RUPO PLN agendakan 6 obligasi & 5 sukuk
A
A
A
Sindonews.com - PT PLN (Persero) mengadakan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) dan Rapat Umum Pemegang Sukuk Ijarah (RUPSI).
Rapat tersebut dilakukan dalam rangka Implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 30, Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 & ISAK 16.
Rapat ini akan berlangsung selama empat hari yakni 9-12 Januari 2012 di Kantor Pusat PLN, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.
"Agenda RUPO/RUPSI adalah permintaan persetujuan dari pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah PLN atas perubahan ketentuan kewajiban-kewajiban keuangan (financial covenant), dalam Perjanjian Perwaliamanatan sehubungan dengan PSAK 30, ISAK 8 dan ISAK 16 beserta aturan pelaksanaan terkait," ungkap Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (9/1/2012).
Menurutnya, terdapat enam Obligasi dan lima Sukuk Ijarah PLN yang diagendakan dalam RUPO/RUPSI, dengan total nilai Rp14,208 triliun. Dimana Obligasi dan Sukuk Ijarah tersebut akan jatuh tempo antara 2014 dan 2022.
"Perubahan perlakuan akuntansi atas transaksi pembelian tenaga listrik, antara PLN dengan Independent Power Producer (IPP), akan mempengaruhi rasio-rasio keuangan PLN dalam Perjanjian Perwaliamanatan (financial covenant)," papar dia.
Oleh karena itu, PLN mengadakan RUPO/RUPSI yang akan meminta persetujuan pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah PLN untuk mengecualikan dampak dari penerapan standar akuntansi PSAK 30, ISAK 8 & ISAK 16 dalam perhitungan financial covenant PLN dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
Sekedar informasi, RUPO/RUPSI ini dihadiri Direktur Keuangan PT PLN (Persero) Setio Anggoro Dewo, Wali Amanat Bank CIMB Niaga dan PT BTN Persero) Tbk, serta para pemegang obligasi dan sukuk ijarah PLN. (ank)
Rapat tersebut dilakukan dalam rangka Implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 30, Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 & ISAK 16.
Rapat ini akan berlangsung selama empat hari yakni 9-12 Januari 2012 di Kantor Pusat PLN, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.
"Agenda RUPO/RUPSI adalah permintaan persetujuan dari pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah PLN atas perubahan ketentuan kewajiban-kewajiban keuangan (financial covenant), dalam Perjanjian Perwaliamanatan sehubungan dengan PSAK 30, ISAK 8 dan ISAK 16 beserta aturan pelaksanaan terkait," ungkap Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (9/1/2012).
Menurutnya, terdapat enam Obligasi dan lima Sukuk Ijarah PLN yang diagendakan dalam RUPO/RUPSI, dengan total nilai Rp14,208 triliun. Dimana Obligasi dan Sukuk Ijarah tersebut akan jatuh tempo antara 2014 dan 2022.
"Perubahan perlakuan akuntansi atas transaksi pembelian tenaga listrik, antara PLN dengan Independent Power Producer (IPP), akan mempengaruhi rasio-rasio keuangan PLN dalam Perjanjian Perwaliamanatan (financial covenant)," papar dia.
Oleh karena itu, PLN mengadakan RUPO/RUPSI yang akan meminta persetujuan pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah PLN untuk mengecualikan dampak dari penerapan standar akuntansi PSAK 30, ISAK 8 & ISAK 16 dalam perhitungan financial covenant PLN dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
Sekedar informasi, RUPO/RUPSI ini dihadiri Direktur Keuangan PT PLN (Persero) Setio Anggoro Dewo, Wali Amanat Bank CIMB Niaga dan PT BTN Persero) Tbk, serta para pemegang obligasi dan sukuk ijarah PLN. (ank)
()