Usulan subsidi BBM Rp3.000 masih dikaji
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mengkaji adanya penetapan terhadap subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp3.000 per liter yang diusulkan Kementerian Keuangan.
Hal ini disampaikan Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo yang ditemui usai melaksakan Salat Jumat di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Jumat (10/2/2012).
"Iya, mereka yang usul, tapi hasil kajiannya itu bisa tidak sama. Kalau dari ESDM subsidi tetap Rp2.000 sih," ujar Widjajono.
Menurutnya, Menteri Keuangan (Kemenkeu) juga jangan terlalu baik dengan memberi subsidi sebesar Rp3.000 per liter.
"Kok baik bener dia, subsidi Rp3.000 kan murah. Sekarang harga premium kalau tidak disubsidi kan Rp8.200, kalau disubsidi Rp3.000, berarti Rp5.200 harganya. Tapi biasanya Menkeu gak sebaik itu. Orang-orang kan ingin seperti harga pertamax, berarti gak ada subsidi. Nah kalau manurut saya, subsidi cukup Rp2.000, supaya yang punya mobil tidak terlalu," jelasnya.
Dirinya menambahkan, Radio Frequency Identification (RFID) dan Smart Card akan dipakai untuk mengetahui konsumsi nasional. Untuk hal ini sudah dilakukan kajian, namun hasilnya masih belum bisa dipastikan dapat dilaksanakan.
"Tidak bisa menaikan harga untuk Jakarta dulu. Ini kan opsinya kita memberi pendapat apa yang paling baik buat kita. Tapi apa yang baik buat kita belum tentu baik buat DPR. Kalau menurut studi dari Universitas Indonesia (UI) bilang ini nomor satu, ini nomor sekian. Kemudian pake subsidi tetap atau enggak. Yang disubsidi itu ada dampak sosial dan politik," jelasnya.
Namun, lanjut dia, dalam kajian juga menyebutkan adanya cash back untuk transportasi umum dan kendaraan operasional UMKM. "Ada yang pake cash back ada yang tidak. UMKM termasuk yang mendapat cash back. Kalau cash back jelas, barangnya jelas, kalau harganya Rp6.000, harganya jadi Rp4.000, berarti yang di-cash backnya Rp2.000," pungkasnya. (bro)
()