2011, Kaltim impor beras 21 ribu ton

Rabu, 04 Januari 2012 - 07:04 WIB
2011, Kaltim impor beras...
2011, Kaltim impor beras 21 ribu ton
A A A
Sindonews.com - Alokasi beras impor asal Vietnam sebanyak 21 ribu ton yang menurut Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi RegionalKalimantan Timur (Kaltim) tahun 2011, hingga awal 2012 baru teralokasi sekira 14 ribu ton.

"Karena itu kita akan kembali menerima pasokan beras impor sebanyak 3.600 ton asal Vietnam pada awal Januari, guna menjadi cadangan beras pemerintah di wilayah Kaltim. Jadi itu sisa alokasi 2011 rencana pengiriman beras impor yang jumlahnya sebanyak 21 ribu ton," jelas Kepala Bulog Divisi Regional Kaltim Abdul Nadjid, didampingi Kabid Pelayanan Publik M Taufik.

Nadjid mengatakan, pada 10 Januari mendatang beras asal Vietnam akan tiba di Pelabuhan Semayang, Balikpapan. Ditambah lagi akan tiba sebanyak 3400 ton yang belum diketahui kapan kedatangannya dengan tujuan Balikpapan.

Beras impor tersebut akan digunakan untuk memenuhi alokasi raskin, rutan di Depkum HAM, dan kebutuhan siaga bencana. Penggunaan beras untuk raskin cukup mendominasi penyaluran beras milik Bulog, karena sumber berasnya berasal dari pemerintah.

Kaltim sendiri membutuhkan 2.834 ton raskin dari 3.150 ton kebutuhan beras yang disalurkan Bulog setiap bulannya.

Sementara penyerapan beras lokal di Kaltim pada 2011 hanya sekira 3500 ton dari target 5000 ton. Padahal, pada 2012 Bulog Kaltim menargetkan sebanyak 15 ribu ton beras lokal yang terserap. "Makanya kita lakukan koordinasi lebih awal dengan kepala daerah, menambah mitra kerja seperti pengusaha penggilingan," katanya.

Data Bulog Kaltim menyebutkan untuk Kabupaten Kukar, jumlah Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM) yakni 30.095 KK yang tersebar di 227 desa. Pada 2011, Kabupaten Kukar dengan penduduk 626 ribu lebih jiwa menerima penyaluran raskin sebanyak 5.417 ton. Masing-masing KK mendapat jatah raskin sebanyak 15 kg.

Beras yang didapat jenis medium, dengan harga tebus Rp1.600/kg dari harga Bulog yakni Rp6.450/kg. Bulog Kaltim, saat ini memiliki cadangan beras sebanyak 12.000 ton yang diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan beras hingga 3,8 bulan ke depan. Cadangan Bulog yang bisa digunakan sebagai kebutuhan operasi pasar dilakukan ketika harga beras di pasaran dirasa cukup tinggi.

Nadjid mengungkapkan, setiap kepala daerah memiliki hak untuk melakukan operasi pasar melalui koordinasi dengan Bulog untuk menstabilkan harga. "Kuota beras operasi pasar untuk wali kota/bupati ditetapkan sebesar 100 ton per tahun sementara untuk gubernur sebanyak 200 ton per tahun," terangnya.

Dia menambahkan, sudah menyalurkan sebanyak 341 ton beras dalam operasi pasar sepanjang 2011 yang paling banyak dilakukan di Balikpapan dan Tarakan. "Samarinda pernah dilakukan operasi pasar tetapi jumlah penyalurannya hanya sedikit. Dua kota itu besar, karena memang harga beras sering naik tinggi. Jadi OP itu atas permintaan kepala daerah kota/kabupaten," jelasnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0635 seconds (0.1#10.140)