Pemkot Makassar targetkan investasi Rp11 triliun
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menargetkan nilai investasi Rp11 triliun selama 2012. Karena itu, Pemkot membuka peluang dan memberikan kemudahan penanaman modal khususnya bagi investor dalam negeri.
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar Suwignyo HS mengungkapkan, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang mencapai 9 persen, target tersebut sangat realistis. Karena itu, pihaknya akan mendorong penanaman modal secara besarbesaran di Kota Makassar.
“Pemkot akan memprioritaskan pemodal dalam negeri ketimbang asing. Bekerja sama dengan pemodal asing membutuhkan proses panjang. Pertama-tama harus dibuat kesepakatan di tingkat nasional, lalu tingkat provinsi, kemudian ke tingkat pemerintah kota,” ungkapnya dalam coffee morning di Rumah Jabatan Wali Kota Makassar, Kamis 2 Februari 2012.
Kendati demikian, Pemkot tidak menutup kemungkinan tetap menerima investor asing yang ingin menanamkan modal di Makassar. Tahun lalu, pendapatan yang berasal dari investasi pemodal asing mencapai Rp2,8 miliar.
“Investasi kecil-kecilan juga memiliki potensi yang sangat besar. Lahan investasi yang tersedia juga dinilai masih sangat luas,” ujarnya.
Dengan tercapainya target tersebut, Disperindag menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 9,7 persen. Sementara pendapatan domestik regional bruto ditargetkan mencapai Rp39 triliun dari tahun lalu yang hanya mencapai Rp37 triliun. Dari sisi pendapatan per kapita masyarakat, ditargetkan mencapai Rp30 juta per tahun. Tahun lalu pendapatan per kapita masyarakat Makassar Rp27,63 juta per tahun.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulsel Zulkarnain Arief mengatakan, penanaman investasi di Kota Makassar harus melibatkan pengusaha lokal. Mengenai hal ini, pemerintah kota harus membuatkan regulasi khusus. Dengan begitu, pengusaha lokal bisa mendapatkan pengalaman tambahan sehingga bisa ikut maju.
Sementara lahan-lahan industri yang tersedia masih mencapai 70-80 persen. “Sejauh ini pertumbuhan industri di Makassar dan Sulsel secara umum belum cukup memuaskan. Pertumbuhannya baru mencapai 3 persen per tahun,” paparnya. (bro)
()