Tanggulangi Covid-19, PMI Siapkan Program Kemanusiaan 1 Juta Hygiene Pack
A
A
A
JAKARTA - Palang Merah Indonesia (PMI) berkolaborasi dengan para mitra menyiapkan bantuan 1 juta hygiene pack untuk membantu masyarakat tidak mampu di berbagai wilayah dalam membantu upaya penanggulangan Covid-19 di Indonesia.
Sekretaris Jenderal PMI Pusat Sudirman Said mengungkapkan bahwa PMI adalah organisasi kemanusiaan yang memberikan pelayanan berkualitas melalui kerja sama dengan masyarakat dan para mitranya, sesuai dengan prinsip-prinsip dasar gerakan Palang Merah. Salah satu kolabarasi dalam program ini yakni dengan Kampus Universitas Paramadina.
Sudirman menjelaskan salah satu program PMI dalam situasi saat ini adalah mengajak masyarakat dan mitra untuk berkolaborasi salah satunya dengan Universitas Paramadina menjadi Hub Program Kemanusiaan 1 Juta Hygiene Pack untuk masyarakat tidak mampu di berbagai wilayah di Indonesia. Selain penyediaan lokasi kampus, Paramadina juga menggerakkan relawan dari dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa serta masyarakat yang berdomisili sekitar kampus yang memiliki hubungan baik dengan kampus dalam program kemanusiaan bersama PMI.
Menurut Sudirman Said yang pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina periode 2005-2006, kerja sama dengan Universitas Paramadina ini akan menjadi pilot project yang akan diduplikasi di beberapa lokasi lainnya, dan jaringan yang terbentuk dalam program simultan ini akan dikembangkan untuk program-program bantuan kemanusiaan lainnya.
"Dan sesuai amanah M Jusuf Kalla, Universitas Paramadina sebagai salah satu mitra dan tetangga terdekat dari PMI, jangan lupa diikutsertakan," kata Sudirman dalam keterangan persnya, Selasa (7/4/2020).
Rektor Universitas Paramadina Prof. Firmanzah Ph.D menjelaskan pihaknya menyambut baik ajakan PMI untuk bekerja sama dalam program kemanusian tersebut. Program ini menjadi bagian dari kerja sama Universitas Paramadina dan PMI yang kesekian kalinya.
"Kampus Paramadina siap menjadi Hub Program Kemanusiaan 1 Juta Hygiene Pack PMI. Kolaborasi Universitas Paramadina dengan PMI segera direalisasikan untuk program kemanusiaan ini," tegas Firmanzah.
Universitas Paramadina menyediakan tempat untuk penyimpanan paket hygiene pack yang mulai didatangkan PMI pada Sabtu (4/4) lalu, sekaligus menyediakan ruangan untuk pengemasan hygiene pack, dengan tetap memperhatikan aturan yang berlaku saat ini, menjaga physical distancing.
Sementara proses rekrutmen relawan terbuka untuk dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan masyarakat yang berdomisili di sekitar kampus Paramadina, mendapat respons yang cukup baik. Jadwal kehadiran setiap relawan untuk bertugas, dibatasi hanya sekali dalam seminggu.
Kegiatan pengemasan untuk hygiene pack direncanakan terdiri dari masker, sabun, hand sanitizer, jika memungkinkan minuman dan vitamin, dimulai Senin (6/4), pukul 09.00–15.00 WIB setiap harinya di Universitas Paramadina, Mampang, Jakarta Selatan. Menurut Sudirman Said, Pramuka sebagai mitra PMI juga ikut membantu Universitas Paramadina, dalam kegiatan pengemasan hygiene pack.
Relawan ke kampus, wajib mengikuti protokoler yang telah diatur oleh PMI, yaitu pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki gerbang kampus Paramadina, penggunaan masker, mencuci tangan dengan sabun, penggunaan sarung tangan, serta menjaga physical distancing selama proses pengemasan hygiene pack di dalam ruangan, dan ketika berada di sekitar kampus.
