Lewat konten lokal, Coffee Toffee capai 113 gerai
A
A
A
Sindonews.com - Lewat konsep menonjolkan konten lokal untuk semua bahan baku yang dipakai, Coffee Toffee sukses mengembangkan cabangnya yang mencapai 113 gerai yang tersebar di kota-kota di seluruh Indonesia.
"Salah satu hal yang kita tonjolkan, dari sekian banyak coffee shop yang ada di Indonesia baik dari luar ataupun pemain lokal. Dengan bangga kita adalah satu-satunya coffee shop yang dengan lantang suarakan kopi Indonesia," ungkap Managing Director, Coffee Toffee Odi Anindito di Jakarta.
Dia menambahkan Coffee Toffee juga mencanangkan gerakan yang disebut dengan "Yes I drink Indonesian cofee" yang merupakan kampanye dari gerakan nasional untuk bangga terhadap kopi Indonesia dan bukan suatu gerakan bisnis tertentu.
"Sebelumnya kita juga ada 'go lokal of the way' yang maksudnya menggunakan produk lokal semaksimal mungkin," ungkapnya.
Terkait penggunaan produk lokal, Odi juga menjelaskan kekuatan produknya terletak pada penggunaan biji kopi terbaik di Indonesia, dari mulai Bali, Toraja, Jawa Timur, Gayo dan Lintong. "Jenis kopi yang diandalkan adalah kopi nusantara yang di dalamnya adalah kopi arabika grade tanpa campuran apapun. Dan ada fapebland untuk nuansa dinginnya," tambahnya.
Usaha yang dimulai sejak 2006, yang masih berbentuk gerobak kecil di pinggir jalan. Bahkan sempat mengalami kebangkrutan pada tahun 2008. "Setelah itu kita bangkit lagi dan kita rubah semua kosep dan strategi, penjualan ditingkatkan dan riset semua menu yang kita tawarkan lalu memperbaiki diri," tambahnya.
Kini terbukti lewat kerja keras dan manajemen yang baik, Coffee Toffee pada 2012 ini mampu mengembangkan ekspansinya dengan lebih fokus pada pengembangan brand gerai dengan pola kemitraan ataupun frandchise.
"Ekspansi yang akan dilakukan adalah penambahan gerai milik perusahaan. Kita targetkan sekitar 10 untuk menambah gerai milik kita sendiri. Di Surabaya, Malang, Jakarta Selatan dan Bogor. Dengan Mandiri mungkin lebih mempercepat dari 10 menjadi 20," tandasnya. (ank)
"Salah satu hal yang kita tonjolkan, dari sekian banyak coffee shop yang ada di Indonesia baik dari luar ataupun pemain lokal. Dengan bangga kita adalah satu-satunya coffee shop yang dengan lantang suarakan kopi Indonesia," ungkap Managing Director, Coffee Toffee Odi Anindito di Jakarta.
Dia menambahkan Coffee Toffee juga mencanangkan gerakan yang disebut dengan "Yes I drink Indonesian cofee" yang merupakan kampanye dari gerakan nasional untuk bangga terhadap kopi Indonesia dan bukan suatu gerakan bisnis tertentu.
"Sebelumnya kita juga ada 'go lokal of the way' yang maksudnya menggunakan produk lokal semaksimal mungkin," ungkapnya.
Terkait penggunaan produk lokal, Odi juga menjelaskan kekuatan produknya terletak pada penggunaan biji kopi terbaik di Indonesia, dari mulai Bali, Toraja, Jawa Timur, Gayo dan Lintong. "Jenis kopi yang diandalkan adalah kopi nusantara yang di dalamnya adalah kopi arabika grade tanpa campuran apapun. Dan ada fapebland untuk nuansa dinginnya," tambahnya.
Usaha yang dimulai sejak 2006, yang masih berbentuk gerobak kecil di pinggir jalan. Bahkan sempat mengalami kebangkrutan pada tahun 2008. "Setelah itu kita bangkit lagi dan kita rubah semua kosep dan strategi, penjualan ditingkatkan dan riset semua menu yang kita tawarkan lalu memperbaiki diri," tambahnya.
Kini terbukti lewat kerja keras dan manajemen yang baik, Coffee Toffee pada 2012 ini mampu mengembangkan ekspansinya dengan lebih fokus pada pengembangan brand gerai dengan pola kemitraan ataupun frandchise.
"Ekspansi yang akan dilakukan adalah penambahan gerai milik perusahaan. Kita targetkan sekitar 10 untuk menambah gerai milik kita sendiri. Di Surabaya, Malang, Jakarta Selatan dan Bogor. Dengan Mandiri mungkin lebih mempercepat dari 10 menjadi 20," tandasnya. (ank)
()