Target lifting tak lagi realistis
A
A
A
Sindonews.com - Target produksi minyak siap jual (lifting) tahun ini sebesar 950 ribu barel per hari dinilai tidak realistis. Hal itu semakin dipastikan dengan penurunan tajam produksi 36 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) minyak dan gas bumi seperti dilaporkan oleh Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) baru-baru ini.
“Target produksi nasional sebesar 950 ribu barel per hari tidak mungkin tercapai.KKKS mau diapakan saja, kalau memang targetnya yang tidak realistis, tetap tidak akan tercapai,” kata Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto di Jakarta akhir pekan lalu.
Menurut dia, pencapaian target lifting akan sangat bergantung pada realisasi pada awal tahun.Faktanya,kata dia, pada awal tahun ini banyak sumur- sumur yang tidak produksi. Berdasarkan kenyataan ini, imbuh dia, pemerintah harus realistis untuk mengubah target produksi minyak tahun ini.
Sebelumnya,Kepala BP Migas R Priyono menyampaikan kepada DPR bahwa terdapat 36 KKKS yang mengalami penurunan produksi secara drastis dibandingkan target produksi yang dibebankan.
BP Migas mengaku khawatir akan rendahnya produksi para kontraktor tersebut dikaitkan dengan ketercapaian target produksi minyak rata-rata nasional tahun ini. Terkait dengan itu,anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto meminta BP Migas segera menyampaikan target produksi minyak yang lebih realistis kepada pemerintah untuk dibahas dalam APBN Perubahan 2012.
“Sehingga bisa menjadi acuan untuk APBN Perubahan nantinya,” kata dia, akhir pekan lalu.
Namun, Dito pun menuntut BP Migas untuk bekerja keras demi mengejar target yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni 950 ribu barel per hari.Kendati demikian, dia menilai dengan kondisi yang ada saat ini, pencapaian produksi sebesar 930 ribu barel per hari pun sudah bagus. BP Migas sebelumnya menyatakan, produksi minyak nasional pada Januari 2012 baru 93 persen dari target 950 ribu barel per hari, atau sebesar 886 ribu barel per hari.
Rendahnya angka produksi minyak pada Januari lalu disebabkan produksi dari 36 KKKS yang masih di bawah target.Ke-36 kontraktor itu memangkasproduksiminyaknasional hingga 77.932 barel per hari. Produksi ke-36 KKKS tersebut ditargetkan sebesar 817.423 bph.“Kami telah mengirimkan surat teguran kepada seluruh KKKS yang produksinya tidak sesuai target itu,”tegas Kepala BP Migas R Priyono.
“Target produksi nasional sebesar 950 ribu barel per hari tidak mungkin tercapai.KKKS mau diapakan saja, kalau memang targetnya yang tidak realistis, tetap tidak akan tercapai,” kata Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto di Jakarta akhir pekan lalu.
Menurut dia, pencapaian target lifting akan sangat bergantung pada realisasi pada awal tahun.Faktanya,kata dia, pada awal tahun ini banyak sumur- sumur yang tidak produksi. Berdasarkan kenyataan ini, imbuh dia, pemerintah harus realistis untuk mengubah target produksi minyak tahun ini.
Sebelumnya,Kepala BP Migas R Priyono menyampaikan kepada DPR bahwa terdapat 36 KKKS yang mengalami penurunan produksi secara drastis dibandingkan target produksi yang dibebankan.
BP Migas mengaku khawatir akan rendahnya produksi para kontraktor tersebut dikaitkan dengan ketercapaian target produksi minyak rata-rata nasional tahun ini. Terkait dengan itu,anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto meminta BP Migas segera menyampaikan target produksi minyak yang lebih realistis kepada pemerintah untuk dibahas dalam APBN Perubahan 2012.
“Sehingga bisa menjadi acuan untuk APBN Perubahan nantinya,” kata dia, akhir pekan lalu.
Namun, Dito pun menuntut BP Migas untuk bekerja keras demi mengejar target yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni 950 ribu barel per hari.Kendati demikian, dia menilai dengan kondisi yang ada saat ini, pencapaian produksi sebesar 930 ribu barel per hari pun sudah bagus. BP Migas sebelumnya menyatakan, produksi minyak nasional pada Januari 2012 baru 93 persen dari target 950 ribu barel per hari, atau sebesar 886 ribu barel per hari.
Rendahnya angka produksi minyak pada Januari lalu disebabkan produksi dari 36 KKKS yang masih di bawah target.Ke-36 kontraktor itu memangkasproduksiminyaknasional hingga 77.932 barel per hari. Produksi ke-36 KKKS tersebut ditargetkan sebesar 817.423 bph.“Kami telah mengirimkan surat teguran kepada seluruh KKKS yang produksinya tidak sesuai target itu,”tegas Kepala BP Migas R Priyono.
()