Finlandia & Estonia fokus kerjasama di sektor logistik

Rabu, 25 Januari 2012 - 12:01 WIB
Finlandia & Estonia...
Finlandia & Estonia fokus kerjasama di sektor logistik
A A A
Sindonews.com - Kerjasama yang dibangun antara Indonesia dan Finlandia serta Estonia yang baru dirintis saat ini hanya merupakan awal perkenalan sehingga tidak ada target yang terlalu spesifik berikut dengan niliai investasinya.

Namun dari kerjasama ini, menurut Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, sektor yang difokuskan dalam kerjasama ini nantinya adalah sektor logistik, infrastruktur, oil refining, bayonas, crain untuk pelabuhan, telekomunikasi dan ICP.

"Sebenarnya ini baru perkenalan, karena mereka baru pertama kali ke Indonesia. Hal ini sangat progresif sekali dan mereka ingin sekali bisa memperat hubungan ekonomi antar kedua negara dan lebih dalam. Kalau kita lihat dari perdagangannya memang kecil sekali angkanya, hanya USD482 juta dengan Finlandia dan dibawah itu dengan Estonia," ujar Gita seusai bertemu dengan Minister for European Affairs and Foreign Trade of Finland, Alexander Stubb dan Minister of Foreign Affairs of Estonia Urmast Paet di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (25/1/2012).

Dari kerjasama ini menurut Gita, Indonesia akan mendapatkan keuntungan seperti tambahan delegasi bisnis dari perusahaan-perusahaan dunia.

"Dari hal ini kan kita bisa membuka lapangan kerja baru untuk masyarakat kan atau nilai lebih lainnya. Mudah-mudahan ini awal mula dari kerjasama ekonomi yang lebih besar," tambahnya.

Sebelumnya kerjasama yang tercipta antara Indonesia dan Finlandia dengan total perdagangan pada tahun 2010 adalah sebesar USD482 juta.

Keseimbangan perdagangan pada tahun 2011 untuk periode Januari-Oktober, impor Indonesia dari Finlandia sebesar USD392 juta dan ekspor mencapai USD178,1 juta

Komposisi ekspor indonesia di dominasi oleh natural rubber sebesar 28,4 persen, printing machinery sebesar 12,64 persen dan bicycles 8,70 persen.

Sedangkan antara Indonesia dengan Estonia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 26,39 persen dari lima tahun yang lalu dengan total perdagangan sebesar USD24,7 miliar.

Komposisi komoditas ekspornya adalah rubber tyres sebesar 5,54 persen, vegetables waxes 5,5 persen, electrical appliance 1,64 persen, cocoa powder 1,22 persen. Sedangkan untuk impor yaitu ferrous waste 1,03 persen , paper and paper board 0,92 persen, electrical appliance for line telephone 0,21 persen dan machinery for making pulp 0,07 persen. (ank)
()
Berita Terkini
Kejar Pertumbuhan Ekonomi...
Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8% Butuh Konektivitas Andal
5 jam yang lalu
Dampak Perang Dagang,...
Dampak Perang Dagang, DPR Dorong Impor Gas Penuhi Kebutuhan Industri
7 jam yang lalu
3 Fakta Menarik Singapore...
3 Fakta Menarik Singapore Airlines, Beri Bonus Fantastis 8 Kali Gaji dalam Setahun
8 jam yang lalu
Benahi Truk ODOL, Aptrindo:...
Benahi Truk ODOL, Aptrindo: Jangan Sampai Omon-omon, Harus Ada Roadmap Jelas
9 jam yang lalu
Sanksi AS Gagal Runtuhkan...
Sanksi AS Gagal Runtuhkan Moskow, Rusia Catat Pertumbuhan Ekonomi 4,1%
9 jam yang lalu
Scooter Prix dan Pertamina...
Scooter Prix dan Pertamina Mandalika Racing Series Bisa Menjadi Katalisator Ekonomi
9 jam yang lalu
Infografis
10 Negara Penghasil...
10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Termasuk Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved