Pertumbuhan manufaktur minimal harus 7,1%

Rabu, 08 Februari 2012 - 01:00 WIB
Pertumbuhan manufaktur minimal harus 7,1%
Pertumbuhan manufaktur minimal harus 7,1%
A A A


Sindonews.com - Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, pertumbuhan industri manufaktur nasional pada tahun ini minimal harus bisa mencapai 7,1 persen. Menurutnya, pertumbuhan di tahun 2011 mengalami kenaikan sekitar 33,98 persen dibandingkan 2010 yang sebesar 5,12 persen.

Dia memperkirakan, pertumbuhan tahun ini akan melampaui target awal dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang sebesar 6,1-7,1 persen.

“Pertumbuhan industri tidak ada yang negatif selama 2011. Saya kira angka rata-rata yang bisa dicapai dari Kemenperin khususnya manufaktur, merangkak dari 2,1 persen. Dari waktu saya dilantik dulu kita mengharapkan 2012 bisa di atas 7 persen khususnya di kelompok industri kecil dan menengah (IKM),” kata Hidayat di sela Jakarta Food Security Summit 2012 di Jakarta, Selasa 7 Februari 2012.

Kemenperin mencatat, industri manufaktur pada 2011 bertumbuh 6,83 persen. Angka itu mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.

Kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri Kemenperin Arryanto Sagala mengatakan, semua sektor industri manufaktur bertumbuh positif di akhir 2011. Beberapa sektor, kata dia, sempat bertumbuh negatif di kuartal III/2011.

Dia menjelaskan, ada sejumlah sektor yang mampu mendorong pertumbuhan industri manufaktur, yakni makanan dan minuman 9,19 persen, tekstil, alas kaki dan barang kulit yang sebesar 7,52 persen. Selain itu, sektor logam dasar, besi dan baja bertumbuh 13,06 persen, atau empat kali lipat dari target awal Kemenperin yang sebesar 3,4 persen.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman mengatakan, pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh konsumsi yang tinggi.

Industri makanan dan minuman akan tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya, sektor konsumsi menyumbang sekitar 54 persen terhadap PDB nasional.

“Pertumbuhan juga didorong oleh jumlah penduduk kelas menengah yang diperkirakan telah mencapai 130 juta orang,” jelasnya. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7195 seconds (0.1#10.140)