Konsumsi tinggi, tabungan jangan negatif!

Kamis, 26 Januari 2012 - 12:29 WIB
Konsumsi tinggi, tabungan...
Konsumsi tinggi, tabungan jangan negatif!
A A A
Sindonews.com - Tingginya konsumsi domestik Indonesia menyebabkan bahwa Indonesia harus berkaca dari Amerika Serikat (AS) dalam hal saving atau menabung agar jangan sampai negatif.

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Firmanzah, menuturkan pada saat AS mengalami krisis pada tahun 1998, Presiden Bush yang saat itu memimpin mendorong masyarakatnya untuk berbelanja dengan menggunakan uang tunai.

"Kampanye menggunakan uang cash tersebut dikarenakan ada kecenderungan pada saat setelah krisis 98, orang cenderung berhenti berbelanja dan dikhawatirkan barang yang dihasilkan tidak terserap. Sehingga masyarakat AS cenderung untuk menggunakan kartu kredit," ungkapnya kala ditemui dalam acara Investment Strategy and Oppurtunity Volatile Market, Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (26/1/2012).

Kala itu, Bank central AS menemukan dalam satu rumah tangga mempunyai enam kartu kredit sehingga Bush merasa tidak baik bahwa perekonomian didorong oleh kredit yang tinggi sehingga tingkat saving pun cenderung rendah.

"Dengan tingkat konsumsi yang tinggi di Indonesia, jangan sampai hal itu didorong dari tingginya kredit sehingga tingkat saving pun menjadi rendah," paparnya.

Adapun tingkat konsumsi yang cenderung tinggi di Indonesia ditopang oleh pasar domestik karena ketergantungan Indonesia terhadap ekspor cukup kecil.

"Ketika Eropa dan AS terguncang, kita cenderung tidak merasakan goncangan yang terlalu besar karena nilai ekspor kita kecil. Pasar domestik kita yang cukup besar," pungkasnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7198 seconds (0.1#10.140)