Kenaikan TDL ancam industri besar

Selasa, 31 Januari 2012 - 09:54 WIB
Kenaikan TDL ancam industri besar
Kenaikan TDL ancam industri besar
A A A


Sindonews.com – Rencana pemerintah menaikkan tarif dasar listrik (TDL) maksimal 10% pada 1 April 2012 diperkirakan mengancam industri berskala besar. Pengaruh signifikan yang akan dirasakan industri besar yaitu meningkatnya beban biaya produksi.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bandung Deden Y Hidayat menjelaskan, industri besar merupakan sektor yang paling besar terkena dampak kenaikan TDL, terutama industri yang mengandalkan listrik sebagai pasokan energi untuk operasional.

“TDL naik sudah pasti cost produksi bertambah. Ini sangat memberatkan industri besar. Apalagi sebagian industri cukup banyak mengucurkan biaya produksi untuk membayar listrik,” ujar Deden, Senin 30 Januari 2012.

Menurut dia, beban dapat semakin berat jika kenaikan TDL bersamaan dengan opsi pembatasan BBM bersubsidi atau kenaikan bahan bakar. Kondisi itu akan memaksa kalangan industri melakukan reschedule target produksi dan rencana perusahaan. Sebab, kenaikan TDL akan berdampak pada perubahan tuntutan biaya hidup buruh yang semakin tinggi.

“Pihaknya berharap pemerintah menunda rencana tersebut. Pemerintah harus mencari timing yang sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat,” ucapnya.

Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar Deddy Widjaya mengatakan, kenaikan TDL mestinya dilakukan bertahap untuk mengurangi besarnya efek yang harus ditanggung industri. Sebab, industri yang menggunakan listrik, alokasi untuk TDL rata-rata menyedot 30% biaya produksi.

“Bisa jadi industri yang tidak sanggup menanggung beban operasional kenaikan TDL akan menangguhkan proses produksi,” ujarnya.

Himpunan Lembaga Konsumen Indonesia (HLKI) dengan tegas menolak rencana kenaikan TDL sebesar 10% pada April 2012. Apalagi rencana tersebut juga bersamaan dengan pembatasan BBM bersubsidi. Penolakan tersebut karena belum maksimalnya pelayanan PLN terhadap pelanggan seperti masih terjadinya pemadaman listrik.

“Itu sebagian kecil kebijakan PLN yang tidak jelas,” kata Ketua HLKI Firman Turmantara.

Misalnya program tambah daya gratis yang dilakukan PLN justru membuat pelanggan beralih menjadi pengguna listrik prabayar. Menurut dia, kenaikan TDL akan diikuti kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya. Dia mengkhawatirkan turunnya daya saing industri.

“Kami akan sampaikan kepada Menteri ESDM. Kami akan minta TDL jangan dinaikkan,” imbuhnya.

HLKI juga berencana mengajukan gugatan terhadap pemerintah melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK). (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0234 seconds (0.1#10.140)