Bursa Australia Terkapar Hampir 8% Diikuti Kejatuhan Indeks Kospi

Senin, 23 Maret 2020 - 10:18 WIB
Bursa Australia Terkapar Hampir 8% Diikuti Kejatuhan Indeks Kospi
Bursa Australia Terkapar Hampir 8% Diikuti Kejatuhan Indeks Kospi
A A A
SYDNEY - Pergerakan saham di wilayah Asia Pasifik turun signifikan dalam perdagangan Senin (23/3/2020) pagi seiring kekhawatiran atas dampak ekonomi dari wabah virus corona secara global. Kecemasan tersebut terus membebani investor untuk menjadi sentimen negatif.

Bursa saham patokan Australia, S&P/ASX 200 jatuh 7,9% saat sebagian besar sektor terpuruk. Subindeks keuangan ambruk lebih dari 10%, dengan saham dari apa yang disebut Big Four Banks terjun bebas. Australia dan New Zealand Banking Group turun 7,49%, Commonwealth Bank of Australia merosot 6,68%, Westpac menurun 8,81% sementara National Australia Bank tergelincir 8,75%.

Saham di Korea Selatan juga menjadi pecundang terbesar di antara pasar regional utama, dengan indeks KOSPI jatuh 5% pada perdagangan pagi. Indeks Hang Seng, Hong Kong turun 3,95% pada awal perdagangan. Di Asia Tenggara, indeks Straits Times di Singapura ambruk 6,61%.

(Baca Juga: IHSG Awal Pekan Dibuka Ambruk 3,91% Sentuh Level 4.030)

Saham daratan China juga lebih rendah, dengan komposit Shanghai turun lebih dari 2% sementara komposit Shenzhen terkapar hingga 2,403%. Sementara indeks Nikkei Jepang menepis tren keseluruhan secara regional setelah berangsur lebih tinggi 0,55% ketika indeks Topix menurun 0,79%.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang turun 4,11%. Wabah virus corona sendiri secara global terus menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, dengan jumlah yang terinfeksi sekarang lebih dari 294.000 dan lebih dari 12.900 meninggal dunia menurut data dari organisasi kesehatan dunia.

"Cost ekonomi dari wabah COVID-19 mulai mengungkapkan dirinya. Kami secara substansial merevisi perkiraan pertumbuhan G3 kami lebih rendah, dengan AS kemungkinan akan mencatat kinerjanya yang paling lemah sejak 1946," ujar Kepala Ekonom ANZ, Richard Yetsenga dalam sebuat catatan seperti dilansir CNBC.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8566 seconds (0.1#10.140)