Bank Permata bidik kredit wholesale banking Rp36 T

Jum'at, 27 Januari 2012 - 09:33 WIB
Bank Permata bidik kredit...
Bank Permata bidik kredit wholesale banking Rp36 T
A A A


Sindonews.com - PT Bank Permata Tbk (BNLI) menargetkan kredit wholesale banking (korporasi) tumbuh 15–20% atau mencapai sekitar Rp34,5–36 triliun. Tahun 2011 kredit wholesale banking Bank Permata mencapai Rp30 triliun.

Direktur Wholesale Banking Bank Permata Roy Arfandy mengatakan, porsi kredit wholesale banking menyumbang sepertiga terhadap total kredit perseroan. Meski demikian, Roy mengaku belum mengetahui nominal kredit tahun 2011 karena masih dalam proses audit dan konsolidasi.

“Target tahun ini tumbuh 15–20%, tetapi ini sangat tergantung kepada kondisi ekonomi domestik dan global,” ujar Roy usai penandatanganan kredit sindikasi untuk PT Trihamas Finance di Jakarta, Kamis 26 Januari 2012.
Menurut Roy, untuk mencapai target tersebut, perseroan akan menggenjot kredit sindikasi dengan beberapa bank. Salah satunya dengan menggandeng PT Bank DKI dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk (BJB) untuk memberikan sindikasi kredit kepada PT Trihamas Finance senilai Rp330 miliar.

Dalam sindikasi tersebut, Bank Permata bertindak sebagai lead arranger partisipasi kredit sebesar Rp100 miliar. Sementara, anggota sindikasi lainnya yaitu Bank DKI dan BJB masing-masing sebesar Rp100 miliar dan PT Bank ICBC Indonesia berpartisipasi sebesar Rp30 miliar. Sindikasi senilai total Rp330 miliar ini berjangka waktu 3 tahun dengan tingkat suku bunga yang kompetitif.

”Awalnya kredit sindikasi ini berjumlah Rp300 miliar tapi karena respons dari bank peserta tinggi, akhirnya ditutup jadi Rp330 miliar,” imbuhnya.

Roy sendiri setidaknya menargetkan lebih dari tiga kredit sindikasi tahun ini. Tahun lalu Bank Permata menjadi lead arranger dari tiga kredit sindikasi yaitu PT Kirana Megatara senilai USD600 juta dengan bank peserta seperti Bank CIMB Niaga, HSBC dan Standar Chatered Bank, kredit club deal untuk PT Atlas Resources sebanyak USD95 juta dengan bank peserta Bank Danamon dan DBS, termasuk pemberian kredit sindikasi terhadap PT Trihamas Finance.

”Sebenarnya, yang Trihamas masuk dalam bagian kredit sindikasi di tahun 2011. Harapan saya, tahun ini dapat mandat lebih dari tiga sindikasi,” ungkapnya.

Seperti halnya Bank Permata, tahun ini Bank Pembangunan Daerah DKI menargetkan sekitar lima rencana kredit sindikasi lainnya. Direktur Pemasaran Bank DKI Mulyanto Wibowo mengungkapkan, portofolio kredit sindikasi Bank DKI hingga Desember 2011 telah mencapai Rp1,2 triliun dan tahun ini ditargetkan mencapai Rp2 triliun.

Tahun ini Bank DKI berencana untuk berpartisipasi dalam kredit untuk dua power plant di Kalimantan, kredit di sektor perkebunan, jalan tol dan dua hotel. Meski belum mengetahui nilai partisipasi, Mulyanto mengatakan, untuk tol nilai kreditnya mencapai Rp20 triliun, sementara perkebunan mencapai Rp1,2 triliun di Kutai, dan perhotelan masing-masing Rp300 miliar dan Rp400 miliar.

”Ada Hotel di Bali akan digarap dalam waktu dekat. Sindikasinya campur bank umum dan BPD,” ungkapnya.
Hingga akhir tahun 2011, Bank DKI mencatat penyaluran kredit sebesar Rp11,1 triliun, naik sekitar 28% dari posisi Desember 2010 sebesar Rp8,7 triliun. ”Tahun depan kredit ditargetkan Rp14,5 triliun,” tukasnya.
Direktur Utama PT Trihamas Finance Ronny Efendy menambahkan, fasilitas kredit sindikasi yang baru diperoleh diharapkan dapat mendukung ekspansi bisnis di tahun 2012.

Menurut Ronny, tahun ini target penjualan awal dipatok sebesar Rp2 triliun. Namun,melihat pertumbuhan di awal 2012, perseroan menambah target menjadi Rp2,2 triliun. ”Tahun lalu kami membukukan portofolio Rp2,3 triliun, dengan profit Rp70 miliar, dan ekuitas Rp340 miliar. Tahun ini kami revisi target Rp2,2 triliun,” katanya.

PT Trihamas Finance yang didirikan tahun 1994 merupakan perusahaan pembiayaan yang fokus kepada pembiayaan kendaraan angkutan umum, komersial/niaga, serta kendaraan penumpang bekas. Selama periode 1994–2012 ini PT Trihamas Finance telah memperluas jaringan pelayanannya dengan membuka 46 kantor cabang, membuka unit usaha syariah (UUS), menjalin kerja sama pembiayaan dengan bank-bank besar (nasional dan asing), serta berhasil mencapai aset Rp2,3 triliun. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7881 seconds (0.1#10.140)