Dukung ketahanan pangan, AS kucuri RI USD15 juta

Rabu, 08 Februari 2012 - 18:15 WIB
Dukung ketahanan pangan,...
Dukung ketahanan pangan, AS kucuri RI USD15 juta
A A A
Sindonews.com - Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) akan mencanangkan sebuah program bertajuk Agribusiness Market and Support Activity (AMARTA II)sebagai bentuk komitmen AS untuk bermitra dengan Pemerintah Indonesia dan sektor swasta untuk memajukan ketahanan pangan Indonesia.

Program senilai USD15 juta selama lima tahun ini akan menitikberatkan pada peningkatan produksi komoditas bernilai tinggi seperti cokelat, kopi, dan tanaman hortikultura, perluasan akses kredit bagi wilayah pedesaan, dan dukungan reformasi peraturan yang memihak pada petani. Program AMARTA II akan lebih memperluas jenis kegiatan dan kerja sama antara Amerika Serikat dan Indonesia di bidang pertanian dan ketahanan pangan.

"Selain program AMARTA II, Pemerintah AS juga meningkatkan dukungan bagi produksi pertanian dan perikanan yang berkesinambungan, mendorong investasi sektor swasta sekaligus melestarikan sumber daya alam, mendekatkan hubungan antara bidang pertanian dan perguruan tinggi, dan meningkatkan perdagangan bilateral produk-produk pertanian. Upaya-upaya ini menjadi komponen inti dalam kemitraan komprehensif AS-Indonesia," ungkap keterangan pers yang disampaikan Kedutaan Besar AS untuk Indonesia, di Jakarta, Rabu (8/2/2012).

AS juga bekerja sama dengan Indonesia untuk mengatasi ketahanan pangan melalui perikanan. Laut memainkan peran yang sangat penting dalam ketahanan pangan Indonesia. Program-program AS berfokus pada meningkatkan kesinambungan melalui perencanaan dan pengelolaan kelautan yang bertanggung jawab pada tingkat lokal, menambah persediaan pangan yang berasal dari perikanan Indonesia, dan meningkatkan pemasukan bagi masyarakat miskin di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

"Prakarsa penelitian dan pendidikan pertanian di Indonesia mencakup dukungan AS bagi pembentukan Pusat Penelitian Pertanian Lanjutan di Indonesia yang akan terhubung dengan lembaga-lembaga penelitian pertanian di AS," tuturnya.

Di samping itu, program beasiswa pertanian dari USAID senilai USD1 juta juga akan memberikan kesempatan bagi warga Indonesia yang berbakat untuk belajar di perguruan tinggi di AS dan memperoleh gelar tingkat lanjut di bidang ilmu pertanian.

Program Bioteknologi Pertanian USAID senilai USD1,5 juta selama tiga tahun membangun kemitraan antara lembaga-lembaga AS dan Indonesia untuk memperkenalkan teknologi-teknologi baru seperti varietas beras diperkaya beta carotene dan kentang dan tomat yang tahan virus. Program ini juga mempromosikan teknik pengendalian hama terpadu berbiaya rendah untuk meningkatkan produksi pertanian dan mata pencarian di pedesaan.

Program Cochran and Borlaug Fellowship Departemen Pertanian AS terus mendukung pengembangan sumber daya manusia di Indonesia di bidang pangan dan pertanian dengan memilih orang terbaik (fellows) untuk berangkat ke Amerika Serikat dan mengikuti program-program pendidikan dan penelitian jangka pendek. Sebuah program Departemen Luar Negeri AS akan terus mendukung sejumah pembicara mengenai teknologi pertanian dan perikanan termasuk di bidang bioteknologi, dan dilaksanakan bekerjasama dengan Winrock International dan para pakar dari Dewan Pengembangan Pertanian Indonesia (A/D/C).

Perdagangan pertanian merupakan komponen yang sangat penting dalam ketahanan pangan. "Amerika Serikat dan Indonesia telah menetapkan tujuan untuk meraih USD10 miliar dari perdagangan pertanian, perikanan, dan produk-produk kehutanan pada 2014. Dengan mencapai tujuan ini, maka kesempatan kerja dan dukungan pemasukan bagi kedua negara akan semakin luas," tuntasnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0709 seconds (0.1#10.140)