SEA Games dorong ekonomi Sumsel

Selasa, 07 Februari 2012 - 12:21 WIB
SEA Games dorong ekonomi...
SEA Games dorong ekonomi Sumsel
A A A


Sindonews.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat, selama 2011, pertumbuhan (growth) ekonomi Sumsel berada dipersentase 6,5 persen atau naik dibandingkan tahun 2010 hanya sekira 5,6 persen.

Kepala BPS Sumsel Haslani Haris mengungkapkan, growth ditopang pertumbuhan komponen internal, meliputi konsumsi rumah tangga 6,3 persen,lembaga swasta nirlaba 1,5 persen, konsumsi pemerintah 8,9 persen, dan pembentukan modal tetap bruto 11,6 persen.

“Tingginya pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Domestic Bruto (PMTDB) merupakan pengaruh pesatnya pembangunan infrastruktur di Sumsel. Apalagi, adanya event SEA Games November lalu. Event seperti itu memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi,” katanya, Senin 6 Februari 2012.

Di samping faktor internal, dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Sumsel juga didukung sisi eksternal, yakni komponen ekspor dan impor yang cenderung naik signifikan pada level 14,8 persen dan 23,5 persen. Tingginya nilai ekspor Sumsel juga dipengaruhi peningkatan ekspor karet dan batu bara seiring terus membaiknya harga kedua komoditas tersebut.

“Selama 2011, hampir semua sektor ekonomi yang membentuk PDRB Sumsel mengalami peningkatan pertumbuhan. Peningkatan pertumbuhan ini dipengaruhi meningkatnya permintaan domestik terhadap barang dan jasa yang dihasilkan sektor perekonomian regional sebagai dampak tuan rumah SEA Games Ke-26 di Palembang,” katanya.

Dia melanjutkan, secara berurutan sektor yang mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi tahun 2011 adalah pertanian yang tumbuh sebesar 5,2 persen dibandingkan tahun lalu hanya 4,7 persen.

Begitu pula sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 2,9 persen atau meningkat dibanding tahun lalu yang hanya 2,8 persen. Kemudian, sektor industri pengolahan tumbuh 5,7 persen atau naik dibandingkan tahun lalu 4,6 persen, sektor listrik, gas, air bersih tumbuh 7,6 persen atau naik dari tahun lalu yang hanya 6,3 persen.

“Tapi ada tiga sektor yang memberikan sumbangan terbesar dalam menciptakan laju pertumbuhan ekonomi, yakni sektor perdagangan, hotel, dan restoran 1,12 persen, lalu sektor bangunan 1,03 persen dan pertanian sekitar 1,02 persen,” tuturnya.

Namun, distribusi PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku juga menunjukkan peranan dan perubahan struktur ekonomi dari tahun ke tahun.

Tiga sektor yang memberikan sumbangan terbesar pada 2011 adalah pertambangan dan penggalian sebesar 22,3 persen, industri pengolahan 20,6 persen, dan pertanian 17,3 persen.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Neraca Wilayah dan Analisis BPS Sumsel Habibullah memprediksi nilai Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Sumsel pada triwulan I/2012, dimungkinkan dapat menyentuh angka 108,48 atau semakin membaik dibandingkan triwulan IV/2011 yang hanya menyentuh angka 107,31.

Dia menilai perbaikan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan I/2012 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan pendapatan rumah tangga mendatang (nilai ITK sebesar 110,67) dan rencana pembelian barang-barang tahan lama (nilai ITK sebesar 103,93).

“Membaiknya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan IV/2011 ini didorong peningkatan pendapatan rumah tangga dengan ITK sekitar 111,22, rendahnya inflasi terhadap konsumsi makanan sehari-hari dengan nilai ITK 105,08 persen,dan membaiknya tingkat konsumsi beberapa komoditas makanan dan nonmakanan sebesar 100,23,” katanya.

Terpisah, ekonom Sumsel Didik Susetyo menilai angka laju pertumbuhan ekonomi Sumsel tahun 2011 yang berada di angka 6,5 persen relatif tinggi karena didorong adanya pembangunan infrastruktur dan aktivitas lain yang semakin menggeliat. Dia berasumsi, keberadaan SEA Games pada triwulan IV/2011 memberikan banyak manfaat terhadap pertumbuhan ekonomi Sumsel.

“Tinggal besar atau kecilnya yang dirasakan pelaku usaha berbagai sektor itu. Angka 6,5 persen itu karena adanya event SEA Games saja. Justru saya khawatir jika pada triwulan selanjutnya tidak ada event, pertumbuhan ekonomi Sumsel merosot dan diprediksikan bisa turun di angka 5,7 persen,” ujarnya. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2138 seconds (0.1#10.140)