Kemenristek siap wujudkan ketahanan pangan
A
A
A
Sindonews.com – Kementerian Riset dan Teknologi berkomitmen terus melakukan penelitian untuk mewujudkan ketahanan nasional. Mulai dari ketahanan pangan, energi, sampai dengan kesehatan dan ilmu teknologi.
Menteri Riset dan Teknologi (Ristek) Gusti Muhammad Hatta mengatakan, untuk melakukan penelitian ini pihaknya mendapatkan alokasi dana dari APBN. Dana senilai Rp4,2 triliun ini akan dilakukan untuk mendanai penelitian baik yang dilakukan di Kementerian maupun lembaga penelitian yang lain.
Untuk mewujudkan ketahanan pangan, saat ini tengah dilakukan penelitian untuk mencari padi varietas unggul. Yakni padi yang mampu dipanen lebih pendek dengan kualitas padi lebih banyak. ”Kita sedang lakukan penelitian varietas unggul ini,”ujar Gusti di sela melakukan koordinasi di Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Yogyakarta, kemarin.
Selain ketahanan pangan, juga akan dilakukan upaya mewujudkan ketahanan energi. Ini tidak lepas dari kondisi gas dan minyak yang kandungannya terus menipis.Untuk itulah akan diupayakan energi alternatif. Mulai dari tenaga matahari, air, angin maupun air pasang. Prinsip Kementrian akan melakukan upaya mewujudkan energi baru dan terbarukan. Termasuk rencana pengembangan energi nuklir.
”Baru satu persen yang memanfaatkan panas bumi,padahal ini ramah lingkungan,”kata Gusti.
Pemanfaatan tenaga nuklir juga terus dikembangkan untuk kebutuhan kesehatan. Saat ini sudah ditemukan radioisotop untuk menuju ketahanan kesehatan. Isotop ini bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi penyakit kanker sejak dini.Dengan keunggulan teknologi ini, penanganan kanker akan lebih mudah. Padahal selama ini kanker terdeteksi setelah kondisinya akut dan menyulitkan pengobatan. Ketahanan transportasi juga akan terus diupayakan dengan pengelolaan manajemen lalu lintas.
Ini akan didukung dengan kemajuan teknologi informasi (ICT), advance dan pengembangan teknologi nano. Dengan sistem ini, akan mampu dikembangkan unit senjata yang lebih siap pakai. Proses ini sudah diujicobakan dalam pengembangan senjata di PT Pindad Bandung.”Ke depan senjata dan panser akan kita buat sendiri,”tandasnya.
Kepala Batam Budi Hustomo mengaku bahwa pihaknya tengah mengembangkan sistem pertanian untuk mewujudkan swasembada pertanian. Selama ini masyarakat masih menggantungkan pada komoditas padi.
Padahal banyak sumber lain yang bisa menggantikan fungsi beras. Saat ini sedang dilakukan penelitian terhadap komoditas kacang hijau,kedelai,maupun tanaman cantel. ”Yang penting adalah proses diversifikasi agar tidak tergantung beras,” ucapnya.
()