JK dukung penolakan sayur impor masuk Jatim
A
A
A
Sindonews.com – Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendukung keberanian Gubernur Jatim Soekarwo yang melarang masuknya sayur mayur impor melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Kebijakan tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah dalam melindungi para petani hortikultura. Menurut JK, masuknya sayur mayur impor melalui pintu Pelabuhan Tanjung Perak diyakini akan mematikan petani hortikultura di Jatim. Apalagi jumlah petani hortikultura di Jatim jumlahnya cukup banyak.
”Ini bukan masalah menolak atau mendukung kebijakan pemerintah. Tapi upaya melindungi petani dari masuknya barang impor adalah tindakan yang tepat,” kata JK seusai menjadi pembicara di Seminar Nasional dalam rangka Milad ke 2 Ponpes Bayt Al-Hikmah, Kota Pasuruan, Rabu 1 Februari 2012.
JK yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) ini menegaskan, globalisasi dan perdagangan bebas ini memang menjadi masalah tersendiri bagi potensi ekonomi di dalam negeri. Namun upaya untuk melindungi produk dalam negeri harus tetap dilakukan.
”Mestinya kita mampu. Itu masalah gampang kok. Kita punya bibit yang bagus. Karena itu mestinya kita tingkatkan potensi pertanian dalam negeri dulu,” tandas JK.
JK juga menyayangkan kebijakan Menteri Pertanian yang membuka kran impor hortikultura. Karena hal ini berpotensi mengancam dan mematikan produk lokal.
”Pemerintah harus mengkaji ulang kebijakan tersebut dan serius melakukan pengembangan potensi pertanian Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf menyatakan, kebijakan Gubernur Soekarwo itu hanya sebatas pada penolakan Jatim sebagai pintu masuk impor sayur mayur. Pihaknya meminta agar pemerintah pusat segera meninjau ulang kebijakan tersebut.
”Kita tidak ingin dijadikan sebagai pintu masuk sayur mayur impor dari luar negeri,” tambah pejabat yang biasa dipanggi Gus Ipul ini. (bro)
()