni teknologi pelumas sintetis untuk mesin bensin terbaru dan dirancang dengan cermat untuk memenuhi persyaratan performa teratas yang terbukti efektif melindungi mesin dan membersihkannya secara menyeluruh hingga celah tersempit.
"Fastron Eco Green telah disesuaikan dengan kebutuhan mobil LCGC terbaru. Bahkan dapat digunakan untuk mesin mobil LCGC yang dilengkapi turbo (non direct injection) guna mendukung pengurangan emisi gas buang," ungkap Direktur Utama PT Pertamina Lubricants Ageng Giriyono beberapa waktu lalu.
Pertamina Lubricants yakin dengan Fastron Eco Green, pemilik mobil bisa merasakan berbagai keunggulan yang lebih. Yakni lebih irit, lebih lancar, lebih awet, lebih bersih, lebih bertenaga, lebih responsif dan lebih melindungi mesin kendaraan.
Fastron Eco Green hadir dengan ukuran 3,5 liter dan 2 spesifikasi, yaitu 0W-20 API SN dan 5W-30 API SN ILSAC GF 5 sehingga pelumas ini cocok untuk mesin mobil LCGC seperti Toyota (Agya, Calya), Honda (Brio), Daihatsu (Ayla, Sigra), Datsun (Go), Suzuki (Ertiga) yang digunakaan untuk aktivitas sehari-hari.
Saat ini, PT Pertamina Lubricants sudah memiliki 167 produk yang dijual untuk pasar ritel otomotif dan industri baik di dalam negeri maupun luar negeri, salah satunya adalah produk Fastron series. Varian Fastron Eco Green merupakan varian yang ke 1.382, yang dirilis market leader di pasar pelumas nasional itu.
Fastron Eco Green memiliki kualitas lebih dengan harga yang terjangkau dan berbahan baku sintetik yang telah didesain untuk perlindungan maksimal terhadap keausan mesin, konsumsi BBM, dan akselerasi optimal untuk aktivitas dalam kota. Agar mudah dijangkau oleh masyarakat, Pertamina menghadirkan Fastron Eco Green di general outlet, bengkel own channel seperti Olimart dan SPBU Pertamina.
Produk pelumas Pertamina telah mendapatkan pengakuan dari dunia internasional. Salah satunya dibuktikan dengan menjadi technical partner Automobili Lamborghini. Dengan kerjasama ini, produk pelumas Pertamina Fastron Platinum, SAE 10W-60, VW 504.00/507.00 menjadi produk resmi yang akan digunakan Automobili Lamborghini untuk setiap event motorsport yang akan ditangani tim Lamborghini Squadra Corse.
Pertamina Lubricants juga menggandeng Petro Products Company, anak usaha Intraco Group of Companies sebagai distributor untuk menjual dan memasarkan produk pelumas dan specialities di Bangladesh. "Semoga partnership ini bisa berjalan dengan optimal dan dapat semakin membawa nama pelumas Pertamina mendunia," ungkap Direktur Sales & Marketing PT Pertamina Lubricants Andria Nusa.
Sebagai distributor resmi Pertamina Lubricants, Petro Products Company akan mengembangkan pasar untuk produk-produk pelumas industri dan specialties. Seperti turbine oil, compressor oil, gas engine oil, marine diesel oil, rubber processing oil, transformers oil, dan industrial gear oil.
Saat ini, PT Pertamina Lubricants sudah memasarkan produknya di lebih dari 17 negara di dunia dan terus berinovasi untuk menjawab tantangan teknologi saat ini dan di masa yang akan datang. Selain menjadi technical partner Automobili Lamborghini untuk divisi motorsports Lamborghini Squadra Corse, Pertamina Lubricants juga mengantongi sertifikasi dan approval dari pabrikan mobil dan mesin dunia seperti Toyota, BMW, Mercedes Benz, General Motors (GM), Volvo, Daihatsu, Mitsubishi Motors, dan lainnya.
(ven)