100 hari kerja ESDM klaim ambil keputusan penting
A
A
A
Sindonews.com - Tepat hari ini merupakan 100 hari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik memimpin Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Dari 100 hari masa kerjanya ini Kementerian ESDM klaim telah mengambil beberapa keputusan penting.
"100 hari ini sebenarnya adalah proses belajar kita di ESDM, namun dalam proses ini kita juga sudah sekaligus bekerja dengan mengambil keputusan-keputusan penting. Kami merasa berkewajiban melaporkan kinerja kepada presiden dan rakyat Indonesia," ujar Jero saat konferensi pers di kantor Kementerian ESDM, Kamis (26/1/2012).
Dia menambahkan keputusan pertama yang berani diambil adalah pertukaran gas untuk PLN di Muara Karang sebesar 40 juta kaki kubik (mmscfd) yang menghemat sebesar Rp3 triliun per tahunnya.
"Ini adalah keputusan pertama saya saat itu, dan untuk mengambil keputusan ini saya sempat berdiskusi dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan karena beliau adalah mantan Dirut PLN. Beliau sangat mendukung dan setelah keputusan diambil banyak pengusaha-pengusaha energi yang terkejut dengan kecepatan kita mengambil keputusan," ungkapnya.
Selanjutnya Jero menuturkan tentang pencapaian Ground Breaking sebelum akhir tahun 2011 di Cepu sesuai dengan perintah Presiden yang ditetapkan sebelumnya berbarengan dengan proyek listrik 10.000 megawat tahap I dan II.
"Tahap I proyek 10.000 megawatt, ini harus dikejar dan dalam waktu 100 hari kerja Kementerian ESDM dimana fokusnya batubara, kita sudah meresmikan 625 MW di Cilacap, 300 MW di Rembang, 315 MW. Dan Suralaya," ucapnya.
Sementara kata Jero, Paiton yang kapasitas 660 MW tertunda baru pada Mei nanti akan diresmikan karena sebelumnya mengalami kerusakan serta Februari nanti di Tanjung Jati B4 dengan kapasitas 660 MW.
Sementara proyek 10.000 MW tahap II lebih kepada proyek geothermal dimana menurutnya sudah bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan. Yang saat ini, kata Jero, sudah ditandatangani perjanjian 28 titik eksplorasi Geothermal yang setelah dihitung mencapai 7000 MW.
Selanjutnya terkait penyelesaian kasus kasus Freeport dan Bima, Jero menilai kasus di mineral dan batubara ini cukup berat, namun akhirnya semua persoalan seperti Freeport telah terselesaikan. "Sedangkan kasus Bima kabarnya Bupati Bima sudah mau mencabut izin ekplorasi tambang," tambahnya.
Kemudian Jero juga menambahkan untuk pengelolaan Dewan Energi Nasional (DEN) sudah berkembang dengan penambahan Kementerian Kehutanan dan Kementerian BUMN. "Dalam waktu dekat kementerian ESDM bersama anggota DEN lainnya, akan melaksanakan sidang paripurna yang langsung dipimpin oleh Presiden untuk pertama kalinya," pungkasnya. (ank)
"100 hari ini sebenarnya adalah proses belajar kita di ESDM, namun dalam proses ini kita juga sudah sekaligus bekerja dengan mengambil keputusan-keputusan penting. Kami merasa berkewajiban melaporkan kinerja kepada presiden dan rakyat Indonesia," ujar Jero saat konferensi pers di kantor Kementerian ESDM, Kamis (26/1/2012).
Dia menambahkan keputusan pertama yang berani diambil adalah pertukaran gas untuk PLN di Muara Karang sebesar 40 juta kaki kubik (mmscfd) yang menghemat sebesar Rp3 triliun per tahunnya.
"Ini adalah keputusan pertama saya saat itu, dan untuk mengambil keputusan ini saya sempat berdiskusi dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan karena beliau adalah mantan Dirut PLN. Beliau sangat mendukung dan setelah keputusan diambil banyak pengusaha-pengusaha energi yang terkejut dengan kecepatan kita mengambil keputusan," ungkapnya.
Selanjutnya Jero menuturkan tentang pencapaian Ground Breaking sebelum akhir tahun 2011 di Cepu sesuai dengan perintah Presiden yang ditetapkan sebelumnya berbarengan dengan proyek listrik 10.000 megawat tahap I dan II.
"Tahap I proyek 10.000 megawatt, ini harus dikejar dan dalam waktu 100 hari kerja Kementerian ESDM dimana fokusnya batubara, kita sudah meresmikan 625 MW di Cilacap, 300 MW di Rembang, 315 MW. Dan Suralaya," ucapnya.
Sementara kata Jero, Paiton yang kapasitas 660 MW tertunda baru pada Mei nanti akan diresmikan karena sebelumnya mengalami kerusakan serta Februari nanti di Tanjung Jati B4 dengan kapasitas 660 MW.
Sementara proyek 10.000 MW tahap II lebih kepada proyek geothermal dimana menurutnya sudah bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan. Yang saat ini, kata Jero, sudah ditandatangani perjanjian 28 titik eksplorasi Geothermal yang setelah dihitung mencapai 7000 MW.
Selanjutnya terkait penyelesaian kasus kasus Freeport dan Bima, Jero menilai kasus di mineral dan batubara ini cukup berat, namun akhirnya semua persoalan seperti Freeport telah terselesaikan. "Sedangkan kasus Bima kabarnya Bupati Bima sudah mau mencabut izin ekplorasi tambang," tambahnya.
Kemudian Jero juga menambahkan untuk pengelolaan Dewan Energi Nasional (DEN) sudah berkembang dengan penambahan Kementerian Kehutanan dan Kementerian BUMN. "Dalam waktu dekat kementerian ESDM bersama anggota DEN lainnya, akan melaksanakan sidang paripurna yang langsung dipimpin oleh Presiden untuk pertama kalinya," pungkasnya. (ank)
()