Konsisten jualan produk fesyen lokal

Minggu, 05 Februari 2012 - 12:04 WIB
Konsisten jualan produk fesyen lokal
Konsisten jualan produk fesyen lokal
A A A


Sindonews.com - Tak bisa dimungkiri, belanja online saat ini sedang menjadi tren. Produk yang dijual pun beraneka ragam, mulai dari pakaian hingga makanan. Peluang bisnis ini semakin banyak dilirik, termasuk oleh sejumlah anak muda yang mendirikan Ratimaya.com.

Sejak diluncurkan 2010, Ratimaya.com bisa dibilang sebagai salah satu situs belanja online produk fesyen terlaris. Situs itu sudah punya pangsa pasar tersendiri berkat konsistensinya menjual produk fesyen merek lokal.

Saat didirikan, situs belanja tersebut digawangi oleh tujuh orang yang merupakan pelajar dari SMA Labschool dan Pangudi Luhur. Dari dua institusi yang berbeda itu, mereka sepakat membuat sebuah situs belanja online.

Beberapa waktu lalu, tiga orang dari tujuh pendiri Ratimaya.com berbagi pengamalannya. Mereka adalah Putra Sukardi yang menjabat CEO Ratimaya.com, Ramdhan Anggakaradibrata sebagai CFO, dan Joelast Sakti sebagai brand relation.
Joelast Sakti yang akrab disapa Sakti menuturkan, pendiri Ratimaya awalnya membuat situs berdasarkan ide masing-masing, namun kemudian digabungkan menjadi satu. “Awalnya kami hanya empat orang dan bertambah menjadi tujuh,” kata Sakti di Jakarta beberapa waktu lalu.

Ramdhan Anggakaradibrata atau Daan menambahkan, Ratimaya kian mantap karena ditangani oleh orang yang memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda. Hal ini yang mendorong terbentuknya struktural di mana Ratimaya memiliki anggota yang mempunyai latar belakang berbeda sesuai fungsi masing-masing.

Namun, Daan maupun Sakti enggan menjelaskan secara rinci berapa besar modal awal yang mereka keluarkan. Mereka memperkirakan, total modal awal Ratimaya adalah sekitar Rp100 juta. Pada mulanya usaha itu dilakukan dengan prinsip modal ventura. Biaya operasional dikeluarkan per orang dan kalau ada sesuatu yang mendesak, mereka patungan lagi. “Misalnya kalau ada presentasi, sewa ruang, kita patungan,” ucap Sakti.

Berdasarkan catatan Ratimaya, selama kuartal pertama sejak diluncurkan, Ratimaya berhasil menjual sekitar 20-30 item produk dari 18 merek. Jumlah tersebut memang tidak terlalu bagus untuk ukuran ritel. Namun, ketujuh personel Ratimaya tidak patah semangat. Kini setiap bulan Ratimaya mencatat pertumbuhan penjualan hingga 20%, apalagi saat momen-momen tertentu seperti Idul Fitri.

Kini setidaknya ada 23 merek yang dijual di Ratimaya.com. Perihal pemilihan merek ini mereka tidak sembarangan. Sakti menuturkan, merek-merek yang dipilih adalah produk asli buatan lokal, mempunyai semangat nasionalisme, dan memiliki komitmen untuk memajukan industri fesyen nasional.

“Mereka (produsen) punya spirit yang sama yakni ingin maju bersama Ratimaya,” ucapnya seraya menjelaskan bahwa Ratimaya dimaksudkan sebagai bayangan keindahan.

Dalam benak para pengelolanya, Ratimaya ingin agar produk yang disajikan dilihat sebagai sesuatu yang indah. Tak heran jika proses pemilihan merek yang akan dijual memakan waktu sekitar empat bulan. Mereka juga ingin membawa fesyen Indonesia dipasarkan di luar negeri.

Pada awalnya memang belum ada yang tahu Ratimaya, sampai pada suatu kesempatan mereka mempresentasikannya kepada pihak lain. Daan berpendapat, kehadiran Ratimaya bisa menjadi solusi marketing online bagi desainer Indonesia. Adapun pola kerja sama antara Ratimaya dan para desainer berbeda-beda, bergantung kesepakatan. Demikian juga dengan mekanisme penjualan produk.

“Kita memiliki sistem yang menunjang untuk mendukung setiap penjualan yang terjadi. Pemegang merek dapat langsung segera menerima purchase order (PO) sesaat setelah terjadinya penjualan. Sistem ini kami kembangkan untuk meningkatkan service level kami kepada pelanggan dan juga pemilik merek,” ungkap Daan.

Dia menambahkan, produk-produk yang dijual di Ratimaya sebenarnya juga bisa dibeli di toko-toko seperti The Goods Dept dan Manekineko. Soal harga, baik Sakti, Daan, maupun Putra sama-sama tidak setuju apabila produk yang dijual di Ratimaya dikatakan mahal.

Menurut mereka, mahal tidaknya barang bergantung segmen pasar mana yang ditujunya. Harga di toko lain pun tidak berbeda. “Harga produk dewasa dimulai dengan Rp125.000. Produk untuk anak ada yang kita jual Rp80.000,” kata Daan.

Sementara itu, Putra Sukardi atau Putra menambahkan, terkait promosi Ratimaya juga gencar melakukannya lewat situs jejaring sosial. Langkah ini diambilnya karena ingin yang dilakukannya adalah zero market budgeting. Untuk mengembangkan bisnisnya, Putra berambisi membuat kerja sama dengan pihak luar negeri sebagai terobosan ke depan. ”Target realisasi tahun ini,” ujarnya.

Dia juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus belajar bagaimana menjalin kerja sama dengan perusahaan lain misalnya untuk menyelenggarakan acara yang sifatnya off line.

Meski saat ini Ratimaya dikenal sebagai situs belanja online khusus fesyen, Putra mengaku, tidak tertutup kemungkinan akan ada jenis produk baru yang akan dijual di Ratimaya. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3859 seconds (0.1#10.140)