Hari pertama pelaksanaan pengemasan hygiene pack di Universitas Paramadina, Ketua Umum PMI M Jusuf Kalla dan Sekjen PMI Sudirman Said menyempatkan diri berkunjung ke Universitas Paramadina untuk memantau pelaksanaan program kemanusiaan hygiene pack Penanggulangan Covid-19 Palang Merah Indonesia."Semoga upaya Universitas Paramadina dalam program kemanusiaan ini berjalan dengan sukses, dan dapat membantu pemerintah dalam upaya menanggulangi Pandemi Covid-19," ujar Firmanzah
Sekretaris Jenderal PMI Pusat Sudirman Said mengungkapkan bahwa PMI adalah organisasi kemanusiaan yang memberikan pelayanan berkualitas melalui kerja sama dengan masyarakat dan para mitranya, sesuai dengan prinsip-prinsip dasar gerakan Palang Merah. Salah satu kolabarasi dalam program ini yakni dengan Kampus Universitas Paramadina.
Sudirman menjelaskan salah satu program PMI dalam situasi saat ini adalah mengajak masyarakat dan mitra untuk berkolaborasi salah satunya dengan Universitas Paramadina menjadi Hub Program Kemanusiaan 1 Juta Hygiene Pack untuk masyarakat tidak mampu di berbagai wilayah di Indonesia. Selain penyediaan lokasi kampus, Paramadina juga menggerakkan relawan dari dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa serta masyarakat yang berdomisili sekitar kampus yang memiliki hubungan baik dengan kampus dalam program kemanusiaan bersama PMI.
Menurut Sudirman Said yang pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina periode 2005-2006, kerja sama dengan Universitas Paramadina ini akan menjadi pilot project yang akan diduplikasi di beberapa lokasi lainnya, dan jaringan yang terbentuk dalam program simultan ini akan dikembangkan untuk program-program bantuan kemanusiaan lainnya.
"Dan sesuai amanah M Jusuf Kalla, Universitas Paramadina sebagai salah satu mitra dan tetangga terdekat dari PMI, jangan lupa diikutsertakan," kata Sudirman dalam keterangan persnya, Selasa (7/4/2020).
Rektor Universitas Paramadina Prof. Firmanzah Ph.D menjelaskan pihaknya menyambut baik ajakan PMI untuk bekerja sama dalam program kemanusian tersebut. Program ini menjadi bagian dari kerja sama Universitas Paramadina dan PMI yang kesekian kalinya.
"Kampus Paramadina siap menjadi Hub Program Kemanusiaan 1 Juta Hygiene Pack PMI. Kolaborasi Universitas Paramadina dengan PMI segera direalisasikan untuk program kemanusiaan ini," tegas Firmanzah.
Universitas Paramadina menyediakan tempat untuk penyimpanan paket hygiene pack yang mulai didatangkan PMI pada Sabtu (4/4) lalu, sekaligus menyediakan ruangan untuk pengemasan hygiene pack, dengan tetap memperhatikan aturan yang berlaku saat ini, menjaga physical distancing.
Sementara proses rekrutmen relawan terbuka untuk dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan masyarakat yang berdomisili di sekitar kampus Paramadina, mendapat respons yang cukup baik. Jadwal kehadiran setiap relawan untuk bertugas, dibatasi hanya sekali dalam seminggu.
Kegiatan pengemasan untuk hygiene pack direncanakan terdiri dari masker, sabun, hand sanitizer, jika memungkinkan minuman dan vitamin, dimulai Senin (6/4), pukul 09.00–15.00 WIB setiap harinya di Universitas Paramadina, Mampang, Jakarta Selatan. Menurut Sudirman Said, Pramuka sebagai mitra PMI juga ikut membantu Universitas Paramadina, dalam kegiatan pengemasan hygiene pack.
Relawan ke kampus, wajib mengikuti protokoler yang telah diatur oleh PMI, yaitu pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki gerbang kampus Paramadina, penggunaan masker, mencuci tangan dengan sabun, penggunaan sarung tangan, serta menjaga physical distancing selama proses pengemasan hygiene pack di dalam ruangan, dan ketika berada di sekitar kampus.
Hari pertama pelaksanaan pengemasan hygiene pack di Universitas Paramadina, Ketua Umum PMI M Jusuf Kalla dan Sekjen PMI Sudirman Said menyempatkan diri berkunjung ke Universitas Paramadina untuk memantau pelaksanaan program kemanusiaan hygiene pack Penanggulangan Covid-19 Palang Merah Indonesia."Semoga upaya Universitas Paramadina dalam program kemanusiaan ini berjalan dengan sukses, dan dapat membantu pemerintah dalam upaya menanggulangi Pandemi Covid-19," ujar Firmanzah
(fjo)