Harga beras dorong inflasi Jateng
A
A
A
Sindonews.com – Laju inflasi di Jateng pada Januari 2012 mencapai 0,42 persen. Naiknya harga komoditas beras menjadi penyumbang terbesar dari tekanan inflasi yang terjadi awal tahun ini.
”Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi adalah beras. Selain itu juga ada minyak goreng, telur ayam ras, rokok kretek filter, dan gula pasir,” sebut Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jateng, Jam Jam Zamachsyari, Rabu 1 Februari 2012.
Komoditas beras memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,2101 persen, minyak goreng 0,1905 persen, telur ayam ras 0,0684 persen, rokok kretek filter 0,0202 persen, dan gula pasir 0,0192 persen.
Dikatakan, harga komoditas beras belakangan ini mengalami peningkatan cukup signifikan. Mengingat di Jateng pada Januari belum banyak yang melakukan panen padi. Terlepas dari hal itu, musim penghujan dapat berpengaruh terhadap distribusi beras.
Terhadap beberapa daerah yang sudah panen, kata dia, proses pengeringan gabah juga terganggu dengan curah hujan yang tinggi. Jadi wajar bila harga komoditas beras di pasar mengalami peningkatan. Sehingga komoditas ini menjadi pemicu dari terjadinya inflasi pada Januari.
Dari semua kota di Jateng yang disurvei BPS mengalami inflasi. Misalnya, Kota Purwokerto inflasinya sebesar 0,68 persen, Kota Tegal 0,61 persen,Kota Semarang 0,42 persen, dan Kota Surakarta 0,22 persen. Secara umum inflasi dipengaruhi oleh adanya kenaikan harga pada indeks kelompok bahan makanan sebesar 1,43 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,30 persen.
Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,22 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,25 persen.
Ayung, salah satu pedagang beras di Pasar Johar Semarang menuturkan meski sejumlah daerah di Jateng mengalami panen, tapi kondisi cuaca yang tidak menentu membuat harga beras tidak stabil dan cenderung naik. ”Harganya tidak menentu, kalau hujan terus ya harga cenderung naik,” tuturnya. (bro)
()